26 |•KEPUTUSAN•|

200 14 0
                                    

"Sudah, sebelum pulang tadi! Aku dan Kevin mampir ke kantor polisi, tenang aja ma! Marissa pastikan papa baik-baik saja,"

Mama Vania menghembuskan napas beratnya, seakan dirinya berat dengan keputusan Marissa yang akan tetap memenjarakan papanya sendiri. Tapi mama Vania juga tidak bisa memaksa keputusan dari Marissa. Karena Marissa juga berhak agar papanya jera dan tidak mengulangi perbuatannya kembali.

°°°

Keesokan harinya, Marissa bersiap diri untuk pergi ke sekolah. Dia memakai baju putih abu-abu serta perlengkapannya. Dan tak lupa juga dia memakai make up tipis agar tidak terlihat pucat.

Hari ini, Marissa ada ujian akhir semester. Tak terasa dia hampir kelas 12 dan dia harus fokus dengan ujian-ujiannya. Serta Marissa juga ingin masuk perguruan tinggi negeri yang diinginkannya.

Marissa melihat notifikasi handphone sebelum berangkat ke sekolah. Terdapat notifikasi chat dari Kevin. Langsung dia membuka chat tersebut.

WhatsApp
06.35

Sayang❤️
Sayang
Gue nanti gak bisa nganterin lo ke sekolah

Marissa
Iya gak apa, gue naik angkot aja

Sayang❤️
Nanti pulang sekolah aja gue jemput

Marissa
Nanti pulangnya jam 11 siang
Soalnya hari ini gue udah UAS

Sayang❤️
Mau kelas 12 nih

Marissa
Terus?

Sayang❤️
Entar kalo UN lo ambil fisika aja
Gue yang jadi guru privat lo

Marissa
Boro-boro jadi guru privat, lo aja sibuk terus

Sayang❤️
Namanya juga dokter
Iya udah sana berangkat sekolah

Marissa hanya membaca chat terakhir dari Kevin, lalu pergi ke sekolah untuk mengikuti ujian.

Sesampainya di sekolah, Marissa masuk ke dalam ruang ujian. Dia duduk dan memejamkan matanya. Terlihat di sana, Marissa sedang berkomat-kamit berdoa agar diberi kelancaran serta diberi rank yang bagus seterusnya. Karena Marissa di kelasnya selalu rank pertama serta rank paralel pertama se-sekolahan. Dia tidak mau mengecewakan orang tua nanti nya.

"Woy, gue nanti nyontek ya!" Ucap Jihan yang mengagetkan Marissa.

"Gak, belajar sono!"

"Gue udah belajar, tapi kalau udah ngadep soal nih selalu nge-blank dan hilang semua!"

Marissa hanya menatap sinis ke arah Jihan.

°°°

Disisi lain, Kevin sedang berada di rumah sakitnya. Dia sudah ada janji dengan dokter Husain, karena hari ini ada jadwal operasi.

Setelah menemui pasiennya, Kevin menjadwalkan pukul 8 pagi untuk operasinya. Dan dokter Husain hanya mengiyakannya.

"Dokter," ucap dokter Husain yang sudah berada di ruangannya Kevin.

"Ada apa?" Tanyanya Kevin secara singkat.

"Saya kemarin dengar kabar dari rekan dokter lainnya kalau dokter Kevin sudah tunangan,"

"Benar dok, tapi cuma acara keluarga aja sih! Nanti kalau udah acara resepsi nikah bakalan di undang kok, tenang aja!"

"Eh bukan itu dok, maksud saya sih mengucapkan bela sungkawa!"

THE DEVIL DOCTOR ✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang