110. Teritorial Merah

227 20 2
                                    

Suaranya dalam dan serak "bayi?"

Vergil mengusap gagang pedang dengan gerakan slowmotion. Mata sedalam obsidian menyipit berbahaya, namun senyum miring nya seterik matahari yang membakar.

Ini hanyalah penolakan mutlak!

Anak? apakah itu?
Ia , Vergil. Tidak akan pernah membiarkan Xera memiliki orang lain dimatanya. Termasuk anak . Disemesta ini, hanya ia saja yang berhak atas kasih dan cinta Xera nya. Yang lain? mereka tidak layak disebut!

Bagaimana akhirnya dia(Xera) memprovokasi setan ini?

Kegilaan apa ini?

Vergil ! mengapa kamu sangat posesif? bahkan tidak memandang putra masa depan mereka.
Betapa, kesombongan yang meruntuhkan langit.

Dia tau Vergil nya serakah akan kehangatan ini. Betapa Vergil sangat mencintainya. tidak ada yang lebih tau dari pada dia!.  Tapi, kegilaan ini? dia tidak bisa membiarkannya. dia tidak akan menyerah.

Valletta tersenyum kecut "bagaimana jika aku tetap ingin memilikinya?"

Vergil juga balas tersenyum "mati"

Ya, jika Xera nya menciptakan satu, ia akan membunuh satu. Jika Xera menciptakan seribu bayi. Maka ia juga akan membunuh seribu tanpa meninggalkan satu.

Valletta tidak tersentak sama sekali. Dia tau Vergil akan mengatakan ini. "apakah kamu tidak takut aku akan membencimu?"

Vergil mengangkat dagunya angkuh. Ia berkata dengan bangga "kamu tidak akan"

Valletta tidak menyangkal "kamu benar"

Tapi, dia tidak akan menyerah!

setelah melewati millenium tahun bersama, bagaimana mungkin keduanya tidak tau apa yang dipikirkan masing-masing? hanya saja  , yang terakhir berdiri Akan menjadi pemenangnya.

Dan hal pertama yang harus dia lakukan adalah menyelinap dari pandangan Vergil.

"bagaimana dengan Dark Kingdom?"  tanya valletta

"itu tidak ada hubungannya denganku" wajahnya yang sedingin es, dan nada acuh tak acuh membuat siapapun yang mendengarnya gemetaran Dengan kesal. 

"sangat tidak bertanggungjawab" kata valletta disertai kekehan

Vergil hampir muntah darah.
Siapa yang ingin duduk dikursi busuk itu?! bukankah itu God yang sengaja menekannya dengan keberhasilan 99 reinkarnasi?

Dalam sekejap iris mata merah berganti dengan warna emas. Itu adalah Regan.

"kamu mengingatkan ku. kita harus kepengadilan sekarang"

"tidak" ucap valletta "aku malas. pergilah" usirnya

ngomong-ngomong, apa yang bisa dilihat dipengadilan pagi? apakah itu para pejabat yang jatuh berlutut dan gemetaran karena tatapan membunuh suaminya? Atau menyaksikan para dewa menjadi mayat?

dia sudah terbiasa dengan itu, jadi dia malas.

Regan mengerutkan kening tidak senang. ia tidak ingin melepaskan pandangannya dari Xera . Tapi  , memaksa gadis itu juga bukan gayanya.

Menghela nafas!

"baik lah. Tunggu suami ini kembali"

menopang tangannya di dagu, Valletta bersenandung "hmm"

Regan mencium bibir gadis itu  Melumatnya rakus, sebelum pergi dengan tergesa-gesa.

saat itu juga Valletta yang berbaring ditengah hamparan bunga, menyipit kan mata berbahaya.

Reganza'Xera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang