120. Kehidupan Pertama

143 18 1
                                    

Sumpit ditangan Valletta membeku diudara. Valletta sudah tau hal ini pasti akan terjadi, tapi tidak menyangka akan secepat ini.

Dia baru mengangkat wajahnya untuk menatap Regan, tapi disaat bersamaan Regan juga tiba-tiba menghilang dari pandangannya.

Regan adalah Kaisar Dark Kingdom Dan juga Lord of the Heaven. Bagaimana bisa dia merasakan dimensi ini menolak kehadirannya dengan begitu kuat? padahal sebelumnya, sejak Regan menjabat sebagai Kaisar ia bisa pergi kemanapun ia mau.
Mengapa sekarang tidak bisa?

Apakah itu karena Agaress? yang tidak memiliki nama?

"sayang, mom akan menemui Daddy mu. Kalian berperilaku sendiri"

Si kembar mengangguk.

___________

Semesta ditutupi aura yang mengerikan. Ruang antar dimensi mulai Retak, patahan waktu terbelah. langit terancam runtuh.
Mata Regan semerah darah, rambut perak keemasan berkibar menusuk seperti pedang yang menari.
Pedang Abadi menari ditangannya dengan liar. Percikan api mengambang di kekosongan membakar apa yang ada disekitarnya.

"arrrghh!!" setelah sekian lama, ini adalah pertama kalinya ia sangat marah pada Valletta hingga meraung.
Matanya berkilat penuh kebencian.

Dua anak kembar yang duduk bersama Valletta, mengapa mereka sangat mirip dengannya?
Ia ingat Valletta tidak mengambil energinya. bahkan dengan mata ketiganya yang selalu terbuka ia mendapati ia tidak tau apa-apa soal anak itu.

Ini praktis mustahil!

Regan tidak percaya Valletta selingkuh. itu praktis tidak mungkin. Mereka berdua sudah jatuh cinta selama semesta ini ada.
bocah kembar itu juga mirip ia dimana mana.
Salah satu bocah itu juga memiliki energi gelap dominan sekuat miliknya. Jika hanya Valletta yang menciptakannya , tidak mungkin dia bisa memberikan energi gelap sebanyak itu. 

jika ia menciptakan anak itu, tidak mungkin ia tidak merasakan ketidaknyamanan apapun. Apa yang ia lupakan? apa yang terjadi saat ia pingsan?
Ini adalah pertama kalinya Lord of the Darkkness dikalahkan secara telak!

"tenangkan amarahmu , Rajaku"

valletta berdiri dibelakang Regan dengan tenang. Melihat pria itu membodohi dirinya sendiri.  Jika Regan tau tentang Agares, apa yang akan terjadi nanti?

Regan berbalik, matanya menyipit . Tatapannya masih sedingin gletser. Tapi ada sedikit kelegaan dihatinya karena Valletta ada disini sekarang.

"apakah kamu marah padaku?" valletta melemparkan dirinya kepelukan Regan. Dia meletakkan tangannya didada suaminya membuat pola pola abstrak. Memberinya kecupan-kecupan kecil.

Ini hanyalah provokasi telanjang!
"brengsek!" ia mengumpat sebelum mencubit dagu Valletta, mencium bibirnya dengan keras.

benda lunak menerobos bibir Valletta dengan kejam. ciumannya liar dan mendominasi. Menginvasi, mengobrak abrik rongga mulutnya. Rasa kesal, gelisah, kecewa, dan amarah menjadi satu dalam ciuman yang penuh frustasi.
Lengannya yang kokoh menjepit pinggang Valletta seakan ingin mematahkannya.

Dalam sekejap keduanya berpindah di Kamar.
Hari ini, Regan bersumpah tidak akan berhenti sebelum ia puas. Ia akan melempar Valletta bahkan saat gadis itu pingsan!

Dalam sekejap, ruangan itu hanya dipenuhi desahan dan erangan liar.

Skip

Setelah malam yang liar, saatnya keduanya untuk bicara. 
"Vergil, apakah kamu memiliki wujud lain yang tidak aku ketahui?"

Vergil mengernyit "tidak"

Valletta memandang Vergil beberapa saat "mungkin kamu harus melihat ini"
Dia membuka mata ketiganya.

Reganza'Xera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang