Rea hilang

16K 954 23
                                    

Setelah kurang lebih dua jam perjalanan, akhirnya rombongan SMA Pelita sudah sampai ditempat tujuan, mereka semua mulai turun dari bus dan membawa barang mereka masing masing.

"Akhirnya sampe juga" ucap Luna seraya menarik nafasnya dalam dalam lalu menghembuskan perlahan.

"Gila udaranya sejuk banget" Sasha sekarang sedang sibuk memotret pemandangan disekitarnya menggunakan kamera yang ia punya.

"Re nengok Re" ucapan Sasha membuat Rea melihat kearah kamera lalu tersenyum manis.

"Gue nggk dipoto?" Tanya Luna

"Lo nggak penting" jawab Sasha lalu tertawa bersama Rea, membuat Luna mengerucutkan bibirnya.

"Baik anak anak, sekarang kita akan memasuki hutan, jadi Bapak Harap kalian tidak berpisah dari rombongan kalian, ayo kita mulai jalan" Ucap guru Pembina, akhirnya rombongan SMA Pelita mulai memasuki hutan, mereka ada yang mengobrol bersama teman, bahkan ada juga yang berfoto bersama.

"Rea" panggil seseorang membuat Rea menoleh, ternyata dia Bumi, dengan segera Bumi berjalan disamping Rea, lalu merangkul Rea.

"Berat Woy" ucap Rea lalu segera menepis tangan Bumi.

"Beratan juga lo" ejek Bumi lalu tertawa membuat Rea cemberut.

"Muka lo kenapa gitu?" Tanya Bumi sembari tertawa membuat Rea memukul Bumi membuat Bumi mengaduh kesakitan.

"Sakit woy" ucap Bumi seraya mengusap-usap lengannya yang terasa sakit.

"Biarin wlee" ejek Rea sembari menjulurkan lidahnya.

"Ekhemm" deham seseorang dibelakang mereka, setelah Rea melihat kebelakang ternyata ada Rigel dan Cindy, dengan Cindy yang merangkul tangan Rigel membuat Rea segera melihat kedepan.

"Inget lo udah punya pacar, jadi jangan deket deket sama cowok lain" ucapan Rigel mampu didengar oleh Rea, membuat Rea segera melihat kebelakang, disana ada Rigel yang sedang menatapnya.

"Apa bedanya gue sama lo?" Pertanyaan Rea membuat Rigel menjadi bungkam.

"Nggak bisa jawab kan?" Rea tersenyum sinis melihat kearah Rigel, membuat Cindy menatapnya dengan tatapan tak suka.

"Apa liat-liat?" Tanya Cindy sinis dan semakin mengeratkan rangkulan tangannya kepada Rigel.

"Mau liat pacar selingkuh nggak boleh?" Tanya Rea membuat Cindy hampir saja ingin menjambak rambut Rea, namun tangannya segera ditepis oleh Bumi.

"Pindah ke depan aja Re" ajak Bumi yang langsung diangguki oleh Rea.

Entah kenapa tiba tiba Rea teringat dengan kenangannya bersama Rigel, saat itu mereka baru satu hari jadian, dan Rigel sudah mengajaknya jalan jalan ketengah hutan, Rea kira Rigel akan memberikannya kejutan, namun ternyata Rigel hanya mau mengajaknya jalan agar kaki Rea menjadi sehat, entah kenapa tiba-tiba Rea merasa Rindu dengan Rigel.

Rea kira jadian dengan Rigel bisa membuatnya bahagia, namun ia hanya bahagia diawal saja, sedangkan akhirnya ia merasa sakit hati atas perlakuan Rigel beberapa hari terakhir ini.

"Baik anak-anak, akhirnya kita sudah sampai, sekarang kalian akan membuat tenda kalian masing-masing, satu tenda memuat tiga orang" ucapan Pak Andi diangguki oleh semua siswa-siswi SMA Pelita, lalu mereka mulai membangun tenda masing-masing.

"Ternyata buat tenda nggak segampang yang gue kira" ucap Sasha kesal karena tendanya tidak jadi, padahal mereka bertiga sudah dari tadi membangun tendanya, namun sampai sekarang mereka belum menyelesaikannya.

"Iyaa, heran kenapa semuanya udah mau selesai lah kita aja yang belum" Luna melihat tenda disekelilingnya dan memang benar mereka semua sudah mau selesai, bahkan ada yang sudah selesai.

"Mau kita bantu?" Tanya seseorang, membuat Rea, Luna dan Sasha melihat kearah mereka, ternyata mereka Rigel, Avior dan Sargas.

"Boleh Kak" jawab Sasha sembari tersenyum, lalu mereka semua mulai bekerja sama membangun Tenda, akhirnya setelah kurang lebih sepuluh menit, tenda mereka sudah jadi, dengan segera Sasha memasukan barang-barang mereka bertiga didalam tenda.

Setelah selesai membangun tenda, Rigel, avior dan Sargas segera berpamitan untuk kembali ketenda mereka, membuat Luna dan Sasha mengangguk, sedangkan Rea ia hanya diam saja.

"Enaknya ngapain ya?" Tanya Luna yang sedang duduk bersama Rea dan Sasha, mereka duduk didepan Tenda mereka.

"Gabung aja sama mereka" Sasha menunjuk Rigel dan kawan-kawan, membuat Luna mengangguk namun Rea menggelengkan kepalanya.

"Kenapa Re?" Tanya mereka berdua.

"Gue males disana, mending gue jalan-jalan aja" Rea segera berdiri dari duduknya membuat Sasha dengan cepat mencegahnya.

"Jangan Re, nanti kalau lo tersesat, bisa bahaya" ucap Sasha yang diangguki oleh Luna.

"Iya Re, ini dihutan, nanti lo nggak tau jalan pulang kesini lagi" ucap Luna namun Rea menggelengkan kepalanya

"Astaga gue nggak jauh jauh, kalian tenang aja" ucap Rea lalu segera berjalan sendirian.

Rea awalnya bingung mau kemana, namun setelah agak lama menyusuri hutan, ia mendengar suara gemericik air, membuatnya penasaran lalu segera mendekati suara tersebut.

Ternyata suara itu berasal dari sungai, Rea sangat terkejut melihat air sungai yang begitu jernih, sampai ia dapat melihat ada ikan yang berenang didalam airnya.

Dengan segera Rea turun menuju sungai lalu mulai bermain air sendirian, entahlah Rea tak merasa takut, justru ia bahagia sendirian disini.

Karena jika disana, Rea merasa cemburu ketika Melihat Rigel yang bersama Cindy setiap saat, membuat dirinya ingin sekali mencakar wajah Cindy.

Tak terasa keadaan sudah agak gelap, akhirnya Rea memutuskan untuk kembali menuju tenda, namun ia Lupa jalan pulang, ia terus menyusuri Hutan namun tak sampai-sampai juga, membuatnya merasa frustasi dan akhirnya ia kembali lagi ke sungai tersebut dengan keadaan yang sudah malam.

Ia tak takut, karna ia tahu bahwa nanti pasti akan ada yang mencarinya, ia hanya takut dengan Binatang buas saja yang tiba tiba datang dan memangsanya.

Sedangkan dilain tempat, perkemahan digemparkan dengan kabar bahwa Rea menghilang, Luna dan Sasha bahkan sudah menangis sambil berpelukan.

"Rea ada bilang kemana sama kalian?" Tanya Pak Andi membuat Luna segera menjawabnya

"Dia ngomong mau jalan-jalan sebentar, tapi dia nggak balik balik" jawab Luna seraya menangis.

Mendengar kabar Rea menghilang membuat Rigel merasa khawatir dengan keadaan pacarnya, ia merasa tidak becus dalam menjaga pacarnya tersebut, dengan segera ia memasuki tersebut sendirian, dengan keadaan yang sudah gelap.

"REAA!!" Teriak Rigel namun tak ada sahutan, ia terus mencari Rea dengan berteriak memanggil nama Rea, sampai akhirnya ia menemukan Rea yang sedang duduk dibawah pohon seraya menatapnya, dengan segera Rigel menghampiri Rea dan mengubah raut wajahnya menjadi datar

"Nyusahin" ucap Rigel dingin namun membuat hati Rea menjadi sakit mendengarnya.

...

Up lagi🥳

Gimana partnya?
Jangan lupa vote sama komen ya

Salam manis dari Author 🤗🤗

Rea's Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang