Kemarin Rea, Luna dan Sasha sudah berbelanja untuk keperluan Persami, dan hari ini mereka akan berangkat sudah siap, dan akan berangkat menuju sekolah.
"Kamu jaga diri ya, jangan lupa obatnya diminum, jangan sampe telat minum obatnya" ucap Rana membuat Rea menganggukan kepalanya.
"Ma, Rea berangkat ya" pamit Rea seraya menyalimi tangan sang Mama lalu diikuti oleh Luna dan Sasha.
"Kita berangkat ya tante" pamit Luna membuat Rana tersenyum.
"Inget hati hati, kalau udah sampe hubungin Mama ya" Ucapan Rana diangguki oleh Rea, lalu mereka segera memasuki mobil Sasha, memang mereka sudah janjian untuk berangkat bersama.
"Gila gue udah nggak sabar" pekik Sasha yang duduk didepan bersama supirnya.
"Sama gue juga udah nggak sabar" ucap Luna seraya tersenyum membayangkan mereka akan berkemah ditengah hutan lalu menyalakan api unggun dan bernyanyi bersama membuat Luna juga tidak sabar agar cepat sampai sekolah lalu segera berangkat.
"Gue biasa aja" ucap Rea yang sedang memainkan ponselnya membuat Luna yang berada disampingnya segera melihat kearah ponsel Rea.
"Cie chatan sama Bumi" Luna menggoda Rea membuat Rea memutar bola matanya Malas
"Re, lo masih berantem sama Kak Rigel? Gue perhatiin lo sama Kak Rigel makin jauh, sedangkan Kak Rigel semakin deket sama Kak Cindy, dan lo juga semakin deket sama Bumi" ucapan Sasha membuat Rea menjadi malas, jika sudah ada yang menyebut nama Rigel rasanya semangatnya langsung menghilang begitu saja.
"Udahlah jangan bahas dia dulu, nggak penting" Ucapan Rea membuat mobil menjadi hening, sampai akhirnya mereka sampai disekolah, dan benar saja ternyata sudah banyak siswa siswi yang sudah datang.
"Gila padahal baru jam enam, tapi udah Rame" perkataan Luna membuat Sasha menganggukan kepalanya.
"Mereka terlalu semangat" ucap Rea sembari mengedarkan pandangannya, lalu matanya tak sengaja bertatapan dengan Rigel yang menatapnya tajam membuat Rea menatap Rigel datar.
"Woy ayok kesana, gue dipanggil sama Kak Sargas" ajak Sasha kemudian menarik tangan Rea dan Luna, lalu sampailah mereka ditempat Rigel, Avior dan Sargas berada.
Rea merasa risih, karena dari tadi Rigel terus menatapnya bahkan secara terang-terangan, membuat Rea yang kesal akhirnya menatap balik Rigel.
"Ngapa liatin gue?" Tanya Rea seraya menatap Rigel tajam.
"PD" jawab Rigel lalu segera pergi dan ternyata Rigel menghampiri Cindy, lalu kembali bersama Cindy.
"Ayo anak-anak kalian baris, satu bus akan memuat dua kelas, satu kelas sepuluh dan satunya lagi kelas sebelas. Kelas sepuluh IPA satu bersama kelas sebelas IPA satu, begitu seterusnya, dan didalam bis sudah ada wali kelas kalian dan anggota osis, kalau begitu kalian dipersilakan untuk memasuki bus!!" Ucap Kepala sekolah dengan tegas, membuat siswa siswi segera memasuki bus kelas mereka.
"Gue duduk sama Kak Sargas ya" ucap Sasha membuat Luna dan Rea mengangguk.
"Ayo Re, kita duduk berdua" ajak Luna namun tangan Luna malah ditarik oleh Avior, membuat Luna duduk di samping Avior.
"Lo duduk sama gue" ucap Avior santai, membuat Luna melihat kearah Rea dan memasang wajah tak enaknya.
Bus sudah mulai berjalan, akhirnya Rea duduk sendiri, ia memilih memainkan ponselnya, lalu memakai earphone dan mendengarkan musik, ia memejamkan matanya, hingga tersadar ada orang yang duduk disampingnya, ternyata dia adalah Bumi, kehadiran Bumi di Bus kelasnya membuat Rea terkejut, Karena Bumi bukan kelas Sepuluh IPA empat, atau sebelas IPA empat.
"Ngapa liatin gue?" Tanya Bumi cengengesan.
"Lo nyasar? Ini bukan bus kelas lo" ucap Rea membuat Bumi tertawa.
"Semua bus udah penuh, terus kata gurunya gue disuruh disini aja, kebetulan banget ya duduknya bisa sama lo" ucap Bumi seraya menaik turunkan alisnya tidak lupa dengan senyum tengilnya membuat Rea bergidik ngeri melihatnya.
"Muka lo bisa biasa aja nggak?" Tanya Rea membuat Bumi segera mengubah raut wajahnya menjadi datar.
"Nggak gitu juga Bumi" kesal Rea seraya mencubit pinggang Bumi membuat Bumi mengaduh kesakitan, sampai akhirnya Rea yang baru sadar bahwa Rigel yang duduk diseberang bangku Rea, memperhatikan Rea dan menatap Rea dengan tajam.
"Ngapa Re?" Tanya Bumi penasaran.
"Ada setan" jawab Rea yang mampu didengar oleh Rigel.
"Mana setannya?" Tanya Bumi membuat Rea langsung tersenyum jahil dan berkata, "lo setannya" jawaban Rea membuat Bumi kesal lalu segera mencubit pipi Rea membuat Rea mengaduh kesakitan.
"Kalau mau pacaran jangan dibus" ucap Seseorang siapa lagi kalau bukan Rigel, membuat Rea segera melihat kearah Rigel.
"Cemburu lo?" Tanya Rea membuat Rigel segera mengalihkan pandangannya membuat Rea tersenyum sinis.
"Muka lo sok disinis-sinisin, nggak cocok Re" ejek Bumi membuat Rea tertawa.
"Biarin lah, biar ada kesan antagonisnya dikit" Rea berkata membuat Bumi dan Rea tertawa.
Sedangkan Rigel yang mendengar tawa Rea bersama Bumi menjadi kesal, seharusnya yang duduk bersama Rea itu dirinya bukan Bumi, karena Rigel itu masih pacarnya Rea, walaupun hubungan mereka sekarang sudah tidak jelas lagi, namun tetap saja mereka berdua belum pernah ada kata putus, jadi Rigel masih menyimpulkan bahwa mereka berdua masih berpacaran.
Rea yang sedang bersandar dibahu Bumi seraya memainkan ponselnya terkejut melihat pesan yang dikirim oleh Rigel
Tembok es😈😈
|Ingt gue msh pcr lo, lo jngn dkt² sm cwok lain slain gue
Gk ngaca😏|
Blokir
Rea dengan sengaja langsung memblokir kontak Rigel, membuat Rigel segera melihat kearah Rea yang sudah mulai memejamkan matanya, Rigel merasa kesal kenapa kontaknya harus diblokir oleh pacarnya sendiri?
Apakah ia salah memberi tau bahwa Rea jangan dekat dekat sama cowok lain yang jelas-jelas ada Rigel disana, meskipun Rigel juga duduk bersama Cindy, namun tetap saja seharusnya Rea tak duduk bersama Bumi, belum lagi Rigel melihat Rea yang menyandarkan kepalanya dibahu Bumi, membuat Rigel rasanya ingin menghajar seseorang untuk meluapkan emosinya.
"Rigel, kamu kenapa?" Tanya Cindy menatap Rigel, membuat Rigel juga menatap Cindy, dengan segera Cindy memegang tangan Rigel yang terkepal kuat, namun Rigel segera menepisnya dan malah menatap Cindy tajam, membuat Cindy segera menundukkan kepalanya.
...
UP lagi🥳🥳
Gimana part kali ini?
Jangan lupa vote dan komen yaSalam manis dari Author 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Rea's Story (End)
Novela JuvenilJudul awal Story Rea Belum Revisi, typo masih bertebaran ..... " Lo harus nembak kak Rigel pas Upacara" "gila lo, gue malu lah udah pasti gue ditolak sama dia belum lagi kalok gue nembaknya pas upacara ada guru guru sama siswa siswi SMA Pelita, mau...