Hari Pertunangan

15K 796 120
                                    

Setelah melewati masa yang panjang, akhirnya Rigel dan Luna hari ini akan melaksanakan pertunangan mereka.

Banyak sekali yang terkejut dengan pertunangan mereka, apalagi teman SMA mereka, karena setau mereka Rigel berpacaran dengan Rea, lalu kenapa tunangan dengan Luna? Itulah yang ada dipikiran mereka semua.

"Kamu yakin Ri?" Tanya Arkan membuat Rigel menggangguk.

"Yakin Pa" jawab Rigel penuh keyakinan.

"Nanti kalau Rea balik gimana?" Kini Ayu yang bertanya.

"Rigel tinggal bilang kalau Rigel udah tunangan" ucap Rigel santai, lalu ia segera menghampiri Luna.

"Kak Rigel, ayo kita samperin Sasha sama Kak Sargas" ajak Luna yang diangguki oleh Rigel.

Akhirnya mereka menghampiri Sargas dan Sasha yang sedang duduk disana juga ada Avior dan Cindy, jangan lupa bayi mereka yang sudah berumur satu tahun lebih.

"Hallo kalian" sapa Luna ramah seraya tersenyum.

Membuat perbincangan mereka semua terhenti, lalu membalas senyum Luna dengan terpaksa.

"Anak lo lucu juga ya Kak" ucap Luna, membuat Cindy tersenyum.

"Apa kabar Pelakor?" Tanya Luna menatap Cindy sinis.

"Baik, lo apa kabar? Masih waras kan? Eh kayaknya enggak, buktinya pacar sahabatnya sendiri diembat" ucap Cindy yang tersenyum sinis juga.

"Selamat Ri" ucap Avior menatap Rigel.

"Hm, makasi" ucap Rigel dan segera duduk disamping Sargas lalu Luna segera duduk disamping Rigel.

"Gimana rasanya ngambil pacar sahabat? Enak nggak Lun?" Tanya Avior membuat Luna segera menatap Avior dengan tatapan tidak sukanya.

"Jujur, gue heran sama kalian semua, kenapa kalian nggak suka kalau gue tunangan sama Kak Rigel? Kalian iri? Dari awal Kak Rigel izin sama Mama Papanya udah ditentang, katanya kasian Rea kalau balik terus tiba-tiba tau kalau Kak Rigel udah tunangan, kalian juga gitu dengan alasan kasihan Rea, maaf ya Rea udah nggak ada disini, dia udah pergi ninggalin Kak Rigel, seharusnya kalian dukung hubungan Kita bukan malah ngomongin hubungan kita" ucap Luna membuat Cindy tersenyum sinis.

"Lo nggak ada hati? Lo nggak tau kan gimana kalau lo jadi Rea? Gimana perasaan lo ketika pasangan lo diambil orang?" Tanya Cindy.

"Gue udah pernah ngerasainnya, dan setelah itu gue jadi deket sama Kak Rigel, karena pada saat itu gue sama Kak Rigel kehilangan orang yang kita cinta diwaktu yang bersamaan, sekarang gue tanya sama lo, apa bedanya gue sama lo?" Tanya Luna menatap Cindy.

"Udah lah jangan ribut, ini acara tunangan Rigel" ucap Sargas yang dari tadi hanya diam, ia lebih memilih menyimak saja.

"Lun, plis lah lo batalin pertunangan ini, gue takut kalau Rea udah sadar terus dia denger kabar pertunangan kalian, dia bakal sedih, karena pacarnya diambil sahabatnya" ucap Sasha membuat Luna melihat kearah Sasha.

"Emang kenapa? Gue nggak peduli kalau Rea sedih, yang penting gue sama Kak Rigel bahagia" ucap Luna.

"Gue kecewa sama lo Ri, lo nggak mikirin perasaan Rea?" Tanya Avior menatap sahabatnya.

"Lo egois Ri" kini Sargas yang berkata.

"Kalian terlalu mentingin perasaan kalian dan nggak mikir perasaan orang lain" kini Sasha yang berkata.

"Bagi Luna dan Rigel segera naik ke panggung karena kalian akan memasangkan cicin kepada pasangan kalian" ucap orang yang membawa acara membuat Luna dan Rigel segera menaiki panggung.

Dipanggung ada orang tua Rigel dan Luna, orang tua Luna yang tersenyum bahagia sedangkan orang tua Rigel atau Ayu ia menangis karena pertunangan ini.

"Ri, coba kamu pikirin sekali lagi" ucap Ayu yang menangis membuat Rigel segera melihat kearah Ayu.

"Keputusan Rigel udah bulat Ma" jawab Rigel.

"Ini dia yang ditunggu-tunggu, sekarang saatnya pasangan perempuan memasangkan cicin dijari manis Pria" ucap sang pembawa acara membuat Luna segera mengambil satu cicin dan tersenyum ketika akan memasangkan cincin tersebut dijari manis Rigel, dan setelah terpasang senyum Luna semakin mengembang, Luna merasa bahagia karena akhirnya ia bisa bertunangan dengan Rigel, sedangkan Sasha ia menangis karena melihat hal tersebut, ia merasa kecewa dengan Luna, dan ia tak habis pikir dengan Rigel yang terlalu egois memikirkan kebahagiaannya.

"Sekarang saatnya pasangan Pria yang memasangkan cicin kejari pasangan wanita" dengan segera Rigel mengambil cincin tersebut, namun sebelumnya pandangan mengedar keseluruh ruangan dan saat ia akan memasangkan cicin tersebut sebuah teriakan membuatnya terkejut.

"Rea!!" Sasha berteriak membuat semua orang melihat kearah Sasha yang berlari menghampiri Rea yang baru datang, Rea menggunakan kursi Roda, disana Ia tersenyum manis membuat Cicin yang Rigel pegang menjadi jatuh, dan Luna terkejut dengan kehadiran Rea yang tiba-tiba.

...

Yuhu up lagi🥳🥳
Gimana Partnya?
Cerita ini mau ending guys.
Menurut kalian happy ending atau sad ending?
Mau nanya disini siapa yang setuju kalau ceritanya mau end?
Jangan lupa vote dan komen

Salam manis dari Author 🤗🤗

Rea's Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang