Pengakuan

16.9K 956 62
                                    

"Rea tunguu!!" Rigel berteriak memanggil nama Rea, namun Rea tak mau berhenti, ia tetap berjalan dan mulai meninggalkan pekarangan rumah Rigel.

"Rea" Rigel akhirnya bisa menyusul Rea dan sekarang ia memegang pergelangan tangan Rea, membuat Rea berhenti.

"Gue mau jelasin sebenernya gue-" ucapan Rigel terhenti karena teriakan Rea.

"Karna apa?!! Udah jelas-jelas Kak Rigel selingkuh sama Kak Cindy, buktinya waktu Kak Cindy jatuh kekolam renang, Kak Rigel paling khawatir sama dia sampe ngasih nafas buatan buat dia padahal disana ada banyak orang, bukan Kak Rigel aja, tapi kenapa harus Kak Rigel?!!, terus waktu ditaman Kak Rigel pelukan sama Kak Cindy padahal gue ngeliat semuanya tapi Kak Rigel bahkan nggak mau jelasin apa-apa ke gue, dan pulang sekolah, waktu hujan, apa Kak Rigel nggak liat gue? dan dengan santainya Kak Rigel lewatin gue gitu aja seolah-olah kita nggak kenal dan tadi? Maksudnya tadi itu apa?! Berduaan didalam kamar tatap-tatapan bahkan wajah Kak Rigel sama Kak Cindy itu kurang lebih sepuluh centi, apa yang mau Kak Rigel jelasin?! Mau jelasin kalau Kak Rigel selingkuh? Iya?!" Rea benar benar meluapkan semuanya didepan Rigel, Rea terlalu kesal dengan Rigel, menurut Rigel hubungan Rea dengan Rigel itu apa?! Sungguh Rea tak habis pikir dengan sifat Rigel yang sekarang, menurutnya Rigel berubah, benar benar berubah, membuat Rea bahkan tak mengenali Rigel lagi.

Ucapan Rea membuat Rigel terdiam, ia tau bahwa ia memang salah, namun menurutnya Rea sangat berlebihan, menurutnya Rea itu terlalu lebay, masa cuma masalah seperti ini dibesar besarkan oleh Rea.

"Kenapa diem?! Katanya mau jelasin?!" Rea bertanya sambil menatap Rigel menantang, jangan lupakan air matanya yang terus saja menetes.

"Sekarang gue mau nanya, Kak Rigel anggap hubungan gue sama Kakak itu apa sih? gue penasaran Kak Rigel nganggep gue pacar apa enggak" Rea bertanya membuat Rigel menjadi bungkam.

"Cih malah diem" ucap Rea mengejek Rigel membuat Rigel menatap Rea tajam.

"Gue tau lo itu pacar gue, tapi asalkan lo tau, gue nggak pernah suka sama lo, catat nggak. Pernah. Suka." Ucap Rigel seraya menekankan kata nggak pernah suka dan menatap Rea dengan tajam, membuat hati Rea rasanya sakit, ia benar benar-benar terkejut dengan yang diucapkan Rigel.

"Jadi maksud Kak Rigel selama ini apa? nerima gue jadi pacar Kak Rigel terus Perhatian sama gue terus selalu mau deket sama gue, bahkan kalau Kak Rigel nggak liat gue selama satu menit aja udah spam gue? Maksudnya apa semua itu?" Tanya Rea dengan suara lirihnya, air matanya terus keluar membuat Rigel mengembuskan nafasnya kasar.

"Gue nerima lo karena kasihan Rea, dan lo bukan tipe gue, menurut gue...lo itu terlalu lebay dan alay, dan point utamanya semuanya itu fake" jawab Rigel dengan santainya membuat hati Rea benar benar sakit.

"Fake? Kalau memang Fake, kenapa waktu gue ngajak Kak Rigel putus kak Rigel nggak mau putus?" Tanya Rea lagi membuat Rigel menatap Rea dan membisikan sesuatu yang membuat hati Re benar benar merasa sakit.

"Karna lo cuma mainan gue" jawab Rigel lalu setelah itu pergi meninggalkan Rea yang terduduk dipinggir jalan, kakinya terasa lemas, air matanyapun tak berhenti menetes, ternyata selama ini Rigel hanya mempermainkannya saja, sungguh Rea tak percaya dengan semuanya, bahkan Rea berharap bahwa semua ini adalah mimpi, namun semuanya tertampar oleh kenyataan yang ada.

Dengan perasaan yang sakit dan sedih, Rea kembali menguatkan dirinya lalu segera menghapus air matanya dengan kasar lalu segera berdiri.

Namun semua kejadian Rigel dengan Cindy kembali terputar membuat dirinya menjadi sedih, kenapa ketika ia mencintai seseorang ia malah dipermainkan oleh orang tersebut, membuat rasanya Rea tak mau lagi mengenal kata cinta, belum lagi semangatnya yang sudah patah membuatnya malas untuk mengenal cinta lagi.

"Ayo Re, semangat, jangan biarin cowok kayak dia bisa buat semangat lo hancur, masih banyak cowok diluaran sana bukan dia aja" dengan segera Rea berjalan menjauhi rumah Rigel, Rea tak tau harus kemana, ia hanya mengikuti langkah kakinya kemanapun kakinya pergi.

"Rea?" Tanya seseorang membuat Rea segera menoleh kesamping, ia melihat orang yang tak ia kenal membuatnya mengerutkan keningnya karena merasa asing dengan orang tersebut.

"Siapa?" Tanya Rea.

"Lo nggak kenal sama gue?" Tanya orang tersebut membuat Rea menggeleng.

"Gue Raka, mantan SMP lo" ucap Raka membuat Rea terkejut.

"Rakaa, astaga gue nggak kenal sama lo, soalnya mantan gue terlalu banyak" jawab Rea lalu segera meninggalkan orang yang mengaku ngaku sebagai mantan SMP Rea.

"Re, Rea tunggu.." orang tersebut mengejar Rea membuat Rea dengan segera berlari dan terjadilah aksi kejar mengejar antara Rea dengan orang tersebut.

Rea yang terlalu fokus melihat kebelakang, sampai tak tau bahwa ia sedang ada di perempatan dan hampir saja ia tertabrak mobil untungnya mobil tersebut berhenti tepat waktu.

"Bumi" ucap Rea setelah melihat pengendara mobil yang hampir menabraknya, dengan segera Rea memasuki mobil Bumi membuat Bumi mengerutkan keningnya.

"Lo habis ngapain? Kayak dikejer kejer setan" ucap bumi seraya terkekeh.

"Udah lah jangan banyak bacot sekarang lo jalan aja, gue takut woy" ucap Rea dan setelah melihat orang yang tadi mengejarnya mendekati mobil Bumi, dengan segera Rea menyuruh Bumi agar menjalankan mobil, membuat Bumi dengan segera menjalankan mobilnya.

"Lo kenapa? Mata sembab terus kayak ketakutan gitu" tanya Bumi penasaran.

"Gue nangis gara gara Kak Rigel, dan gue takut gara gara gue dikejer mantan SMP gue" jawaban Rea membuat Bumi tertawa.

"Lebay banget lo, nangis gara gara cowok" ucapan Bumi membuat Rea memukul Bumi membuat Bumi mengaduh kesakitan, namun Bumi juga tertawa membuat Rea kesal.

"Enak banget ya ngomongin orang lebay" ucap Rea kesal membuat Bumi kembali tertawa.

"Iya iya, lo nggak lebay, tapi alay" Bumi berkata membuat Rea mengerucutkan bibirnya.

"Lo jangan gitu, ntar gue cium mau?" Tanya Bumi membuat Rea dengan segera mencubit Bumi.

"Bumi mesum!!" Ucap Rea dan membuat Bumi kembali tetawa dan akhirnya Rea juga ikut tertawa, setidaknya dengan seperti ini ia bisa melupakan Rigel sementara saja.

...


Akhirnya Up🥳🥳
Maaf ya tadi siang nggak sempet Up, soalnya tadi banyak urusan..
Gimana Part ini?seru atau bagaimana?
Jangan lupa vote dan komen ya
Salam manis dari Author

Rea's Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang