Sudah seminggu Rea Koma, dan sampai sekarang tak ada tanda-tanda kalau Rea akan segera sadar, dan sudah seminggu juga Rigel selalu menjenguk Rea, setiap Pulang sekolah ia akan datang kerumah sakit, kalau sudah malam ia akan pulang.
Seperti hari ini, Rigel sedang berada di rumah sakit, ia juga membawa bungan mawar untuk Rea, ketika memasuki ruangan Rea, disana ada Rana dan Rea yang sedang terbaring.
"Pagi tante" sapa Rigel dan tersenyum.
"Rigel.. tumben dateng pagi? Kamu nggak sekolah?" Tanya Rana menatap Rigel dan tersenyum juga.
"Sekolah, tapi Rigel mau mampir buat ngasih bunga ini ke Rea" ucap Rigel dan segera menaruh bunga tersebut diatas nakas.
"Kalau gitu Rigel pamit berangkat sekolah Tante" pamit Rigel seraya menyalimi tangan Rana, sebelum pergi Rigel juga mengahampiri Rea lalu membisikan sesuatu di telinga Rea.
"Cepat bangun sayang, aku selalu nunggu kamu" bisik Rigel setelah itu ia pergi meninggalkan Ruangan dan menuju parkiran Rumah Sakit.
Diperjalanan Rigel mengendarai motornya dengan santai, namun dipinggir jalan ia melihat seorang cewek yang jalan kaki sambil menghentak-hentakan kakinya kejalanan, membuat Rigel ingin menghampirinya.
Setelah menghampirinya cewek tersebut terkejut dengan kehadiran Rigel dan Rigel juga terkejut karena cewek itu.
"Kak Rigel"
"Luna"
Ucap keduanya bersamaan lalu Luna segera terkekeh kecil.
"Ngapa jalan?" Tanya Rigel membuat Luna segera menjawabnya.
"Mobil gue mogok, mau nyari taksi tapi nggak muncul-muncul, yaudah akhirnya gue milih jalan kaki aja" jawaban Luna membuat Rigel menganggukkan kepalanya.
"Ayo naik" ajak Rigel membuat Luna terkejut.
"Beneran Kak? Nanti malah ngerepotin" ucapan Luna membuat Rigel segera menggelengkan kepalanya.
"Enggak, kan kita satu sekolah" ucap Rigel.
"Cepetan naik, nanti malah telat" ucapan Rigel membuat Luna segera mengangguk dan Luna dengan cepat menaiki motor Rigel.
"Pegangan nanti jatuh" ucap Rigel membuat Luna malah memeluk Rigel dari belakang, membuat Rigel terkejut, namun Rigel berusaha sebisa mungkin untuk terlihat biasa saja.
Akhirnya setelah lima belas menit, mereka sampai di SMA Pelita, banyak sekali orang-orang yang melihat kearah mereka, namun Rigel biasa saja, sedangkan Luna ia sangat malu karena jadi perhatian semua orang.
Motor Rigel sudah berhenti diparkiran, membuat Luna segera turun dan menutupi wajahnya.
"Ngapa muka lo ditutupin?" Tanya Rigel heran.
"Malu Kak, mereka pada liatin kita" ucap Luna membuat Rigel terkekeh.
"Biasa aja kali, nggak usah segitunya" ucap Rigel dan segera berjalan duluan, membuat Luma segera mengejar Rigel.
"Kak Rigel!!" Teriak Luna di koridor membuat Rigel berhenti dan menoleh kebelakang.
"Kenapa?" Tanya Rigel.
"Makasi" ucap Luna yang diangguki oleh Rigel.
Jika kalian bertanya mengenai hubungan Luna dan Avior, mereka berdua sudah putus, dan Avior juga sudah memberi tahu semua orang bahwa yang menghamili Cindy adalah dirinya, ia juga mau bertanggung jawab, dan pernikahan Avior dan Cindy akan dilaksanakan minggu depan.
Luna memasuki kelasnya, ia duduk di bangkunya, namun entah mengapa ia malah mengingat Rigel, ia mengingat kala Rigel tersenyum padanya, lalu ramah kepadanya, membuat Luna tak sadar kalau sudah ada Sasha yang duduk disebelahnya.
"Woy ngapa lo senyum-senyum kek orang kesambet!" Ucap Sasha seraya menggebrak meja membuat Luna terkejut.
"Kepo" balas Luna membuat Sasha memicingkan matanya curiga.
"Luna" panggil Sasha membuat Luna menoleh.
"Ngapa?" Tanya Luna
"Lo..tadi berangkat sama Kak Rigel?" Tanya Sasha membuat Luna mengangguk.
"Jadi berita itu bener? Lo berangkat bareng Kak Rigel?!! Parah lo" ucap Sasha menggebu-gebu membuat Luna menatap Sasha heran.
"Emang salah gue berangkat sama Kak Rigel?" Tanya Luna membuat Sasha membelalakkan kedua matanya.
"Salah woy, Kak Rigel itu pacarnya Rea, dan Rea itu sahabat kita, dan sahabat kita itu sedang berjuang antara hidup dan mati, dan lo sebagai sahabat seharusnya jangan deket-deket lah sama Kak Rigel, apa kata Rea kalau tau pacarnya jadi deket sama sahabatnya sewaktu dia koma?" Tanya Sasha membuat Luna menatap Sasha malas.
"Astaga Sha, gue nggak bakal suka sama Kak Rigel, tadi juga kebetulan aja gue jalan kaki gara-gara mobil gue mogok terus ada Kak Rigel yang mau nebengin gue, yaudah gue terima aja dari pada jalan, lagi pula kalau pun Rea tau gue deket sama Kak Rigel, Rea nggak mungkin marah" ucap Luna santai membuat Sasha langsung mendekati Luna dan berkata
"Jangan sampe lo suka sama Kak Rigel" ucap Sasha membuat Luna menggelengkan kepalanya.
"Enggak akan, gue cuma anggep Kak Rigel sebagai teman aja" ucap Luna dan segera berdiri membuat Sasha bertanya.
"Mau kemana?" Tanya Sasha
"Kantin, lo ikut nggak?" Tanya Luna membuat Sasha mengangguk lalu segera berjalan di samping Luna.
Mereka sudah sampai di kantin, ternyata kantin sepi, hanya ada beberapa orang saja, membuat Luna dan Sasha langsung duduk dimeja yang kosong.
"Btw, nanti gue sama Kak Sargas mau jenguk Rea, lo ikut?" Tanya Sasha membuat Luna mengangguk.
"Ikut dong, gue udah kangen sama dia" ucap Luna membuat Sasha mengangguk.
"Iya, biasanya dia paling rame" ucap Sasha membuat Luna juga merasa sedih.
"Haloo, kalian kenapa nih..mukanya kayak sedih" Sargas tiba-tiba datang dan duduk disamping Sasha membuat Sasha terkejut.
"Kita emang sedih Kak" ucap Luna membuat Sargas tertawa.
"Tapi muka kalian cocoknya buat dikasihani" lanjut Sargas dan tertawa membuat Luna dan Sasha menatap Sargas malas
"Ck, lo apa-apaan sih" ucap Sasha ketika Sargas merangkul dirinya.
"Yaelah, cuma ngerangkul masa nggak boleh yang?" Pertanyaan Sargas membuat Sasha menggeleng sedangkan Luna ia tertawa melihat adegan lucu kedua pasangan tersebut.
"Eh kita nanti mau jenguk Rea, Kak Sargas sama Kak Rigel harus ikut" ucap Luna membuat Rigel dan Sargas mengangguk.
"Nanti lo gue bonceng" ucap Rigel menatap Luna.
"Bener ya? Lumayan hemat ongkos" ucap Luna seraya tertawa membuat Rigel mengangguk.
"Nanti kita tunggu di parkiran waktu pulang sekolah" ucap Sargas membuat Luna dan Sasha mengangguk
...
Up lagi🥳🥳
Gimana Part kali ini?
Jangan lupa vote dan komen.Salam manis dari Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Rea's Story (End)
Teen FictionJudul awal Story Rea Belum Revisi, typo masih bertebaran ..... " Lo harus nembak kak Rigel pas Upacara" "gila lo, gue malu lah udah pasti gue ditolak sama dia belum lagi kalok gue nembaknya pas upacara ada guru guru sama siswa siswi SMA Pelita, mau...