saling menguatkan

15.1K 798 69
                                    

"gue yang hamilin Cindy" ucap seseorang membuat semua yang ada disana terkejut.

"Bercanda lo nggak lucu" ucap Rigel.

"Gue serius" ucap orang tersebut dan

Plak

Sebuah tamparan mendarat dipipi orang tersebut, yang menampar adalah Pacarnya sendiri.

"Nggak mungkin, gue nggak percaya" ucap Luna membuat Avior menatap mata Luna.

Ya orang yang berbicara tadi adalah Avior, dan ia sudah mengakui bahwa ia lah yang menghamili Cindy.

"Av, lo jangan bercanda lah, nggak lucu" ucap Sargas menatap sahabatnya.

"Gue serius, dan sekarang gue bingung harus gimana" ucap Avior menatap sepatunya.

"Lo harus tanggung jawab Kak" ucap Sasha membuat Avior menatap Luna yang menatapnya dengan tatapan tak percaya.

"Gue nggak bisa, gue cinta sama Luna" ucap Avior membuat Luna mengeluarkan air matanya.

"Gue kecewa sama lo Kak, walaupun lo cinta sama gue, tapi kenapa lo ngelakuin hal itu sama Kak Cindy?" Ucap Luna yang sudah menangis dan segera menjauhi Avior, namun tangan Luna ditahan oleh Avior.

"Gue nggak mau tanggung jawab, gue nggak cinta sama Cindy, gue cintanya sama lo" ucap Avior membuat Luna menggeleng.

"Walaupun lo cinta sama gue, tapi kelakuan lo itu brengsek Kak, gue kecewa sama lo dan sekarang gue mau kita putus" ucap Luna yang segera berlari entah kemana, membuat Avior yang ingin mengejar Luna namun ditahan oleh Rigel.

"Biar dia tenang dulu" ucap Rigel membuat Avior kembali duduk dengan wajah gusarnya.

"Coba lo cerita, gimana lo bisa berbuat gitu ke Cindy", ucap Sargas membuat Avior mengusap wajahnya kasar lalu segera bercerita.

"Jadi waktu itu gue frustasi gara-gara Bonyok nyuruh gue buat kuliah diluar, padahal gue baru kelas sebelas, nyokap sama bokap udah ngomongin soal kuliah gue" ucap Avior membuat Sargas dan Rigel mengangguk sedangkan Sasha hanya menyimak saja.

"Terus karena gue nggak mau, Bonyok marahin gue, kita sempat bertengkar hebat, sampai akhirnya gue milih keluar dari rumah, dan ke club, disana gue minum banyak sampe gue mabuk berat, dan ternyata disana juga ada Cindy yang sama-sama mabuk juga, terus gue sama dia berbuat hal itu disana" ucap Avior singkat membuat mereka yang ada disana mengangguk.

"Walaupun lo dalam keadaan nggak sadar, Lo harus tanggung jawab Av, dikandungan Cindy ada anak lo" ucap Sargas membuat Avior menundukkan kepalanya.

"Gue udah nyuruh Cindy buat gugurin anaknya" ucap Avior membuat Sasha membelalakkan kedua matanya terkejut.

"Lo gila?! Itu anak lo!! Lo nggak kasian sama Kak Cindy? Nama dia tercoreng gara-gara ketauan hamil, sedangkan lo dengan santainya nyuruh dia gugurin kandungannya, gue nggak habis pikir sama lo Kak, lo egois, gue tau lo cinta sama Luna, tapi didalam kandungan Kak Cindy ada anak lo dan Kak Cindy" ucap Sasha setelah mengatakan hal tersebut, Sasha segera pergi dari sana, membuat Sargas mengejar Sasha dan mereka entah kemana.

Sekarang hanya tinggal Rigel dan Avior saja, mereka sama-sama diam, tak ada yang berbicara, sampai akhirnya Rigel berbicara membuat Avior semakin merasa bersalah.

"Lo seharusnya tanggung jawab, dikandungan Cindy ada anak lo, hasil perbuatan lo" ucap Rigel dan segera pergi dari sana meninggalkan Avior yang merasa Frustasi karena pengakuannya.

...

Ditaman rumah sakit, Luna menangis sejadi-jadinya, ia merasa kecewa sudah dihianati oleh pacarnya sendiri, bagaimana bisa Avior berbuat seperti itu dan tidak mau tanggung jawab.

"Gue kenapa sih harus nerima lo jadi pacar gue?" Ucap Luna seraya menangis di bangku taman.

"Gue kecewa sama lo, bahkan belum satu bulan hubungan gue, semuanya udah hancur" ucap Luna sedih, ternyata begini ya rasanya dikhianati oleh orang yang dicinta.

"Rea koma, dan sekarang yang hamilin Kak Cindy ternyata Kak Avior, gue nggak tau rencana tuhan dibalik semua ini" lirih Luna, sungguh jika kalian menjadi Luna mungkin kalian akan merasakan apa yang dirasakan oleh Luna.

"Kenapa harus Kak Avior? Kenapa harus pacar gue? Kenapa bukan orang lain aja? Tuhan, Luna benar-benar merasa tersakiti? Sebenarnya apa rencanamu? Apakah Luna boleh menginginkan bahwa ini mimpi?" Lirih Luna seraya menatap bintang-bintang yang ada dilangit.

Tiba-tiba ada yang duduk disamping Luna, membuat Luna terkejut dan segera menghapus air matanya.

"Kalau mau nangis, nangis aja, gue tau rasanya kehilangan orang yang kita cinta" ucap Rigel membuat Luna kembali menangis.

"Lo beruntung Lun, karna lo masih bisa ketemu sama Avior, sedangkan gue? Berharap Rea sembuh saja rasanya susah" ucap Rigel membuat Luna menatap Rigel.

"Kak Rigel beruntung karena Rea cuma koma, kalau dia udah sadar kalian bisa bersama lagi... sedangkan gue?... Gue nggak bisa sama Kak Avior lagi.." ucap Luna masih menangis membuat Rigel merasa kasihan dengan Luna

Grep

Dengan cepat Rigel memeluk Luna dan Tangis Luna semakin pecah saat Rigel memeluknya.

"Kita sama-sama kehilangan orang yang kita cinta Lun" ucap Rigel yang juga menangis kembali ia teringat dengan Rea, semoga saja Rea bisa segera siuman.

Ditaman ini menjadi saksi ada dua orang yang saling menguatkan satu sama lain, agar bisa kuat dan tabah, ditaman ini juga menjadi saksi tangisan mereka berdua dapat membuat orang-orang menjadi pilu karena mendengarnya.

...

Up lagi🥳
Udah tau kan siapa bapak dari anaknya Cindy🤣
Yang suudzon sama Rigel siapa? Kalian berdosa karena menuduh Rigel🤣🤣
Jangan lupa vote dan komen 😉

Salam manis dari Author 🤗🤗

Rea's Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang