makan malam

22.4K 1.3K 30
                                    

Ketika Rea dan Rigel memasuki rumah Rigel, Mama Rigel langsung menyambut mereka berdua dengan senyum khas seorang Ibu, membuat Rea juga tersenyum.

"Ohh ini pacarnya Rigel, cantik, namanya siapa Rigel?" Tanya sang Mama namun Rigel tak menjawab.

"Rigel Mama nanya sama kamu" Ayu menatap putranya yang hanya diam.

"Rea Tante" jawab Rea seraya menyalimi tangan Ayu.

"Rigel, kamu pergi dulu, Mama mau ngobrol berdua sama Rea" perintah Ayu membuat Rigel memutar bola matanya malas, namun ia tetap pergi dari sana dan menuju kamarnya.

"Ayo duduk dulu sayang" ajak Ayu akhirnya Rea duduk di samping Ayu, jika kalian tau bagaimana rasanya duduk dan mengobrol berdua bersama Mama Rigel, maka Rea akan menjawab rasanya seperti anda menjadi ironmen!!.

"Kamu jangan gugup gitu, Tante nggak nanya aneh aneh, kamu tenang aja" perkataan Ayu seolah olah menyihir Rea, membuat Rea menjadi sedikit lebih tenang.

"Tante mau cerita, kamu tau waktu Hendrik bilang kalau Rigel udah punya pacar, Tante sebagai ibunya sangat senang, karena Tante tau selama ini Rigel sama sekali nggak tertarik sama wanita, kadang Tante mau jodohin Rigel tapi Rigel nggak mau, yang tante takutkan selama ini Rigel itu Gay, tapi untungnya enggak" ucapan Ayu membuat Rea terkejut, masa Rigel tak tertarik sama wanita? Pria macam apa Rigel itu?! Bahkan Ibunya sendiri sampai mengira kalau anaknya Gay.

"Dan asalkan kamu tau, kamu wanita pertama yang diajak Rigel kerumah, karena kamu pacar pertama Rigel, walaupun kamu nembak Rigel karna dare dari temen, tapi Tante sangat berterimakasih sama kamu" lanjut Ayu dan lagi lagi Rea terkejut karena dirinya adalah wanita pertama yang diajak Rigel kerumah lalu ia juga terkejut karena Ayu tau bahwa ia menembak Rigel bukan karena cinta melainkan dare.

"Iya Tante, Rea minta maaf karena nembak Kak Rigel bukan karena suka atau cinta sama Kak Rigel, tapi karena dapet dare dari temen" ucapan Rea membuat Ayu tersenyum lalu mengelus kepala Rea penuh sayang.

"Tapi sekarang kamu jadi pacar Rigel kan, Tante yakin suatu hari nanti kalian pasti bisa saling jatuh cinta, pesan Tante kalian jangan sampai bertengkar ya" ucapan Ayu sangat menangkan, persis seperti seorang Ibu yang berbicara kepada anaknya.

"Mending kamu susul Rigel aja dikamarnya, Tante mau masak dulu" ucap Ayu yang segera berdiri dari duduknya.

"Tante, Rea mau bantu masak boleh?" Tanya Rea namun dengan segera Ayu menggelengkan kepalanya.

"Jangan sayang, nanti kalau tangan kamu terkena pisau bisa bahaya, lebih baik kamu kekamar Rigel aja, kamarnya ada dilantai tiga, kamu bisa naik lift yang ada disana lalu pintu kamarnya berwarna Hitam" Ayu menunjuk lift yang ada di rumah tersebut membuat Rea terkejut, seberapa kayanya keluarga Rigel sampai sampai ada lift didalam Rumahnya.

Jika seperti ini rumah Rea bisa insecure dengan rumah Rigel, dengan segera Rea menuju lift dan menekan tombol angka 3 lalu Lift mulai berjalan, setelah sampai ternyata disini banyak sekali terdapat pintu pintu, namun hanya satu yang berwarna hitam, setelah sampai didepan pintu Rea segera mengetuk pintu tersebut setelah itu pintu terbuka.

"Ngapain?" Tanya Rigel, namun Rea tak tau harus menjawab apa.

"Hey, lo ngapa bengong?" Tanya Rigel.

"Nggak papa" jawab Rea.

"Ayo masuk" ajak Rigel dengan menarik tangan Rea, setelah masuk tercium wangi maskulin Rigel dimana mana, membuat Rea rasanya betah berada dikamar Rigel.

"Kak ini siapa?" Tanya Rea yang penasaran melihat sebuah poto yang ada di meja Rigel, dipoto itu ada cowok dan cewek mereka berdua terlihat bahagia, Rea tau yang cowok adalah Rigel, namun yang cewek ini siapa?.

"Gue" jawab Rigel yang membaca buku tanpa melihat kearah Rea.

"Yang cewek Kak" lanjut Rea kesal.

"Lo cemburu liat gue Poto sama cewek?" Tanya Rigel yang kali ini sudah tidak membaca buku melainkan sekarang ia menatap Rea.

"Enggak, buat apa gue cemburu, nggak guna!" Dengan segera Rea menaruh poto tersebut membuat Rigel tersenyum tipis.

"Jangan marah, dia Kakak gue, sekarang dia kuliah di luar" dan jawaban Rigel membuat Rea terkejut, bagaimana bisa Rigel mempunyai seorang kakak, namun Rea tak tau.

"Keliatan banget terkejutnya" Rigel terkekeh membuat Rea mendengus sebal.

Tok..tok...tok..

Rigel segera membuka pintu tersebut, ternyata seorang pelayan lalu pelayan tersebut segera bicara.

"Den Rigel, semua makanan sudah siap, Tuan besar juga sudah datang, sekarang saatnya makan malam" ucap pelayan tersebut setelah melihat Rigel mengangguk, akhirnya pelayan tersebut meninggalkan kamar Rigel.

"Ayo Kebawah" ajak Rigel membuat Rea segera berdiri dari duduknya lalu menyusul Rigel yang sudah berjalan duluan.

"Kak gue takut" ucapan Rea membuat Rigel segera melihat kearah Rea.

"Takut kenapa?" Tanya Rigel.

"Ada Papa Kak Rigel" ucapan Rea membuat Rigel terkekeh membuat Rea Melihat kearah Rigel dengan bingung.

"Papa gue nggak makan orang, lo tenang aja" ucapan Rigel membuat Rea sedikit tenang, akhirnya mereka berdua keluar dari lift dan menuju ruang makan, benar saja disana sudah ada Mama dan Papa Rigel dengan beberapa Pelayan, membuat Rea bertanya tanya berapa banyak pelayan disini.

"Maaf Tante, pasti Tante sama Om udah lama nunggunya" ucapan Rea membuat Ayu dan Arkan tersenyum.

"Nggak papa sayang, sini duduk di samping Tante" ucap Ayu tersenyum.

"Kamu pacar Rigel?" Tanya Arkan menatap Rea.

"Iya Om" jawab Rea sopan.

"Namanya siapa?" Tanya Arkan.

"Rea Om, Rea Aurora Pandora" jawab Rea membuat Arkan tersenyum.

"Ayu udah cerita katanya Rigel punya pacar terus mau makan malam, makanya Om rela pulang dari Eropa buat ngeliat calon menantu Om" ucapan Arkan membuat Rea tersipu.

"Astaga kamu imut banget sih kalau tersipu, Tante jadi pengen kalian cepat menikah terus kalian punya anak" ucapan Ayu membuat Rea benar benar sangat malu, rasanya ia ingin terjun saka dari kasurnya, kalau dari jurang ia bisa mati, ia tak mau mati muda.

"Ayo dimulai aja makan malamnya, nanti kalau ngobrol terus malah nggak jadi makan malam" ucap Arkan akhirnya Makan malam dimulai, semua yang ada dimeja makan tersebut hanya diam yang terdengar hanya dentingan antara sendok dan piring.

Makan malam sudah selesai, membuat Rea bernafas lega, ternyata Mama dan Papa Rigel sangat baik kepadanya, sekarang mereka semua sedang berada diruang keluarga, mereka hanya berbincang bincang saja, kecuali Rigel, ia lebih banyak Diam.

"Udah hampir jam sepuluh, Rea pulang ya  Om, Tante, makasi karena udah ajak Rea makan malam, sekarang Rea mau pulang, takutnya Mama khawatirin Rea" ucap Rea berpamitan sambil menyalimi tangan kedua orang tua Rigel lalu tersenyum, setelah itu Rea dan Rigel segera pulang menuju kerumah Rea.

...

Story Rea up lagi, siapa yang nungguin Upnya?
Gimana part ini menurut kalian?

Jangan lupa vote sama komen ya

Salam manis dari Author🤗

Rea's Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang