45. Journey on Febuary

341 50 97
                                    

saatnya ingatan kalian diuji di part ini :)

partnya panjang, jadi happy reading!

Satu bulan yang lalu, tepatnya di bulan Januari dan di dalam gelapnya langit malam, tertulislah sebuah kisah menyakitkan dari seorang perempuan yang tidak tahu menahu perihal kisah tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan yang lalu, tepatnya di bulan Januari dan di dalam gelapnya langit malam, tertulislah sebuah kisah menyakitkan dari seorang perempuan yang tidak tahu menahu perihal kisah tersebut. Terkuburnya dalam-dalam kisah menyakitkan ini dari semua orang menjadikan si pemilik kisah makin terlihat menyedihkan.

Perempuan si pemilik kisah merasa sendirian, putus asa, hina dan rendah. Dia memutuskan untuk melarikan diri dari kenyataan pahit itu pada akhirnya. Mengakhiri hidup.

Kemana raganya akan pergi setelah itu? Memangnya ada ruang yang dapat membuat jiwanya menjadi lebih tenang dibandingkan dengan ruang penuh rasa sesak ini?

Sebuah ruang dimana jiwanya merasa kalau ini yang memang harus dirinya dapatkan, rasakan dan terima sebagai anugerah.

Tidak peduli apakah kebahagiaan ini nyata atau tidak— yang pasti jiwanya hanya ingin berada di sana layaknya manusia normal yang menjalani kehidupan pada umumnya.

Perempuan bodoh ini mana peduli dengan realita pahit yang harus ditanggung oleh sosok pelindung yang dirinya tak pernah ditoleh. Apakah dia tidak sadar? Padahal jelas-jelas sosok ini selalu berada di belakangnya dan selalu, mendoakan dirinya.

Sampai kapan jiwanya memilih bahagia di dalam ruang kosong itu? Ya memang lebih indah dari realita, tapi, jika perginya jiwa itu terlalu lama... ini bisa membuat realita makin terlihat menyedihkan.

Sosok pelindung telah merindukannya. Sangat.

Tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan selain menunggu jiwa kesepian itu kembali pulang ke raga penuh selang infus.

Tidak tahu kapan hari itu akan terjadi, tapi yang jelas ia yakin kalau jiwa tersebut pasti akan kembali ke rumah yang sebenarnya.

Meskipun denyut nadi ini akan merindukan segala yang pernah berlalu di ruangan berbau obat ini. Tapi bagaimanapun juga, dirinya tentu mengharapkan moment itu terjadi.

Sukmanya ingin kembali merasakan sentuhan hangat itu. Detak jantungnya pun telah merindukan sensasi berdebar itu. Saat berdua dengannya, beragam perasaan ikut menyatu.

Bahkan sampai sekarang, detik demi detik semuanya masih tetap sama. Perasaan masih membuatnya tersenyum bahagia juga menangis haru di waktu yang sama pula.

"Aku selalu di sini untuk kamu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MDMH: Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang