41. His Plan

360 53 105
                                    

percaya nggak kalo kurang dari 10 part lagi serendipity tamat?

happy reading! :")

Gemericik air terdengar menenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemericik air terdengar menenangkan. Aroma segar ocean mineral yang berasal dari lilin aroma terapi itu sudah sejak tadi membangun suasana di ruangan lembab yang biasa kita sebut, kamar mandi.

Kamar mandi itu tampak hening. Ini mungkin terjadi dikarenakan dua orang yang sedang berendam di bathtub itu sama-sama diam sebab sama-sama menikmati ketenangan dalam air.

Orang yang pertama kali membuka mata setelah terpejam ialah Minho. Lelaki itu bangun karena tiba-tiba teringat percakapan dengan dua temannya.

Yang tadinya tengah bersandar pada dinding kini Minho menaikkan kepalanya. Dia ingin mengecek keadaan Lilla yang ternyata masih dalam dunianya. Perempuan itu ada di ujung bathtub, juga sedang bersadar pada dinding.

"Sayang."

"Eumm."

"Tidur?"

"Kalo tidur nggak mungkin aku nyaut kak." kata Lilla sebelum membuka matanya.

"Kenapa? Mau udahan?"

"Nggak-nggak. Manggil aja."

"Oh yaudah."

Lilla pun kembali mengatupkan kedua kelopaknya.

Sebaliknya, Minho masih mengawasi Lilla.

"Tapi, dek," Suara Minho kembali terdengar yang membuat Lilla sontak membuka matanya lagi. Lilla kini menunggu Minho melanjutkan kalimatnya.

"Anu."

"Jangan bikin penasaran. Ada apa?"

"Aku mau ngasih tau sesuatu. Tapi aku takut ini bakal ngerusak suasana, nggak papa?"

Belum juga Minho menceritakannya, raut wajah Lilla sudah lebih dulu berubah. Tepat setelah mendengar penuturan Minho tadi.

"Ada apa kak?" Lilla beranjak mendekat ke arah Minho, dia mengambil tempat di sebelah Minho dengan Minho yang mencoba sedikit mengepaskan tempat yang ada.

"Kamu inget kejadian yang kamu nyaris dilecehin itu?"

"Yang aku ditolong Sungchan?"

Minho mengangguk mantap.

"Jadi dua orang yang mau lecehin kamu itu adalah orang suruhannya temen kantor aku."

MDMH: Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang