35. Unexpected

444 90 130
                                    

aku lagi unmood, makannya update biar bisa liat notif dari kalian:) happy reading!

aku lagi unmood, makannya update biar bisa liat notif dari kalian:) happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Minho berniatan ingin menginap di kantornya. Pekerjaan miliknya ada yang belum selesai, maka dari itu Minho bisa memakai alasan tersebut untuk menjelaskan alasan dirinya mengapa belum pulang pada satpam.

Minho masih agak kesal. Emosi itu masih membakar dirinya. Dan Minho yakin, jika dirinya memaksakan untuk pulang, lalu bertemu Lilla, sudah dapat dipastikan jika Minho akan kembali kesal.

Terlebih lagi perempuan itu pasti akan menangisi perihal kemarin yang membuat Minho kembali teringat sakitnya.

Semoga saja besok semuanya perlahan membaik. Minho tidak benar-benar menghindari dari Lilla. Hanya saja, ketakutan akan meledaknya emosinya itu yang membuat Minho menarik dirinya.

"Pak Lee," panggil seseorang.

Begitu Minho berbalik, dia mendapati satpam yang bertugas malam ini.

"Ya? Ada apa, pak?"

"Pak Lee beneran mau nginep di sini semaleman?"

"Iya, pak. Kerjaan saya hari ini banyak belum beres, takutnya besok nambah lagi makannya saya kejer malem ini." jelas Minho. Dia memperhatikan lelaki paruh baya itu sesaat.

"Ada apa, pak?"

"Oh, nggak. Saya cuma mastiin aja."

"Saya cuma agak kaget aja. Jarang-jarang ada karyawan serajin pak Lee sampe rela nginep di kantor demi selesaiin perkerjaan."

Minho lantas tersenyum, lalu dia tertawa.

"Pantesan banyak atasan yang suka sama pak Lee. Bapak orangnya ternyata seprofesional ini."

"Kalo gini mah, pantes aja Pak Hwang iri sama kesuksesan Pak Lee selama kerja disini."

Kekehan Minho semakin terdengar jelas. Pujian beliau ternyata berhasil membuat suasana hati Minho sedikit membaik. Tapi tunggu.

Barusan telinga Minho mendengar satu nama yang tidak asing.

"Tadi bapak bilang siapa yang iri?"

"Oh, itu, pak Hwang. Hwang Jinan."

"Dia kan iri sama pak Lee. Semua orang juga tau itu. Makannya dia berusaha banget mau jatuhin kesuksesan pak Lee disini."

"Saya denger-denger juga, dia itu main kotor ya pas masuk di sini?"

Minho sontak membelalakkan kedua matanya. Kedua matanya itu membulat sempurna selepas mendengar perkataan beliau barusan.

Minho masih bergeming di detik itu karena merasa tidak percaya mengenai, darimana beliau mengetahui perihal masalah Jinan?! Padahal hanya dirinya yang tahu itu!

MDMH: Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang