36. Lie Vs Arlan

882 47 3
                                    

Serangkaian pertempuran diumumkan satu persatu

Battle 2...

Battle 3...

Battle 4...

Battle 5... "Pangeran Lie vs Pangeran Arlan"

Baik, kini adalah giliran Arlan. Arlan yang gugup mengigit bibirnya agar tidak gemetaran. Tangannya terkepal erat, di atas panggung, musuh beratnya Lie telah menunggu dengan arogan. Untuk prestasi yang telah Regan ciptakan beberapa hari terakhir ini, bagaimana bisa Arlan membiarkannya sia-sia?

Bertahan selama bertahun-tahun dengan rasa malu. Penindasan, kekejaman, ketidakadilan , kecaman masyarakat, Regan telah mengubah pendapat mereka, sikap mereka. Bahkan mencabut label "sampah" dari nya. Bagaimana ia bisa diam saja ketika seseorang mengancam hal yang ia rindukan selama ini? Yaitu hidup nyaman dan terhormat.

Valletta mengamati Arlan yang berdiri dari kursinya, dia melihat pemuda itu gugup dan tidak memiliki keyakinan 100% akan kemenangan. Tetapi dia juga bisa melihat tekad dan keinginan yang kuat dari sorot mata pemuda itu.

Pemuda ini, jika dia melatihnya menjadi penjaga gerbang tidak akan ada lagi orang yang mampu menerobos. Dia yakin akan hal itu. Sedikit pengajaran, latihan, maka kekuatan sejati tubuh istimewa Arlan akan menjadi kekuatan yang menghancurkan.

"Prince Arlan, apa kau lupa bagaimana dipukul olehku? " Tanya Lie dengan Arogan.

Arlan berdecih "apa kau juga lupa bagaimana terakhir kali pangeran ini membalas pembully'anmu? " Yaah, terakhir kali Lie dan Lay menyiksanya adalah pertama kali Regan tiba dan membalas mereka dengan pukulan.

Wajah Lie menjadi hitam seketika, sampah ini berani mengejek? Lihat apa yang akan ia lakukan nanti. Ia tentu tidak akan melupakan penghinaan itu.

Disisi lain, Lay menonton dari bawah panggung , ia berdecih meremehkan Arlan. Ia masih menganggap bahwa perubahan Arlan adalah kebetulan. Kebetulan mereka tertangkap lengah dan Arlan pun berhasil lolos. Lihat saja bagaimana Saudara Lie akan membalasnya.

Dong!

Gong pertempuran telah dipukul, itu artinya mereka telah sampai pada mode bertarung.
Arlan memfokuskan pikirannya pada Lie yang siap meluncurkan serangan.

"Guntur Api Surgawi " teriak Lie sebelum menghunuskan pedang pada Arlan.

Arlan menyipitkan matanya, ia tanpa mengatakan sepatah katapun memblokir pedang Lie. Hingga terdengarlah dua logam yang bertabrakan.

Ding! Ding! Ding!

Lie terus menyerang Arlan dengan ganas, sementara itu dibawah sana , para penonton mulai riuh membuat taruhan

"Hei hei hei , lihat itu. Aku bertaruh Lie akan menang" kata salah seorang pemuda

Pemuda lain menyambar tempat duduk , kemudian mengeluarkan sekantung koin " 5000 koin emas, tuan muda ini bertaruh Arlan akan menang"

Hening!

Keheningan melanda sekitar nya, bertaruh Arlan akan menang? Lelucon! Sedari tadi mereka mengamati permainan pedang Arlan yang acak. Bahkan untuk menghindari pedang Lie , ia telah tergores beberapa kali.

Salah seorang pemuda mulai berbicara "tuan muda ini, apakah matamu buta? Arlan jelas tidak memiliki keterampilan. Dari mata mana Anda melihat bahwa Arlan menang?"

Orang lain menambahkan "ya, betul. Lebih baik ambil uang Anda atau Anda akan kehilangan."

Pemuda itu menjawab dengan arogan "apakah kalian pikir, tuan muda ini orang miskin? 5000 koin emas tidak berarti bagi tuan muda ini" pemuda itu mengeluarkan setumpuk uang kertas dari sakunya. Menaikkan taruhan mereka dengan seringai kejam.

Reganza'Xera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang