Marissa telah melewati rangkaian ujian di dalam hidupnya. 4 tahun yang lalu, dia dapat merasakan betapa beratnya hidup di dunia ini. Tapi kali ini Marissa bisa bahagia bersama orang-orang yang dia sayangi.
Setelah 4 tahun dia menempuh sekolah S1 nya di kampus Jakarta, kini dia mendapatkan gelar dokternya. Terasa mimpi baginya. Semua ujian proposal hingga ujian skripsi dia lewati dengan mudah meskipun sebelumnya dia harus lembur untuk mengerjakan ujiannya.
Kini umur Marissa 22 tahun. Dia lebih dewasa dari sebelumnya. Dan sekarang dia lebih memilih untuk nikah muda. Karena dia merasa penantian kisah cintanya dengan Kevin akan sia-sia apabila dia tidak segera menikah. Urusan pekerjaan, dia sudah bersepakat dengan Kevin jika dirinya akan bekerja di rumah sakit milik Kevin.
°°°
Pagi yang cerah untuk memulai aktivitas. Marissa membuka gorden jendela agar cahaya matahari bisa masuk untuk menerangi kamarnya.
Hari ini dia akan bertunangan dengan Kevin. Acara sederhana yang akan dihadiri oleh kerabat dan juga beberapa rekan kerjanya Kevin.
Marissa bersiap diri dengan segera, agar tidak ada lagi orang yang menunggunya karena kelamaan make up. Karena Marissa juga sadar diri bahwa dirinya kalau make up membutuhkan waktu sejam untuk menggambar alis. Eh bercanda, maksudnya make up nya doang selama sejam sudah termasuk gambar alis.
Marissa mengenakan dress maroon. Dia bercermin dan tersenyum. Betapa cantiknya dia hari ini. Aura pengantinnya sudah terpancarkan dari wajahnya
Marissa juga tau betapa beratnya perjalanan kisah cintanya dengan Kevin. Dia juga tidak ingin menyianyiakan laki-laki tampan dan juga cerdas menurutnya. Meskipun dia cuek dan suka marah-marah. Tapi Marissa sudah jatuh cinta kepadanya.
"Marissa, sudah siap?" Tanya mama Vania.
"Hah, iya ma! Marissa sudah siap," jawab Marissa.
"Iya udah ayo turun, sudah banyak yang nungguin!" Ucap mama Vania.
Marissa dan mama Vania menuruni tangga satu per satu. Marissa dapat melihat banyak sekali keluarganya yang sudah kumpul di ruang tengah.
"Calon pengantin sudah datang nih ya?" Seru Vivi sepupunya Marissa. Marissa hanya membalasnya dengan senyuman. Karena dia tidak tau harus menjawab apa.
"Cantik sekali," ucap Kiki kakak dari Vivi.
"Gue mah udah cantik sejak embrio," jawab Marissa yang membuat Kiki dan Vivi tertawa puas.
°°°
Di rumah Kevin, mama Laurent sibuk menyiapkan hantaran yang dibutuhkan untuk acara tunangannya Kevin.
Sedangkan Kevin dia sedang bersiap diri di kamarnya. Dia mengenakan jas maroon dengan kemeja white. Sehingga dia terlihat tampan.
Kevin menuruni tangga satu per satu. Dia dapat melihat keluarganya sedang berkumpul. Dia juga tidak menyangka jika kisah cintanya dengan Marissa akan berakhir dengan bahagia. Meskipun awalnya banyak sekali rintangan yang harus mereka lalui.
Mereka berdua bertunangan setelah seminggu Marissa wisuda S1 nya. Mereka juga bersepakat jika sudah menikah nanti mereka akan tinggal di rumah sendiri tanpa orang tua. Karena mereka tidak mau rumah tangganya di urusi sama orang tuanya.
"Sudah siap Kevin?" Tanya mama Laurent.
"Sudah ma,"
"Cincinnya? Jangan sampai ketinggalan ya,"
"Iya ma,"
Setelah mereka merasa cukup mempersiapkan barang yang akan dibawa untuk acara tunangan. Akhirnya mereka semua pergi menuju acara pertunangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL DOCTOR ✓ [COMPLETED]
Ficção Adolescente[COMPLETED✓] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Perjodohan yang dilakukan oleh kedua belah pihak justru membuat Marissa Clarasati Nishi merasa tersiksa. Karena dia masih belum siap untuk menikah. Dekat dengan seorang dokter tampan, kaya raya, namun sifatny...