Rigel ngeselin

26.4K 1.5K 28
                                    

"Udah sampe" perkataan Rigel membuat Rea dengan segera berdiri disamping Rigel, Rea sangat terkejut melihat pemandangan yang ada didepannya.

"Gila kak bagus bangettt" ucap Rea sambil menatap Rigel tajam dan dengan senyum yang ia paksakan.

"Ngapa liatin gue?" Tanya Rigel.

"Kak Rigel, ini kan tempat tadi kita markir mobil, bahkan mobil Kak Rigel juga ada disini, jadi maksud Kak Rigel ngajak gue jalan ketengah hutan selama kurang lebih setengah jam buat apa?" Tanya Rea menjelaskan dengan sabar, tak lupa dengan tatapannya yang tajam.

"Biar lo sehat" jawab Rigel seadanya.

"Kak Rigel ngeselin tau nggak?!!, Gue kira Kak Rigel ngajak gue ketengah hutan mau ngasih surprise kayak danau atau taman rahasia ditengah hutan kayak di novel novel yang gue baca, tapi kenyataannya Kak Rigel ngajak gue jalan kaki ketengah hutan kurang lebih setengah jam biar gue sehat?!! Sumpah ya gue baru sehari jadi pacar kakak tuh capek Kak, Sakit hati Dedek di PHPin sama Abang" Ucap Rea dengan mendramatisir keadaan, sedangkan Rigel menatap Rea dengan malas.

"Udah?" Tanya Rigel.

"Whattt?!!, Gue ngomong panjang lebar Kak Rigel jawabnya itu aja? Gue heran kenapa orang-orang pada mau jadi pacarnya Kak Rigel, pada ngejar-ngejar Kak Rigel, padahal Kak Rigel cuek banget, gue yang baru sehari jadi pacar Kak Rigel aja udah berasa punya darah tinggi!!" Setelah mengatakan hal tersebut dengan segera Rea berjalan kaki meninggalkan Rigel.

"Mau kemana?" Tanya Rigel sambil mencekal tangan Rea.

"Mau pulang" jawab Rea kesal sambil menatap Rigel penuh permusuhan.

"Oh yaudah pulang aja, lo tau jalan pulang kan?" Tanya Rigel lalu dengan segera melepas cekalan tangan Rea membuat Rea bertambah kesal.

"Kak Rigel nggak peka, gue itu marah sama Kak Rigel, seharusnya Kakak itu bujuk gue" kesal Rea bahkan wajahnya sudah memerah akibat dari tadi ia mengoceh membuat Rigel tersenyum.

"Ih Kak Rigel ngapa senyum? Astaga Kalok Kak Rigel senyum gitu jadi serem, udah jangan senyum" dengan segera Rea menutup wajah Rigel menggunakan tangannya, namun dengan segera Rigel menyentuh tangan Rea lalu menggenggamnya.

"Muka lo merah, lo blushing?" Dan pertanyaan Rigel membuat Rea semakin kesal.

"Kak Rigellll, muka gue merah karna marah, bukan karena blushing!!!" Jawaban Rea justru membuat Rigel Tersenyum kembali.

"Lo manis kalok lagi marah" dan ucapan Rigel semakin membuat pipi Rea memerah.

"Kok tambah merah? Lo tambah marah gue omongin gitu?" Pertanyaan Rigel membuat Rea dengan segera berlari menuju mobil Rigel, lalu segera masuk dan menundukkan kepalanya.

"Astaga Kak Rigel bisa aja buat gue baper sama omongan dia" ucap Rea yang masih menundukkan kepalanya sambil tersenyum tak lupa jantungnya yang berdebar kencang akibat perkataan Rigel tadi, tak lama setelahnya Rigel segera menyusul Rea masuk kedalam mobil membuat Rea dengan segera mengangkat wajahnya dan memasang wajah datarnya.

"Ayo pulang" ajak Rea membuat Rigel dengan segera menyalakan mesin mobil dan segera melaju meninggalkan hutan tersebut.

Didalam mobil hanya ada keheningan, Rea masih kesal dengan Rigel karena telah membuatnya lelah berjalan dan tak mendapatkan hasil namun ketika mengingat perkataan Rigel, ingin rasanya Rea loncat loncat dikamarnya karena merasa senang.

"Kak Belok Kanan" ucapan Rea dituruti oleh Rigel, kini mereka sudah memasuki kompleks perumahan Rea.

"Ini kak, berhenti disini" dengan segera Rigel menghentikan mobilnya, setelah melepaskan seatbeltnya dengan segera Rea membuka pintu mobil, namun tangannya dicekal oleh Rigel membuat Rea mendengus kesal.

"Apa lagi?!!" Tanya Rea yang masih emosi dengan Rigel.

"Gue mau nanya" jawab Rigel serius membuat Rea mentap Rigel dengan serius juga.

"Apa?" Tanya Rea penasaran.

"Nama lo siapa?"

Dan pertanyaan Rigel membuat Rea semakin kesal, masa Rigel tak tau namanya, nama pacarnya sendiri, sungguh berpacaran dengan Rigel dapat membuat Rea cepat darah tinggi.

"Tanya sama Rumput!!" Dengan segera Rea melepaskan cekalan tangan Rigel lalu segera keluar dari mobil Rigel tak lupa ia menutup pintu mobil Rigel dengan kasar membuat Rigel menatap Rea dari dalam mobil lalu segera membuka kaca jendela mobilnya.

"Jangan ngambek, besok gue jemput" ucap Rigel lalu segera menjalankan mobilnya meninggalkan kompleks perumahan Rea.

...

Gimana part kali ini?
Menurut kalian yang salah Rigel atau Rea yang terlalu berharap 🤣

Jangan lupa vote sama komen ya

Salam manis dari Author 🤗

Rea's Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang