07. Om Lino Marah!

1.3K 203 217
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4.30 PM

Seusai tidur panjang selama 15 jam lamanya, akhirnya Lilla berhasil kembali membuka mata. Tidur selama itu membuat Lilla merasa bahwa dirinya telah berpindah ke alam lain. Lilla sempat lupa siapa dirinya, sungguh.

Lilla mengerjapkan kedua matanya secara perlahan, menatap langit-langit kamar sembari mengumpulkan sebagian ruhnya.

Sekujur tubuhnya ngilu seperti terhantam ribuan batu, tulang-tulangnya juga terasa patah, Lilla mengerang kesakitan saat hendak beranjak duduk.

Lilla tiba-tiba lupa apa yang telah terjadi dan bingung mengapa dirinya masih memakai baju tidur padahal sekarang sudah menjelang petang.

Beberapa menit bergelut dalam pikirannya sendiri, Lilla akhirnya beranjak menuju dapur untuk mengisi perutnya, namun langkahnya terhenti tatkala melihat sehelai kertas tertempel di pintu kamar.

Jangan coba kemana-mana lo, tunggu gue pulang!

Lilla spontan mengerutkan kedua alisnya, dia menatap kertas itu sambil menebak dan mengingat-ingat apa yang telah terjadi.

"ANJIIRRR!!!!!" pekiknya begitu sudah mengingat semuanya.

"Mati gue! Kemarin dia ciduk gue apa gimana, ya???" Lilla panik bukan main.

"Tapikan kemarin gue nggak ketemu sama om Roti...." Lilla diam, dia kembali menebak situasi yang mungkin terjadi kemarin malam, "tapi kenapa gue bisa pulang, ya...?" gumamnya sembari melirik baju tidurnya.

Lilla terdiam cukup lama karena sedang mencoba menyusun semua kepingan-kepingan memori lamanya.

Namun hasilnya nihil.

Lilla tidak ingat sedikit pun tentang kemarin.

Lilla pun menyerah, daripada kepalanya makin pusing memikirkan itu, Lilla memilih untuk pergi ke kamar mandi, membasuh wajahnya yang super lengket dan berminyak.

Drtttt...

Pupilnya bergeser melirik ponsel, ada panggilan masuk dari Jea.

MDMH: Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang