"Rea!!" Setelah mendengar nama itu disebut, Rigel melihat kearah pintu dan benar disana ada Rea yang tersenyum seraya menatapnya lalu dibelakangnya ada seorang Pria ternyata dia Bumi.
Tunggu Bumi? Kenapa dia bisa bersama Rea? Rigel baru inget sudah dua tahun lebih Rigel tak melihat Bumi, dan sekarang ia melihatnya bersama Rea.
Dengan cepat Rigel berlari menghampiri Rea yang sedang berpelukan dengan Sasha.
"Rea" panggil Rigel menatap Rea membuat Rea segera membalas tatapan Rigel.
"Kak Rigel, selamat Kak" ucap Rea seraya tersenyum manis.
"Kenapa lo balik?" Tanya Rigel
"Gue mau liat sahabat gue tunangan nggak boleh?" Tanya Rea.
"Penampilan lo berubah Re" ucap Rigel.
"Cuma penampilan aja, sifat gue nggak berubah" ucap Rea terkekeh.
"Lo nggak marah liat gue tunangan sama Luna?" Tanya Rigel seraya mensejajarkan tubuhnya dengan Rea, karena saat ini Rea menggunakan kursi roda.
"Buat apa gue marah? Justru gue seneng" ucap Rea membuat Rigel menatap Rea aneh
"Lo udah nggak cinta lagi sama gue?" Pertanyaan Rigel membuat Rea terdiam.
"Jawab Re" Rigel memaksa namun Rea tetap diam.
"Kalau gue masih cinta sama kakak, semuanya udah nggak berguna Kak" ucap Rea menatap mata Rigel.
"Lo nggak kangen sama gue?" Tanya Rigel.
"Kangen? Buat apa gue kangen sama cowok yang lupain ceweknya dan malah asik selingkuh?" Tanya Rea sekarang matanya sudah berkaca-kaca.
"Re-"
"Stop kak, gue nggak mau denger penjelasan Kakak, Kak Rigel nggak tau berap Perjuangan gue buat bertahan hidup, dan saat gue membuka mata, gue kira orang yang pertama kali gue lihat adalah lo, ternyata salah, yang pertama kali gue lihat Bumi, Bumi yang udah jaga gue, dia sama Mama yang ngurus gue, dan saat gue tanya tentang lo, Bumi bilang lo udah punya pengganti dan gue kaget sama perkataan Bumi selanjutnya kalau pengganti gue adalah sahabat gue sendiri? Kak Rigel tau apa yang gue rasain? Kecewa Kak, gue benar-benar kecewa sama Kakak dan Luna" Lirih Rea, ia memang benar benar kecewa dengan prilaku Rigel yang menurutnya sungguh kelewatan.
"Kak Rigel tau kalau nggak ternyata Bumi rela pindah dari indo ke Amerika buat jaga gue, sedangkan Kak Rigel, boro-boro mau jaga gue, jaga hati aja nggak bisa" lanjut Rea membuat Rigel menunduk.
"Maaf Re" ucap Rigel menggenggam tangan Rea yang langsung ditepis oleh Rea.
"Jangan sentuh gue Kak, gue nggak mau" ucap Rea.
"Gue mau sama lo Re, gue cinta sama lo, gue sayang sama lo, gue kangen sama lo, nama lo selalu ada dihati gue" ucap Rigel lirih.
"Cinta? Sayang? Kangen? Mana buktinya Kak? Kalau Kak Rigel cinta kenapa Kak Rigel harus pacaran sama Luna? Kak Rigel punya hati kan?" Ucap Rea sinis.
"Gue emang nggak bisa jaga hati gue Re, tapi lo harus percaya kalau gue cinta sama lo" ucap Rigel
"Cinta? Gue udah nggak mau cinta sama Kak Rigel, kak Rigel masih terlalu labil, belum bisa mengambil keputusan yang benar" ucap Rea menatap Rigel yang menundukkan kepalanya.
"Kalau gitu kenapa lo harus balik? Kenapa baru dua tahun kemudian lo harus balik? Lo mau ngasih harapan kegue?" Tanya Rigel, Rea yang mendengar hal tersebut hanya bisa tersenyum sinis.
"Gue balik karena pengen liat pertunangan Pacar gue sama sahabat gue dan gue balik nggak mau ngasih harapan apapun ke lo Kak" ucap Rea.
"Setelah dua tahun lo ninggalin gue, dan sekarang dengan mudahnya lo balik lagi dan hancurin hati gue" lirih Rigel dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Gue ninggalin lo karena gue mau berobat Kak, gue juga nggak tau kalau gue ada di Amerika waktu koma, yang gue tau waktu gue sadar disana cuma ada Bumi dan Mama, setelah itu Bumi cerita semuanya kegue, dan waktu gue nanya tentang Kakak, hati gue kecewa, Kak Rigel jangan merasa yang paling tersakiti disini, lo terlalu egois Kak, gue nggak suka sama cowok egois kayak lo, lo terlalu berpikir bahwa lo adalah manusia yang paling tersakiti, sementara gue? Apa lo pernah mikirin perasaan gue? Enggak kan?!!" Rea kali ini membentak Rigel didepan semua orang yang hadir membuat semuanya terkejut dengan bentakan Rea.
"Ternyata bener kata Luna, lo disana udah ada pengganti, dan penggantinya dia" Rigel menunjuk Bumi yang tadi hanya terdiam saja.
"Pengganti? Bukannya Kak Rigel yang punya pengganti.. Kak Rigel tau nggak gue kapan sadarnya? Gue baru sadar tiga hari yang lalu dan kemarin waktu gue denger pertunangan lo sama Luna, gue maksa Bumi buat bujuk dokternya supaya gue bisa pergi keindo sebentar aja, gue penasaran sama reaksi Kakak yang liat gue Kembali"
"Kak Rigel nggak kayak Bumi, Bumi baik dia selalu jaga gue, dia rela pindah demi gue, sedangkan lo? Jaga hati aja nggak bisa..oh iya gue disini cuma sebentar soalnya Bumi banyak kerjaan disana" ucap Rea lalu menatap Bumi
"Maaf gue nggak bisa ngasih kado, gue pamit" ucap Rea yang akan pergi dan
Plak
Semua yang ada disana terkejut dengan suara tamparan tersebut.
...
Up lagi🥳🥳
Gimana Partnya?
Jangan lupa vote dan komenSalam manis dari Author🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Rea's Story (End)
Fiksi RemajaJudul awal Story Rea Belum Revisi, typo masih bertebaran ..... " Lo harus nembak kak Rigel pas Upacara" "gila lo, gue malu lah udah pasti gue ditolak sama dia belum lagi kalok gue nembaknya pas upacara ada guru guru sama siswa siswi SMA Pelita, mau...