"anak-anak, hari ini kalian akan mencari kayu bakar didalam hutan perkelompok, satu kelompok terdiri dari enam orang, tiga laki-laki dan tiga perempuan, kalian bebas memilih kelompok, kalau sudah ada kelompok langsung cari kayu bakar" Pak Andi berbicara, membuat seluruh siswa siswi SMA Pelita segera membuat kelompok.
"Yang cowoknya siapa ya?" Tanya Rea kebingungan.
"Kita sama Kak Sargas aja kalian mau nggak?" Tanya Sasha membuat Rea dan Luna mengangguk.
"Kak Sargas!" Panggil Sasha membuat Sargas segera menghampiri mereka bersama Rigel dan Avior.
"Kenapa Sha?" Tanya Sargas seraya menatap Pacarnya tersebut.
"Kita satu kelompok ya" ajak Sasha membuat Sargas melihat kearah Avior dan Rigel yang mengganguk, membuat Sargas menganggukan kepalanya.
"Oke sekarang kita langsung aja cari kayu bakarnya" ajak Rea yang diangguki oleh mereka, baru saja mereka akan berjalan bersama, namun teriakan seseorang membuat mereka semua menghentikan langkahnya.
"Rigel aku sama kamu ya, aku nggak ada kelompok" Cindy berkata seraya merangkul tangan Rigel.
"Kelompok kita udah pas" Luna menatap Cindy tajam, membuat Cindy menatap Luna tak suka.
"Tinggal keluarin aja dia" Cindy menunjuk Rea membuat Rea menatap Cindy penuh permusuhan.
"Nggak ada, sana lo pergi" usir Avior membuat Cindy merengek kepada Rigel.
"Rigel temen kamu jahat" ucap Cindy membuat Rigel mengehela nafasnya.
"Jangan alay bisa kan?" Tanya Rea membuat Cindy langsung membalas omongan Rea.
"Lo yang alay" Cindy menunjuk Rea membuat Rea tersenyum kecil.
"Bentar, gue ingat-ingat dulu, sejak kapan gue alay? Setau gue selama ini yang alay itu Lo, apalagi kalau didepan Rigel, maunya caper terus" Rea mengejek Cindy membuat Cindy hampir saja menampar Rea namun ditahan oleh Rigel.
"Stop, kalian kenapa malah berantem?" Ucap Rigel membuat Cindy dan Rea menjadi diam.
"Cin, lo cari kelompok yang lain aja, kelompok gue udah pas orangnya" Rigel mencoba menjelaskan kepada Cindy, namun Cindy menggelengkan kepalanya.
"Aku maunya sama kamu" ucap Cindy lebay membuat Rea memutar bola matanya malas.
"Udah lah kita tinggal aja mereka berdua" ajak Rea namun Bumi memanggil Rea, membuat Rea melihat kearah Bumi yang berjalan kearahnya.
"Kenapa?" Tanya Rea menatap Bumi.
"Kalian kelebihan kelompok nggak? Kelompok gue kurang satu" ucap Bumi membuat Rea menunjuk Cindy.
"Ambil aja dia" ucap Rea membuat Bumi segera menarik tangan Cindy membuat Cindy semakin kuat merangkul tangan Rigel.
"Nggak mau, gue maunya sama Rigel" ucap Cindy membuat Rigel melepaskan tangan Cindy secara kasar.
"Udah nemu kelompok kan? Udah sana" Rigel mengusir Cindy secara halus, membuat Cindy mendengus sebal lalu mengikuti Bumi.
"Ayo berangkat" ajak Luna membuat mereka semua segera berjalan menyusuri hutan guna mencari kayu bakar.
"Biar cepat mending kita bagi kelompok lagi, gue sama Kak Sargas, Luna sama Kak Avior, Rea sama Kak Rigel, gimana? Kalian mau nggak?" Usulan Sasha membuat semuanya mengangguk.
"Nanti kita ketemu disini lagi" ucap Avior yang diangguki oleh mereka, dan mereka mulai berpencar mencari kayu bakar.
Rigel dan Rea hanya diam saja, mereka berdua sibuk mencari kayu bakar, hanya ada keheningan diantara mereka berdua, membuat Rigel kesal karena Rea tak mau berbicara kepadanya, akhirnya ide licik muncul di kepala Rigel, membuat Rigel tersenyum lucik
"Rea" panggil Rigel membuat Rea menoleh.
"Apa?" Tanya Rea serius.
"Ada laba-laba dibaju lo" ucap Rigel membuat Rea segera memeriksa bajunya namun ternyata tak ada.
Rigel yang melihat ekspresi kebingungan diwajah Rea menjadi tertawa.
"Nggak lucu" ucap Rea lalu kembali mencari kayu bakar, namun..
"AAAA!!" Rea terkejut dengan teriakan Rigel, belum lagi ia melihat Rigel yang melompat-lompat membuat Rea bingung ada apa dengan Rigel
"Kenapa lo?" Tanya Rea datar membuat Rigel segera melihat kearah Rea dengan raut wajah ketakutannya.
"Ta..tadi ada laba-laba gede banget, laba-labanya jalan ditangan gue" Rigel menjelaskan dengan ekspresi ketakutannya membuat Rea tertawa.
"Hahaha, Kak Rigel takut laba-laba" ucap Rea seraya memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa berlebihan, membuat Rigel kini menatap Rea datar.
"Gue nggak takut" ucap Rigel membuat Rea berhenti tertawa.
"Terus tadi, kenapa teriak?" Rea bertanya seraya menahan tawanya yang akan pecah kembali.
"Refleks orang kaget" ucap Rigel lalu kembali mencari kayu bakar.
"Cepet cari kayunya" perintah Rigel membuat Rea menatapnya malas, karena malas mencari kayu bakar, akhirnya ide jahil muncul di kepala Rea, membuat Rea tersenyum licik, sambil menatap punggung Rigel.
'saatnya pembalasan karma' batin Rea
"Kak Rigel, dipunggung kakak ada laba-labanya!!" Teriak Rea membuat Rigel kembali berteriak lalu segera mendekati Rea dan memeluk Rea membuat Rea terkejut, belum lagi Rea melihat air mata Rigel yang keluar membuat Rea merasa tak enak.
"Lo beneran takut sama laba-laba?" Tanya Rea membuat Rigel mengangguk-anggukkan kepala.
"Nggak nyangka ternyata cowok kayak Kak Rigel takutnya sama laba-laba" ucap Rea membuat Rigel segera melepaskan pelukannya dan menatap Re tajam.
"Kenapa kalau gue takut laba-laba? Setiap orang pasti punya ketakutankan?" Tanya Rigel membuat Rea mengangguk.
"Begitu juga dengan gue" ucap Rigel seraya kembali mencari kayu bakar lagi.
"Jangan bercanda kayak tadi, nggak lucu" ucapan Rigel membuat Rea meneguk ludahnya kasar.
"Yang duluan tadi siapa? Kasihan Kak Rigel dapet karma" ejek Rea lalu tertawa
"Sampe nangis lagi" Rea kembali tertawa membuat wajah Rigel memerah karena malu, dan ketika melihat wajah Rigel membuat tawa Rea semamin kencang.
"Seneng liat gue menderita? Cari lagi kayu bakarnya" perintah Rigel membuat Rea mencari kayu bakar lagi.
Akhirnya mereka kembali mencari kayu bakar, dengan sedikit candaan dan ejekan Rea mengenai Rigel yang menangis membuat Rigel merasa kesal namun semuanya membuat mereka lupa dengan masalah mereka sebelumnya.
...
"Rencana kita berhasil" ucap seorang wanita seraya tersenyum miring membuat lawan bicaranya juga tersenyum miring
...
Up lagi🥳🥳
Gimana part-nya?
Jangan lupa vote dan komenSalam manis dari Author🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Rea's Story (End)
Teen FictionJudul awal Story Rea Belum Revisi, typo masih bertebaran ..... " Lo harus nembak kak Rigel pas Upacara" "gila lo, gue malu lah udah pasti gue ditolak sama dia belum lagi kalok gue nembaknya pas upacara ada guru guru sama siswa siswi SMA Pelita, mau...