109. Lebih buruk dari pada mati

202 23 1
                                    

"jangan.. ! kumohon"
Volans meronta-ronta dicengkram oleh kekuatan Valletta.

Bahkan, Zell . Gemetar ketakutan "ti..dak..." penjaga itu terus mundur kebelakang ingin melarikan diri.

Beberapa saat yang lalu, Zell masih setia pada tuannya. Tapi , lihatlah sekarang! ia bahkan terburu-buru ingin melarikan diri.

Didepan sana,

Seorang pria digagahi oleh sekelompok pria lain. Pria itu menangis dan memohon, tapi bagaimana suara kecilnya bisa menggerakkan sekelompok binatang buas?!

"aku...Mo..hon. Le..pas.kan...aku" rintihnya kesakitan dan menahan jijik

Plakk

Salah satu pria menjawabnya dengan tamparan keras.

"berteriak lagi! kemudian , tuan muda ini tidak akan berhenti!"  ucapnya garang.

Dan pria muda dibawahnya hanya bisa berlinang air mata.

aroma seks dan amis darah bercampur menjadi satu. Membuat keduanya ingin muntah. Menjijikkan.

Bahkan jika ia gay, ia masih merasa jijik terhadap adegan live ini.
Volans memang menyukai pria. Tapi itu hanyalah Regan. Hanya Regan. Dan bagaimana bisa , Regan dibandingkan sekelompok binatang buas ini? itu hanyalah perbandingan sebagaimana mereka adalah bumi dan Regan adalah luasnya semesta ini! 

Berbeda dengan Valletta dan Vergil. bahkan angin tidak berani melewati keduanya. Jadi, aroma apa yang bisa tercium?

Valletta menyeringai keji. "lemparkan ke kandang" katanya. Seraya melempar dua orang itu pada penjaga.

Penjaga yang tercengang oleh kedatangan keduanya langsung berlutut "memberi hormat kepada Lord dan Queen"

Penjaga itu langsung pucat ketakutan, menggigil. Berkeringat dingin. tangannya yang sedingin es dan sekeras baja, menarik Volans dan Zell dengan kasar.

"le..paskan tuan muda ini!!" Volans benar-benar tidak perduli lagi pada cintanya untuk Regan. Lupa, sebagaimana ia pernah mencintai Regan. Saat ini ketakutan mendominasi hatinya.

Penjaga itu tidak perduli sama sekali. Melemparkan Zell dan Volans ke kandang yang berbeda. Kandang yang berisi beberapa pria.

Volans tersungkur di tanah. Para pria datang mengerumuni.  menatap tubuhnya dengan lapar. Kulit putih lembut sangat nyaman untuk disentuh ah!

Volans menatap tatapan binatang buas itu dengan jijik. Ia ingin muntah. Matanya yang jernih melotot penuh kebencian.

Bagi pria itu? ini hanyalah menggoda!

"khe khe... Jadi, kami memiliki mainan baru"

"putih kecil, beri tuan muda ini rasamu"

"ha ha ha"

Volans hanya ingin melontarkan kutukan!!

semua pria mendekatinya secara bersamaan. Saling memukul seakan meminta giliran pertama. Jika itu hanya sepuluh pria , Volans yakin bisa mengalahkan mereka. Tapi ini, ini lebih dari seribu! jumlah sebanyak itu? ia lebih baik mati. Ia akan bunuh diri jika Valletta tidak meninggalkan kutukan keabadian untuknya!

"ti..dak!!"

Ini adalah neraka ke delapan belas. Tidak satu makhlukpun bisa melarikan diri jika sudah masuk kemari.
_____________

Ditempat lain,

Vergil duduk disebuah gazebo berwarna putih. Didepannya adalah hamparan bunga yang membentang tak terjangkau jauhnya.

Reganza'Xera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang