Marissa geli ketika dia mendengar kata 'sayang' dari mulut Kevin. "WOY JANGAN PANGGIL GUE SAYANG! GELI TAU!!!" Teriak Marissa kepada Kevin yang entah mendengar atau tidak, yang penting Marissa mengucapkannya.
°°°
Keesokan harinya, Marissa bangun pagi sekali. Tidak seperti biasanya dia bangun sepagi ini. Dia melihat jam di dinding yang masih menunjukkan pukul 5 pagi. Dia bingung mau melakukan aktivitas apa. Akhirnya dia memutuskan untuk mandi agar tubuhnya merasa segar.
Setelah selesai mandi, Marissa mengenakan baju yang semalam. Karena dia tidak membawa baju dari rumahnya. Alhasil, mau tidak mau dia harus memakai baju yang semalam.
Marissa duduk didepan cermin dan memoleskan wajahnya sedikit make up agar wajahnya tidak terlihat pucat. Lalu dia menguncir rambutnya ke belakang dan mengenakan accecoriess rambut dengan seadanya.
Begitu lama Marissa bercermin karena terpesona dengan kecantikannya sendiri. Dia menoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke ruang makan. Mungkin saja mama Laurent membutuhkan tenaganya.
Marissa berjalan menuju ke arah ruang makan. Dia melihat di sana sudah ada Kevin yang sedang sarapan. Namun, di sana tidak terlihat mama Laurent sedang sarapan. Dengan penuh percaya diri, Marissa duduk didepan Kevin setelah dia mengambil piring dan gelas yang berisikan air putih.
Kevin menyadari ada perempuan cantik yang sedang sibuk mengambil makanan di atas piringnya. Dia duduk didepan Kevin lalu menyantap makanannya.
"Morning sayang," ucap Kevin yang terkekeh ketika dia memanggil Marissa dengan sebutan sayang.
Marissa mendelikkan matanya karena terkejut. Dia benar-benar merasa geli ketika Kevin memanggilnya dengan panggilan sayang. Dengan spontan, Marissa melempar sendok ke arah Kevin yang terkena tepat di hidung Kevin.
"Aduh," rintihnya Kevin dengan mengelus-elus hidungnya yang kena lemparan sendok dari Marissa.
"Makanya kalau manggil gue jangan pakai sayang, geli dengarnya!" Ucap Marissa.
"Gak romantis!"
"Ye, emang romantis itu harus pakai kata sayang gitu? Gak juga kali,"
"Bodoamat! Gue mau manggil lo dengan kata sayang,"
"Nyebelin banget sih lo!"
Marissa menatap Kevin dengan sinis, sedangkan Kevin terkekeh melihat Marissa.
Tak lama kemudian, mama Laurent datang akibat mendengar keributan yang berada di dapur. Dia tersenyum dan sedikit tertawa karena melihat tingkah laku mereka yang selalu jahil satu sama lain.
"Pagi-pagi udah ribut aja," ucap mama Laurent dengan duduk di samping Kevin.
"Tuh, anak mama tuh! Nyebeliiiiiinnnnn pakai bangetttt," adu Marissa kepada mama Laurent. Namun, respon mama Laurent hanya terkekeh ketika mendengar aduan dari Marissa.
"Udah-udah, oh iya Marissa! Nanti kamu dengan Kevin pergi ke butik mama kamu ya, di sana udah ada pakaian yang akan kalian pakai! Dan mama mau menghubungi tempat dan katering makanan untuk besok!" Ucap mama Laurent.
Marissa mendengus kesal, sedangkan Kevin hanya menganggukkan kepalanya saja.
Setelah Marissa makan, dia menuju ke ruang keluarga. Karena dia ingin menonton acara TV kesukaannya. Di tengah menontonnya, tiba-tiba Kevin datang dan duduk disebelah Marissa. Marissa merasa terganggu akibat kedatangan Kevin. Karena dering handphonenya selalu berdering dan Marissa sulit berkonsentrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL DOCTOR ✓ [COMPLETED]
Novela Juvenil[COMPLETED✓] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Perjodohan yang dilakukan oleh kedua belah pihak justru membuat Marissa Clarasati Nishi merasa tersiksa. Karena dia masih belum siap untuk menikah. Dekat dengan seorang dokter tampan, kaya raya, namun sifatny...