mau curhat bentar.
jadi selain part yang paling sering kepencet publish, part ini juga kemarin nggak sengaja ke hapus... nggak tau gimana ceritanya pas mau ngecek tiba-tiba kosong. SEDIH BANGET PADAHAL PART SEBELUMNYA UDAH NGEFEEL PARAH. 😭
nggak tau ya mungkin ini karma karena buat kalian penasaran 3x 😭🤲🏻 untungnya aku masih inget separuh huhu.
semoga kalian suka sama part ini, jangan lupa vote dan komen ya‼️
"Cuma segini?" tanya perempuan dewasa itu pada anak lelakinya, oh, lebih tepatnya pada mesin uangnya.
Wajah sadis perempuan itu terlihat mengintimidasi. Sorot mata tajamnya menatap setiap pergerakan sang anak, sedari menunggu alasan mengapa dirinya pulang hanya membawa uang 300 ribu.
Rambut berantakan layaknya orang gila, baju usang yang tak pernah diganti, lalu tubuh yang dipenuhi aroma alkohol. Sungguh pemandangan yang amat menyedihkan.
"JAWAB MALAH DIAM!!!"
"AKU BERTANYA PADAMU ANAK SIALAN!"
Meskipun bentakan itu terdengar cukup menyeramkan, namun tak membuat si lelaki malang itu getir, dia masih mempertahankan ekspresi dinginnya sampai detik itu.
Sederhananya, dia sudah terbiasa dengan bentakan dan makian itu. Semua perlakuan buruk perempuan di hadapannya ini adalah makanan sehari-harinya.
Cukup menyakitkan jika mengingat fakta bahwa perempuan yang tengah menatapnya menyalang ini adalah ibu kandungnya sendiri.
Dulunya beliau tidak sebegis ini. Sosoknya dulu sangatlah lemah lembut dan penuh kasih sayang. Dia jarang sekali marah, dia juga tidak mudah menjatuhkan tangannya pada tubuh sang anak, karena saking sayangnya.
Namun, semua kehangatan itu seketika berubah kala suaminya dinyatakan meninggal akibat ulah yang dilakukan sang anak—menurutnya.
Sosok penuh kasih sayang itu ikut sirna. Dan mungkin tak akan pernah kembali lagi.
Tuk!!
Merasa tak kunjung mendapat jawaban, perempuan itu pun melempar kaleng alkohol. Lemparan itu berhasil mengenai pelipis lelaki itu hingga meninggalkan goresan kecil di dahinya.
"JAWAB!!"
"M-maaf, bu... sebenernya uangnya itu 700 ribu, tapi karena uang SKS aku udah nunggak, jadi terpak—"
PLAK!!
Tangannya kini memang seringan itu. Menampar dan melukai anaknya sendiri tanpa ampun.
"BALIKIN UANG AKU SEKARANGG SIALAN!!!!" amuknya kesetanan. Dia tiba-tiba mendekat lalu menjambak rambut tebal sang anak dengan brutal.
Meskipun rasanya sangat sakit, namun anehnya airmata itu tetap enggan menjatuhkan diri.
"Sakit bu..." lirihnya, tangannya mencoba menahan tangan itu dari kepalanya. Sekalipun tenaganya cukup mampu mendorong sang ibu agar menjauh, dia tetap tidak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
MDMH: Serendipity
Fanfiction⇢ ft. lee know ❝Jadi baby girl?!❞ Berawal dari iseng ingin mencari sugar daddy, kini keadaan mengharuskan Han Lilla bertahan dalam kehidupan baru yang penuh kerumitan. Mampukah ia bertahan dalam skenario unik yang Tuhan ciptakan untuknya? Highest r...