2. Valletta

2.5K 108 5
                                    

Lima belas menit sudah Valle bergulat dengan alat-alat masak, kini nasi goreng nya telah selesai dan siap makan. Vale kembali memanggil Max untuk mengantarkannya ke kamar Regan. Vale membawa dua piring nasi goreng, satu untuknya dan satu lagi ia berikan pada Max karena telah bersikap baik padanya.

“Max” teriak Vale

“Udah?” tanya Max

“Iya, ni buat Lo” Vale menyodorkan sepiring nasi goreng

“Makasih”

Baik banget ni cewek. Batin Max

“Regan itu siapa sih sebenarnya?” tanya Valle

“Tanya aja sama orangnya” kata Max terkekeh

Sesampainya dikamar Regan...

Regan tertidur dengan lengan menyangga kepalanya, wajahnya begitu tampan dan tubuhnya yang eight pack sangat mempesona. Valle tidak perduli pada semua itu, masa bodoh buatnya. Valle lebih memilih untuk menyantap makanan.

“Laper gue” gumam Vale

“ngapain lo disini?” tegur Regan yang terbangun dari tidurnya

“Ehem, nagih janji”

Regan bangkit dari tidurnya dan mendekati Vale, ia meraih sendok yang ada ditangan Vale kemudian menyuapkan sesendok nasi kemulutnya.

“eh, ini makanan gue” -Vale

"Jadi ini rasanya nasi? Hambar" batinnya. Lalu menelan makanan dimulutnya

“lo pake nama gue buat ancem anak-anak kan?” tebak Regan

Glek

Vale menelan salivanya
“Lo bilang gue laper, dengan gitu lo bisa aman dan balik lagi kesini” Regan mulai memakan makannya dengan lahap

"Dari aromanya lezat, tapi gue sadar gue bukan manusia" batin Regan

“Hm” Vale berdehem, turun sudah harga dirinya, tebakan Regan tepat, benar-benar tepat.

“Siapa yang masak?” tanya Regan

“Kenapa?”

“Enak” Regan tidak sepenuhnya berbohong, jika ia manusia seperti Valle , ia juga nggak akan bisa nolak rasa yang lezat

“Gue yang masak” kembalilah rasa percaya diri Vale yang tinggi

“Lo pinter” puji Regan

Regan nggak pernah tanggung-tanggung puji orang, kalau ngomong apa adanya. Regan selesai makan, ini saatnya mengintrogasi Vale. Orang asing masuk Black Siren dan bebas gitu aja? Oh! Nggak mungkin.

“lo siapa? Kenapa ada disini?” Regan menatap Vale intens

“jual diri” jawab Vale asal

Regan mencengkram dagu Vale dengan lembut, memejamkan matanya , menghirup wangi tubuh Vale, dan berbisik tepat ditelinga Vale

“Lo nggak kaya gitu” Regan melepaskan dagu Vale dan menjauhkan wajahnya

Mulai hari ini lo cewek gue. Klaimnya dalam hati

“so?” tanya Regan sekali lagi

“oke"

Eh? Ngapa ni mulut kagak bisa diajak kompromi sih?! Gue tabok juga ntar. Gerutu Valle

"Jadi gini..."

Flashback on

Kediaman Valle dijaga ketat oleh para penjaga, dan Valle mendapat penjagaan khusus dari Mama tirinya.
Valle yang ngerasa bosen dan harus keluar dari rumah itu langsung menyusun rencana dan kabur dari rumah.

Reganza'Xera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang