Reganza'Xera

57. Pelarian

Sepasang mata ungu haus darah menatap marah pada penghuni semesta. Rambut panjang hitam tinta mengalir lurus bersama helaan angin, kontras dengan Jubah hitam itu yang berkibar penuh dominasi .

empat tanduk merah kecil menghiasi kepalanya , Menggantikan dominasi mahkota Sang Penguasa. Aura kematian menjadi eksistensi yang nyata. 

Vergil sangat marah ketika merasakan jiwanya diguncang. Kastil Cahaya yang telah Arrow terobos selalu terhubung dengan jiwanya. Bagaimana mungkin ia tidak menyadari bahwa keamanan Kastil telah diterobos?

secepat kilat sepuluh sayap besar mengelilingi punggung Vergil, membawanya naik keatas .

(anggep aja sayapnya hitam keemasan dan ada lima disetiap sisinya, oke?!)

Swoosh...

Angin berhembus kencang, meteor jatuh tak beraturan, menerobos api yang menyala-nyala, bahkan sungai lava dari neraka dibuat minggir olehnya.

Sayap hitam keemasan dikelilingi api terus melaju dengan kecepatan yang tidak dapat disaksikan oleh mata telanjang. ia menerobos penghalang menuju langit kesepuluhribu tanpa hambatan apapun. Jika Arrow melihat bagaimana Vergil melakukan perjalanan tanpa hambatan, niscaya mereka akan mati ditempat.

Ia mencapai langit kesepuluh ribu dengan suara "Boom" yang keras. Disisi lain, Arrow yang saat itu tengah menatap gerbang tersentak kaget.
Siapa yang tau Vergil akan datang secepat ini?

"Yang Mulia..Vergil"

Aeger meneguk salivanya susah payah. Bagaimana tidak? mereka bahkan belum melakukan satu langkah pun. Dan Vergil sudah siap bertempur? 

Prince Aloysius berteriak dengan khawatir "Run!!" diikuti oleh langkah lebar enam orang pria yang berlari sekencang mungkin.

melihat buruan telah melarikan diri, tidak mungkin Vergil tinggal diam kan? dalam mimpipun ia tidak akan melepaskan. Terlebih lagi, Aloysius telah dengan lancang menyentuh Kristal Kehidupan Xera-nya. Tidak perduli bahkan jika Aloysius adalah saudara dalam nama, ia tidak akan pernah melonggar.