Reganza'Xera

112. Dunia Kesembilan

Regan tersenyum tipis "penuhi permintaanmu"

(katakan dan akan kukabulkan)

Bahkan jika Regan tidak tau apa yang Xera inginkan. Ia tau betul alasan mengapa Xera menginginkan sesuatu.

Untuk membuatnya sibuk!

Jika tidak?

Apakah seorang Goddess of Light yang paling dicintai Tuhan akan kekurangan hal-hal?

konyol!

Jika ia bahkan tidak memahami ini, sia-sia saja seumur hidupnya menjadi Penguasa Kegelapan.

Valletta menjawab "aku ingin kamu menyelesaikan krisis Dunia kesembilan. Baik internal, ataupun eksternal. "

dia menambahkan dengan percaya diri "tanganmu tidak bisa ternoda darah. Karena itu milikku"

Regan tersenyum tipis "mengapa?" apa yang ingin dilakukan?

Valletta mengangkat dagunya dengan angkuh "aku ingin pergi kedunia yang indah dan damai. Menikmati semua cita rasa makanan disana"

Konyol!

Adakah yang lebih damai daripada Castle Cahaya?

Adakah makanan fana yang lebih enak dari pada makanan di Surga?

Omong kosong! tidak ada hal seperti itu bahkan jika bumi punya sayap.

hal Apa yang diinginkan Xera dan tidak ada disana? bullshit. Tuhan sendiri yang menciptakan kediaman itu untuk kasih sayangnya pada Xera. Tidak pernah ada kekuarangan apapun.

Xera bisa saja mengelabui Regan dengan trik, tetapi Regan tidak akan pernah membiarkannya berhasil! 

Dengan temperamen Regan nya, ia bisa melihat maksud yang tersembunyi dihatinya dalam sekali pandang. Alih-alih membuat kebohongan yang masuk akal, mengapa tidak berterus terang? itu juga menghindarkannya untuk berfikir.

Xera terlalu langsung ah!

mata sedalam obsidian berkedip nakal, dua taring kecil memberikan kesan Liar dan agresif .Regan tersenyum main-main,

"Berusahalah sesuka hatimu, sebanyak apapun yang kamu ingin. dan Kursi ini akan ada disaat-saat terakhir. " hancurkan apa yang telah kamu rangkai.

Kalimat nya tegas , Membuat orang lain tidak bisa membantah. Ada juga dominasi dalam suara berat itu.

apapun yang ada disemesta ini  , bahkan jika  God sendiri turun dari singgahsana.
Apapun yang ia sukai, apapun yang ia inginkan akan tetap jadi miliknya.

Kesombongan yang meruntuhkan Langit.

Ia mencubit dagu Valletta yang bersandar diatas peraduan, memberinya ciuman ringan , sebelum pergi dengan smirk.

Sedetik selang Regan pergi, Valletta juga berteleportasi.

_________

Dark Kingdom,

Karena Regan adalah Kaisar, ia termasuk golongan orang dialam yang lebih tinggi. dominasinya dibawah tahta Tuhan. Bagaimana mungkin God mengizinkan orang seperti itu turun kealam Rendah?

Bahkan sebelum semesta diciptakan, batasan sudah ada. orang dari alam atas tidak diizinkan turun ke alam yang lebih rendah untuk menghindari konfik yang tidak perlu.

karena alasan inilah Regan ada disini.

Bersandar di meja bar, Otot otot bisep lengannya yang kuat terekspos. Rambut perak keemasan sedikit berantakan. Dua kancing kemeja yang di lepas menunjukkan betapa kokohnya dada lebar itu. memberikan kesan seksi. Pria yang panas.

"Alloysius"

Regan sesekali meneguk anggur surga yang menyegarkan.  Regan memanggil saudaranya dengan nada yang ceroboh. posturnya agak malas. Tetapi anggun dan elegan.

Jubah putih menjuntai lembut diatas karpet merah, sepasang mata cerah dipenuhi keterkejutan "Saudara..."

"kamu gantikan aku untuk sementara"

Saudaranya terlalu langsung ah!

Alloysius tidak bisa berkata-kata. Untuk berfikir Regan ingin mengenang persaudaraan mereka yang canggung dalam beberapa tahun terakhir. Surga jatuh!
Kakaknya ini, ia hanya akan memanggilnya jika ia membutuhkan sesuatu. Menjadi Kaisar, bahkan jika itu hanya sementara, adalah posisi yang diidamkan setiap individu. Regan menyerahkannya dengan sikap acuh tak acuh.

Tetapi ia, Alloysius . tidak pernah menginginkan ini, bahkan jika ia dicambuk sampai mati. Tahta apa! kaisar apa! itu hanya label dari tanggungjawab yang lebih berat dari pada memikul semesta. Regan ingin ia menggantikannya? ia tidak mau!

"a-aku..." Alloysius berkeringat dingin. Nyatanya ia masih meneguk ludah ketakutan.

"oh. Saudara, aku pikir baik bagimu untuk pergi setelah makan malam" Regan mengucapkan kalimat itu dengan tenang . Potong perkataan Alloysius.

Alloysius mengangkat kedua tangannya. Menolak dengan sangat cepat "tidak tidak. Saudara, aku akan menggantikanmu. Masih banyak pekerjaan yang harus kulakukan. aku tidak bisa mengecawakan mu" dengan itu, ia menghilang tanpa repot mendengar jawaban Regan.  Nyatanya , Regan terlalu menakutkan untuk ditolak.

Regan menyipit, bibirnya mengerucut tidak senang. Apakah masakannya seburuk itu? bahkan Alloysius lari ketakutan. Jadi  , mengapa Xera makan dengan gembira?

(author : kamu seharusnya mencoba Racun apa yang kamu buat ah! LOL!)

Penguasa Kegelapan yang tidak disebut namanya , dengan Rendah Hati memasuki dapur untuknya. Bisakah dia (Xera) menolak?
Bahkan jika itu beracun (tidak layak) , makanan itu dibuat dengan cinta Yang Mulia Regan ah!

Mungkinkah Alloysius takut ia meledakkan istana? yah, bagaimana pun ia pernah meledakkan istana karena kontrol api yang Terlalu besar saat memasak. Bukan salahnya jika Alloysius mengalami trauma.

Regan terlalu malas untuk berfikir.

Ia berbaring di ranjang . memejamkan mata ketika mata ketiganya dibuka. Perlahan-lahan jiwanya ditarik keluar meninggalkan tubuhnya. Jika ia ingin memasuki alam yang lebih rendah. Ia hanya bisa datang dengan cara ini untuk menghindari penolakan semesta.

_________

Langit ke Sembilan , Dunia Kesembilan , kota A.

sebuah teriakan sedih terus menggema disekitar aula. "tidak! Tuan Muda kami tidak mungkin melakukan ini!"

Seorang pelayan memegangi tubuh Seorang bocah berusia dua puluh tahun yang pingsan. didepan begitu banyak orang, pelayan kecil itu terus menyangkal. Wajahnya tidak berdaya dan putus asa.

"biarkan...Biarkan Tuan Mudaku pergi. Master tidak bersalah" pria kecil itu benar-benar berlinang air mata.

seorang pria muda mencibir "heh, siapa yang akan membeli air matamu? semua orang sudah menyaksikan hal kotor itu dengan mata kepala mereka sendiri"

pemuda lain menambahkan dengan agresif "itu benar. Tidak ada gunanya bahkan jika kamu menyangkal sampai mati"

"tidak mungkin! Master adalah orang yang terpelajar dan berbudi luhur. Dia juga halus dan sopan. Ini pasti dijebak." pelayan kecil itu merangkak didepan para tetua. Ia berlutut dengan putus asa. "tetua, tolong beri keadilan bagi Master"

Tetua itu menghela nafas sedih . Ia menggelengkan kepalanya " hai, apa yang bisa dilakukan? semua bukti sudah diletakkan disini" ekspresinya menunjukkan ia benar-benar tidak berdaya dari awal sampai akhir.

pelayan itu berkata dengan suara serak "tetua, tolong...Master tidak bersalah. Hiks..." matanya merah dan bengkak karena menangis.

Pada saat itu , tidak ada yang memperhatikan kalau pemuda yang pingsan membuka matanya.

"Berisik...!"

Bersambung,
_____________