87. Puzzle

446 32 20
                                    

Mengandung adegan 18+ , harap pembaca lebih bijak dalam memilih bacaan. Yang suka , silahkan dilanjut, yang nggak suka, di skip aja .

___________

Valletta segera menutupi telinganya dengan kedua tangan. gadis itu berteriak frustasi "biarkan aku pergi, kenapa kau selalu menggangguku!!"

"xera"

"aku bukan Xera-mu!!" teriaknya sambil terisak.

Kenapa, kenapa dadaku perih sekali?

Dia kembali memegangi dadanya, kepalanya hampir pecah kesakitan, gambar-gambar buram terus bergerak di otaknya.

Dia pingsan.

Brakk

suara pintu didobrak terdengar keras, Yin Jinye tersentak dari tidurnya ketika mendapati teriakan Valletta. cowok itu langsung menuju pavilliun Air dan mendobrak pintu kamar.

"Xia Yao" Ia terkesiap ketika melihat Valletta pingsan dengan wajah berlinang air mata. Hanya, apa yang sebenarnya terjadi? siapa yang bisa membuat gadis itu menangis?

"bangun Yao" ia menepuk pelan pipi Valletta.

Cowok itu memeluknya erat, bahkan ia sudah yakin tubuh Valletta tidak terluka sama sekali. Sorot matanya menyiratkan kekhawatiran yang tidak biasa.

"penjaga!!" Sekelompok penjaga segera menghampiri Jinye

"geledah tempat ini! jangan biarkan satu penyusuppun lolos!" ia menggertakkan gigi. Pasti terjadi sesuatu pada Yao.

"mine"

Dalam sekejap, Valletta membuka kedua matanya, gadis itu kesakitan, ketakutan , dia langsung meringkuk dalam pelukan Yin Jinye. Yin Jinye yang melihat keadaan luar biasa Valletta tidak bisa tidak terkejut. "hei, jangan menangis. Ada aku, oke?!"

Ia memandang Valletta penuh sayang "aku takut, hiks..."

Ia menangkupkan kedua tangannya ke pipi gadis itu "aku akan melindungimu. Oke?!" gadis itu mengangguk yakin, menghambur dalam pelukan Yin Jinye.

"ada apa Yao? katakan padaku. Jika kau tidak bilang, aku tidak akan bisa melindungimu" bujuknya

"bisikan-bisikan itu, apa kamu mendengarnya? orang itu... Terus menggangguku.hiks..." dia kembali terisak

alis Yin Jinye berkerut, ia mengeratkan pelukannya "tidak apa. Aku disini. Percayalah." suara apa? ia tidak mendengar apapun.

"kapan itu dimulai?" lanjutnya

"saat kita bertunangan" saat bertunangan? tidak mungkin bahkan Kaisar tidak mendengar! seberapa tinggi kekuatan orang itu? untuk bisa menyusup dan mengirim gelombang suara tanpa ada yang menyadarinya. Ia harus waspada.

"baik, sekarang tidurlah" ia mengusap kepala Valletta dengan sayang

"tidak. Aku akan mimpi buruk"

Yin Jinye meyakinkan gadis itu lagi "aku ada disini. Aku tidak akan meninggalkanmu. Jadi, istirahatlah , oke?"

Valletta mengangguk, tetapi gadis itu semakin mengeratkan tangannya pada jubah Jinye, seakan takut kalau cowok itu akan meninggalkannya.

Aku rasa aku harus menikahinya secepatnya. Gumamnya.

Tok tok

Ketukan lirih terdengar dari dalam, "masuk"

Seorang penjaga berkata "Yang Mulia, tidak ada satu penyusuppun disini. Ataupun jejak mencurigakan."

Yin Jinye terdiam "keluar. Perketat penjagaan"

"baik Yang Mulia" penjaga undur diri

____________

Di tempat lain,

Regan memperhatikan interaksi dua orang itu melalui Blackmoon Heaven Mirror. jantungnya berdenyut sakit, melihat Xera begitu ketakutan, melihat gadis itu kesakitan. Tapi ia tidak bisa berada disisinya, semua sudah cukup membuatnya hampir menjadi gila.

"bertahanlah Xera" jemarinya bergerak mengelus permukaan cermin. Tanpa ia sadari , setetes air mata lolos dari kelopak matanya.

Ia bergumam dengan suara berat "aku akan menjemputmu dihari pernikahan. pegang janjiku dan tunggu aku"

Dadanya sesak melihat orang yang ia cintai bersama orang lain, ia harus bertahan. Sebentar lagi mereka akan bersama. Dan pengorbanan selama 99 Reinkarnasi, penantian ribuan millenium ini akan terbayar Lunas.

"aku mencintaimu"

___________

Valletta berdiri disebuah Castle yang megah , ia bergerak menyusuri lorong-lorong panjang yang terang. Kakinya melangkah secara spontan kesebuah ruangan.

Krieet...

pintu besar itu menghasilkan suara decitan ketika didorong terbuka. Didalamnya awan, pepohonan, taman, burung-burung, rusa, ikan bergerak bebas disungai yang jernih.

dia terus bergerak maju. Hingga samar-samar suara umpatan terdengar ditelinganya.

"kau bajingan!"

Itu suara seorang gadis, lembut namun tegas disaat bersamaan, merdu namun dapat membunuh, suaranya begitu menyejukkan , memabukkan,  begitu indah bagai alunan melodi bahkan ketika dia mengumpat kasar.
Membuatnya penasaran siapa pemilik  suara indah itu.

Dia bergerak lagi , sampai akhirnya kakinya seperti dipaku ketanah. Dia ingin berbalik, karena pemandangan dihadapannya terasa tidak senonoh. Sangat memalukan. Tapi dia tidak bisa bergerak. Dia hanya bisa membulatkan matanya , merasa terkejut sekaligus  malu.

"dasar bajingan! berhenti melakukan itu padaku!" umpat gadis itu

pria itu terkekeh "kau liar , sayang"

"shut up!! aah!" dia menggerang nikmat ketika pria itu menggagahi tubuhnya yang indah.

"aku mencintaimu."

Pria itu terus mencumbui gadis yang berada dibawah kungkungannya. Melihatnya mendesah, mengerang dibawahnya membuatnya hilang akal.

Seketika Valletta memerah, ini...Ini terlalu memalukan! bagaimana mereka bisa bercinta di tempat terbuka seperti ini? tak tau malu!!
Dia ingin menutupi matanya yang polos, tapi kalau nggak dilihat sayang. Jadi dia mengambil opsi kedua, toh ini hanya mimpi. Tidak ada yang akan tau bahwa dia telah menonton adegan live.

Pria itu bergerak semakin liar, ia tidak tau bercinta bisa senikmat ini. Atau karena ia melakukan ini dengan orang yang ia cintai? mungkin.

"argh... kau nikmat sayang" Ia mengerang , ia menelusupkan kepalanya diceruk leher gadis itu. Membuat gigitan kecil, menandainya.

"akh!! sakit!!" gadis itu tersentak kaget, ketika sepasang taring melesak masuk diceruk lehernya. Dia merasakan pria diatasnya, pria yang menggagahinya menghisap darahnya dengan rakus.

mendengar geraman tertahan gadisnya, ia mendongak "relaks babe. nikmatilah" Disertai seringai

Tubuh keduanya basah oleh keringat, bau seks menyebar kental disekiar. tubuhnya kokoh , punggungnya tegap lurus seakan melindungi. Bulir-bulir keringat menetes dari pelipisnya, rambutnya yang lepek membuat pria itu semakin menggairahkan.

Pria itu, dilihat dari kejauhan saja sudah menarik mata. Bagaimana jika orang memandangnya dari dekat? saat sedang naked seperti ini, dia ragu akan ada gadis yang sanggup bertahan dari pola jerat iblis ini.

benar saja, beberapa saat kemudian gadis itu mengerang keenakan "ahh..." taring pria itu menggelitiknya, membuat sesuatu dalam dirinya bergejolak lupa diri.

"hah..Hah..Hah...!!" Valletta terbangun dari tidurnya. Tubuhnya basah oleh keringat , apa yang dia impikan sebenarnya? tidak masuk akal! wajahnya merah padam seperti kepiting rebus, dia sebenarnya penasaran wajah kedua orang itu. sayang sekali dia tidak bisa melihatnya.

"kamu bangun?"

Bersambung...
_______________

Reganza'Xera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang