kepergian Rea

16.2K 776 120
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Avior dengan Cindy, Rigel sudah bersiap-siap dan akan menjemput Luna, karena hari ini mereka sudah janjian untuk berangkat bersama.

Luna

Gue otw|

|Oke Kak, gue udah siap juga

Setelah mendapatkan balasan dari Luna, dengan segera Rigel pergi dari rumahnya dengan mengendarai mobil dan menuju rumah Luna.

Didepan Rumah Luna, ternyata Luna sudah menunggunya, dengan segera Luna naik kemobil Rigel dan akhirnya mobil kembali berjalan, diperjalanan hanya ada keheningan saja, mereka berdua sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Kak, gue ragu mau dateng" ucap Luna membuat Rigel melihat kearah Luna.

"Kenapa ragu? Kalau lo nggak dateng, nanti Avior ngira lo belum move on dari dia" ucap Rigel membuat Luna menundukkan kepalanya.

"Gue emang belum bisa lupain dia" Luna tiba-tiba menangis membuat Rigel menghentikan mobilnya dipinggir jalan.

"Udah, jangan nangis, keliatan cengeng nanti" ucap Rigel menenangkan Luna.

"Kak Rigel mau nenangin apa mau ngejek gue sih?" Luna bertanya membuat Rigel tertawa.

"Dua-duanya" jawab Rigel membuat Luna memukul Rigel, namun Rigel malah tertawa saja.

Tiba-tiba tawa Rigel terhenti karna mengingat Rea, apa kabar Rea hari ini? Sudah dua hari Rigel tak menjenguknya karna ia sibuk.

Melihat Rigel yang berhenti tertawa membuat Luna melihat kearah Rigel penasaran.

"Kenapa Kak?" Tanya Luna membuat Rigel menoleh kearah Luna.

"Gue kangen Rea" ucap Rigel membuat Luna mengerti.

"Nanti habis ini, kita jenguk Rea aja, gue juga kangen sama dia" ucapan Luna membuat Rigel mengangguk.

"Cepetan jalan" suruh Luna membuat Rigel menatap Luna malas.

"Udah nggak nangis lagi kan? Awas aja kalau lo malu-maluin gue" ucap Rigel membuat Luna tertawa.

"Enggak Kak, udah cepetan, biar habis ini kita bisa jenguk Rea" ucap Luna membuat Rigel mengangguk dan segera menghidupkan mobilnya lalu mobil pun sudah berjalan.

Setelah setengah jam, akhirnya mereka berdua sampai di gedung, tempat pernikahan Avior dan Cindy, dengan segera mereka berdua masuk kedalam dan menjadi pusat perhatian semua orang.

Banyak sekali yang membisik-bisikan mereka berdua, ada yang bilang cocok atau ada juga yang bilang kalau Luna merebut pacar sahabatnya, namun Luna merasa masa bodo, ia sudah biasa dibicarakan seperti itu, karena memang semenjak Rea koma dan Luna yang putus dengan Avior, Rigel dan Luna menjadi dekat, bahkan mereka selalu kemana-mana berdua saja, jadi orang-orang mengira bahwa mereka berdua adalah Sepasang kekasih.

"Selamat Av, selamat Cin" ucap Rigel memberikan selamat kepada keduanya.

"Selamat Kak" ucap Luna seraya tersenyum membuat Cindy membalas senyumannya.

"Kalian berangkat bereng?" Tanya Avior membuat Rigel mengangguk.

"Sekarang kita deket" ucap Luna menatap Avior dengan penuh kemenangan.

"Ri, bukannya kamu masih pacaran sama Rea?" Kini Cindy bertanya membuat Rigel mengangguk.

"Kalau masih pacaran kenapa lo bisa deket sama Luna?" Avior bertanya meminta penjelasan.

"Emang salah kalau gue deket sama kak Rigel?" Luna bertanya membuat Cindy melihat kearah Luna.

"Enggak sih, tapi lo seharusnya mikir kalau Rigel itu pacarnya Rea sahabat lo" ucap Cindy.

"Apa bedanya sama lo yang malah hamil sama cowok yang udah punya Pacar?" Luna menatap Cindy hina, membuat Avior geram  dengan ucapan Luna.

"Lo jangan kayak gitu sama istri gue" Avior membela Cindy membuat Luna menatap Avior.

"Kan emang kenyataan" ucap Luna, karena tak mau ada keributan akhirnya Rigel memilih menarik tangan Luna dan mengajaknya duduk.

"Ish Kak Rigel, lepasin tangan gue" ucap Luna namun Rigel menggeleng.

"Nggak" ucap Rigel dan segera berdiri lalu mengajak Luna keluar dari gedung tersebut dan membawanya masuk ke mobil

"Ayo kita jenguk Rea" ucap Rigel membuat Luna mendengus sebal.

"Kan bisa nanti Kak, gue mau buat perhitungan sama Pasangan pengantin dulu" ucap Luna dan akan keluar, namun sayangnya pintu mobil sudah dikunci oleh Rigel.

Setelah itu dengan cepat Rigel meninggalkan gedung pernikahan Avior dan sekarang mereka menuju Rumah Sakit.

Sesampainya dirumah sakit, Rigel segera pergi keruangan Rea, ia juga membawa mawar merah untuk Rea.

Namun ketika membuka kamar Rea, dikamar tersebut tidak ada Rea, dan hanya ada brangkar saja, membuat Rigel kebingungan.

"Kenapa Kak?" Tanya Luna membuat Rigel segera melihat kearah Luna namun Rigel tak menjawabnya ia malah pergi ke resepsionis untuk bertanya.

"Permisi Sus, orang yang ada diruangan nomor 145 sekarang dimana ya?" Tanya Rigel membuat suster tersebut segera memeriksa di komputer dan segera menjawab.

"Pasien atas nama Rea Aurora Pandora yang berada di ruangan 145 sudah dipindahkan ke Amerika, karena ibunya ingin mengobati pasien disana" ucap suster tersebut membuat hati Rigel merasa sakit.

Bagaimana bisa Rea nya meninggalkannya disini? Dan Rana juga tidak ada memberi tau dirinya? Sekarang apakah Rigel tak bisa melihat Rea lagi? Rasanya Rigel ingin berteriak, ia menyesal karena tidak menjenguk Rea selama dua hari karena sibuk dengan Luna.

"Kenapa Kak?" Tanya Luna yang melihat raut wajah Rigel yang sedih.

"Rea pergi" ucap Rigel membuat Luna terkejut.

"Rea meninggal?" Tanya Luna membuat Rigel segera menatap Luna.

"Enggak, dia pindah ke Amerika, tante Rana mau ngobatin Rea disana" ucap Rigel membuat Luna segera memeluk Rigel.

"Kakak yang sabar ya" ucap Luna membuat Rigel membalas pelukan Luna.

...

Up lagi🥳🥳
Gimana Partnya?
Jangan lupa vote dan komen

Salam manis dari Author 🤗

Rea's Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang