04. Om Roti

1.2K 211 287
                                    

tinggalin jejak jangan lupa🦶🏻

tinggalin jejak jangan lupa🦶🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"OMMM SI DORI PUP DI KASURR!!"

Teriakan Lilla menggelegar ke sepenjuru rumah. Suaranya benar-benar nyaring yang sontak membuat Minho yang tengah berada di teras depan langsung berlari masuk ke dalam.

"Kenapa juga pintu kamar nggak dikunci." kata Minho yang malah sewot sendiri, dia segera mengambil kantong plastik.

"Nggak tau pokoknya lo bersihin pup-nya dan gue nggak mau kamar itu jadi bau!" perintah Lilla layaknya ibu kos. Lalu Lilla melangkah pergi menuju dapur.

"Dih, yang punya rumah siapa yang sewot siapa." Minho mendumel begitu raga Lilla sudah menghilang.

"Meowww." sapa Dori yang tak tau apa-apa.

"Dori sayang kenapa pup di kasur bunda sih? Kan bunda-nya jadi marah sama kamu tuh." ucap Minho lembut pada Dori yang sedang menggeliat-liat minta dielus.

Dengan sigap Minho membersihkan kotoran Dori, dia juga menganti seprei dan bahkan selimut yang mungkin sempat diduduki oleh kucing itu.

Setelah selesai mengganti seprei dan sarung bantal, Minho menyemprotkan pewangi ruangan bahkan dia juga menyalakan lilin aroma terapi saking tak ingin si ibu kos menaikkan harga bulanan kosnya.

"Udah?" tanya Lilla pada Minho yang baru saja keluar dari kamar.

Lelaki itu mengangguk. "Udah nggak bau lagi."

Lilla bernafas lega lalu dia melirik Minho lagi. "Kalo kucing-kucing lo dibiarin main bebas bisa-bisa mereka pup sembarangan di sudut rumah," jeda sedetik, perempuan itu berdehem pelan, "gimana kalo mereka kita tarok di kamar sebelah aja?" saran Lilla.

"Tapi kan itu kamar untuk anak-anak."

"Iya tau elah, tapi kan kita belum punya anak dan... nggak akan punya juga kan?"

Minho seketika diam dengan kedua mata yang masih fokus menatap wajah Lilla, raut wajahnya mendadak dingin. Sebenarnya Minho sedikit tertohok dengan apa yang barusan dia dengar.

"Oh, yaudah kalo gitu, ayo bersihin kamar itu buat mereka." kata Minho masih dengan ekspresi dinginnya.

Lilla mengangguk.

Mereka berdua pun bersama-sama membereskan kamar itu, memindahkan semua keperluan kucing mulai dari tempat tidur, wadah makan dan minum, tempat pasir kotoran, beberapa mainan, cat tower dan rak-rak yang berisi makanan mereka.

Kamar itu cukup luas, makannya Lilla meminta kucing-kucing itu dipindahkan agar mereka bisa bermain kejar-kejaran di sana.

"Pusss ck ck ck." panggil Lilla pada kucing gembul bercorak putih oren.

"Soonie kok gembul bangett siih?" kata Lilla berbicara pada Soonie, kucing itu kelihatannya sangat menyukai kehadiran Lilla.

"Katanya geli sama kucing, itu nyosor juga akhirnya." cibir Minho yang diam-diam memperhatikan Lilla bermain dengan Soonie.

MDMH: Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang