Reganza'Xera

23. licik

Keesokan harinya...

Valle berdiri dari tempat tidur, paras surgawi gadis itu memancar dipantulan cermin. Valle mengernyit menatap wajahnya. Dan bertanya “siapakah pemilik paras elok ini?” Valle meraba-raba wajahnya. Dia sadar benar bahwa dia tidak bertransmigrasi. Itu artinya, paras surgawi itu adalah wajahnya .
“Apakah wajahku juga berubah setelah meminum darah Penguasa Kegelapan? Gue abadi sekarang?” Valle terus membelai wajahnya lembut

Sontak Valle menyadari, dia tidak bisa keluar dengan paras surgawi ini. Tidak hanya wajahnya, bahkan kulitnya telah berubah lebih segar dan menarik. Kecantikan yang mampu membalik dunia.

Tiba-tiba saja rasa pusing dan lemas menyerang Valle, Matanya berubah menjadi ungu , dipenuhi oleh kedinginan dan keinginan membunuh. Valle akan menjadi haus darah. Dan dia harus bisa mengendalikan sisi negatif itu. Tetapi untuk saat ini, jika dia tidak meminum darah, Maka wajahnya tidak akan tersamarkan. Karena itulah dia harus secepatnya mendapatkan darah.

“untuk sementara, Gue bisa pakai cadar dan cari mangsa” Valle melesat keluar kamar setelah memasang cadar disekitar wajahnya.

Ceklek

Tak disangka, begitu dia membuka pintu dia berpapasan dengan Xiao Yue. Yue mengernyit menatap penampilan Valle dari ujung kaki hingga atas kepala.
“Valle, kamu kenapa?” tanyanya

“Wajahku merah digigit serangga” ucap Valle, lalu meninggalkan Xiao Yue yang masih mematung sambil menggaruk rambutnya.

"Digigit serangga?" Gumam Yue mengernyit heran. Gadis itu menggelengkan kepalanya "ada-ada saja"

___________

Valle memasuki hutan, berjalan tertatih-tatih, setapak demi setapak dengan kondisi tubuhnya yang semakin lemah. Mata ungunya terus bersinar kehausan.

Sreek sreek

Dari kejauhan Valle mendengar seseorang menyeret sepatu  memasuki lembah hutan, bukan hanya wajah dan tubuhnya, namun pendengaran, penciuman, juga penglihatannya menjadi lebih tajam. Valle melesat kearah suara itu , kemudian berhenti dan mengintai sumber suara dari balik batu.

“astaga! Untung kita tidak tertangkap! Huh...huh” orang itu bernafas tersengal-sengal dan duduk di atas sebuah batu

“kau benar. Mari kita sembunyikan dulu barang ini” ujar yang lainnya

"Yaah , setidaknya jika tertangkap nanti , harta curian ini aman. Dan mereka tidak mendapat apapun"

"Ayo cepat" kedua pria itupun mulai menyingkirkan sebuah batu besar, menggali lubang dibawah sana . Mereka memasukkan barang curian dalam lubang, kemudian menimbunnya dengan tanah.

Pembicaraan kedua pria itu masih terdengar jelas di telinga Valle. Kini hati Valle dipenuhi kegembiraan, dia akan memilih pencuri itu sebagai mangsanya.

Wuussh...

Angin berhembus kencang disekitar dua pencuri itu. ada badai disekitar yang membuat daun-daun kering berterbangan menutupi netra. Kemudian Valle dengan cepat melesat kesalah satu orang itu dan menggigit lehernya .
“akh...” pekik orang itu hingga menarik perhatian rekannya. Tetapi sayang sekali, badai buatan Valle tak bisa diterjang.

“Apa yang terjadi padamu?” teriak rekan pencuri

Brugh...

"Big Brother!"

Pencuri itu mati ditangan Valle, Valle melemparkannya seperti sampah, dia tertawa dingin dan menjilat tangannya yang masih terdapat noda darah “ ha ha ha”