Hari ini Rea sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia hanya menunggu Rigel menjemputnya, karena tadi Rigel sudah mengirimkan pesan bahwa hari ini Rea akan berangkat bersama Rigel
"Ck, mana sih? Lama banget" Rea berucap sambil melihat jam yang ada dilayar ponselnya
"Kamu kenapa nggak berangkat sayang?" Tanya Rana Mama Rea
"Nunggu Kak Rigel Ma, katanya mau jemput Rea" jawab Rea dan benar saja akhirnya Rigel sudah datang, namun dengan motor bukan mobil
"Tumben naik motor?" Tanya Rea basa basi namun tak dijawab oleh Rigel, Rigel malah melewati nya seolah seolah Rea itu setan
"Tante" Panggil Rigel lalu segera menyalimi tangan Rana
"Saya mau izin ngajak Rea berangkat bareng" Rigel meminta izin kepada Rana membuat Rana tersenyum
"Yaudah sana berangkat, hati hati jangan ngebut bawa motornya" pesan Rana yang diangguki oleh Rigel
"Ma, Rea berangkat ya" pamit Rea dengan menyalimi tangan sang Mama, lalu segera naik keatas motor
"Jangan naik dulu" ucapan Rigel membuat Rea bingung
"Kenapa Kak?" Tanya Rea namun tak dijawab oleh Rigel, dengan segera Rigel melepaskan jaketnya lalu mengikatkannya di pinggang Rea membuat Rea terkejut atas perlakuan Rigel
"Rok lo pendek, nanti paha lo keliatan" jawaban Rigel membuat Rea menjadi senang
"Kak Rigel pagi pagi udah buat anak orang baper tau nggak" ucap Rea dengan menatap Rigel dan tersenyum
"Alay" balasan Rigel membuat Rea membelalakkan kedua bola matanya
"Kak Rigel bilang apa tadi? Alay? Gila nih orang kelakuan sama mulutnya beda jauh, oke gue nggak jadi baper kalau gitu" ucap Rea melipat tangannya didepan dada
"Cepet naik" perintah Rigel namun tak didengar oleh Rea
"Ayo naik nanti telat" Rigel membujuk Rea, namun Rea tetap tak mau
"Sayang" ucap Rigel lembut, ia turun dari motornya lalu segera menghampiri Rea
"Jangan ngambek ngambek, nanti tambah cantik" lanjut Rigel membuat jantung Rea rasanya berdisko
Namun Rea masih tak mau melihat kearah Rigel, membuat Rigel tak kehabisan akal untuk membujuk Rea
"Kamu mau apa? Nanti aku beliin" Rea tercengang karena Rigel memakai kata aku kamu membuat Rea segera menoleh
"Ayo naik" ucap Rigel seraya menggenggam tangan Rea dan berjalan menuju motornya, setelah dirasa Rea sudah naik Rigel segera mengambil tangan Rea agar memeluknya
"Pegangan nanti kamu jatuh" lanjut Rigel, namun Rea tetap diam ia masih marah, namun berbeda dengan jantungnya yang berdetak tidak normal
"Kak kita mau kemana?!" Tanya Rea karena ia melihat ini bukan jalan menuju sekolahannya
"Jalan jalan!!" jawab Rigel seadanya
"Kak gue nggak mau bolos!!" Rea sedikit berteriak
"Gue juga enggak!!" Jawab Rigel sedikit berteriak juga
"Kalau nggak mau bolos kenapa nggak kesekolah?!" Tanya Rea karena menurutnya Rigel sungguh aneh, ia tak mau bolos namun malah bolos
"Gue mau pacar gue nggak marah dan ngambek lagi sama gue!!" Jawaban Rigel kembali membuat Rea rasanya ingin melayang, ternyata begini ya rasanya pacaran sama seorang Antares Rigel Althair, kadang buat kesal tapi juga buat baper dalam satu waktu
diperjalanan Rea memilih diam saja, ia tak mau bertanya lagi karena ia malas bertanya kepada Rigel, pasti akhirnya bisa membuat jantungnya tidak sehat, jadi lebih baik ia bermain aman aja agar jantungnya sehat
"Udah sampe, ayo turun" ajak Rigel kesebuah danau yang sangat bagus
"Lo kemaren ngomong pengen dapet surprise dari pacar kan kayak kedanau? Biar kayak dinovel novel yang lo baca?" Rea terkejut karena Rigel mengingatnya
"Maaf gue nggak bisa ngasih kejutan kayak dinovel yang lo baca, setidaknya gue udah ngajak lo kedanau" ucapan Rigel membuat Rea terharu, sungguh Rea bersyukur bisa menjadi pacar Rigel yang sifatnya kadang cepat berubah
"Iya kak nggak papa, makasi" ucap Rea seraya meneteskan air matanya lalu memeluk Rigel
"Lebay" dan ucapan Rigel membuat Rea kembali kesal, karena kesal akhirnya Rea memukul mukul Rigel, namun Rigel dengan cepat menghindar dan berlari membuat Rea harus mengejar Rigel
"Kak Rigel!!! Jangan lariiiiii!!!" Teriak Rea namun ia merasa kewalahan karena mengejar Rigel sedangkan Rigel ia tertawa, ya Rigel tertawa, untuk pertama kalinya Rea melihat Rigel tertawa, sampai Rea kaget ternyata Rigel tampan juga kalau sedang tertawa seperti ini
Namun karena tau Rea memperhatikannya, dengan segera raut wajah Rigel kembali datar dan dingin, membuat Rea mendengus
"Dasar Tembok Es!!" Ejek Rea membuat Rigel dengan segera menghampirinya
"Maksudnya?" Tanya Rigel tak mengerti
"Iya Kak Rigel itu Tembok Es, tembok kan datar, es dingin, cocok banget buat kak Rigel yang datar sama dingin" lanjut Rea membuat Rigel tersenyum
"Tu kan aneh, dimana mana ya kalau orang diejek itu marah, kak Rigel malah senyum, udah nggak waras ya Kak? Mau gue anter ke rumah sakit jiwa nggak? Biar waras lagi" pertanyaan Rea membuat Rigel semakin tersenyum
"Iya gue gila" jawab Rigel membuat kedua mata Rea terbelalak ia terkejut mendengar jawaban Rigel
"Astaga Kak!! Jadi selama ini gue pacaran sama orang gila" Rea ternyata percaya dengan ucapan Rigel padahal Rigel hanya main main saja
"Gue gila karna lo" lanjut Rigel yang kali ini kembali tertawa membuat Rea memukul Rigel tak kencang namun ia hanya melampiaskan kekesalannya kepada Rigel
"Baru dua hari jadi pacar kakak udah buat darah gue naik tau nggak" kesal Rea namun dengan segera Rigel berhenti tertawa
"Tapi lo seneng kan jadi pacar gue, secara banyak yang ngantri jadi pacar gue, dan lo orang beruntung" ucap Rigel percaya diri
"Gue baru tau ternyata selain datar dan dingin, Kak Rigel juga suka baperin anak orang terus juga suka kepedean" perkataan Rea membuat Rigel melihat kearah Rea
"Yang penting baperin pacar sendiri bukan pacar orang" lanjut Rigel membuat Rea juga menatap Rigel
"Sampe aja kak Rigel baperin orang lain selain gue, gue bakal marah sama Kak Rigel"
"Gue juga akan marah kalau lo Deket deket sama cowok lain kecuali gue"
"Kan cuma temen" alibi Rea membuat Rigel segera mengikuti apa yang dikatakan Rea
"Kin cimi timin" ucap Rigel membuat Rea sedikit tertawa lalu segera menghentikan tawanya
"Kak" panggil Rea
"Hm" deham Rigel matanya fokus menatap danau yang ada didepannya
"Ini yang salah gue atau Kak Rigel?" Tanya Rea membuat Rigel segera melihat kearah Rea
"Maksudnya?"
"Kenapa sih gue selalu baper sama omongan Kakak?" Tanya Rea
"Karna lo baperan" jawab Rigel membuat Rea mendelik kearah Rigel
"Kak sini gue mau bisikin sesuatu ke Kakak" dengan Segera Rigel mendekati Rea lalu Rea mulai mendekati Telinga Rigel namun Rigel malah melihat kearah Rea dan
Cup
Kedua bibir mereka bersentuhan, membuat mereka berdua sangat terkejut dengan mata yang sama sama saling menatap satu sama lain
...
Gimana partnya?
Hayo siapa yang nungguin Story Rea Update?Jangan lupa vote sama komen ya
Salam manis dari Author 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Rea's Story (End)
Teen FictionJudul awal Story Rea Belum Revisi, typo masih bertebaran ..... " Lo harus nembak kak Rigel pas Upacara" "gila lo, gue malu lah udah pasti gue ditolak sama dia belum lagi kalok gue nembaknya pas upacara ada guru guru sama siswa siswi SMA Pelita, mau...