25 |•KANTOR POLISI•|

219 15 0
                                    

Lalu Kevin mematikan sambungan telepon dengan Marissa. Marissa pun penasaran siapa yang tega melakukan ini semua terhadapnya.

°°°

Setelah pulang sekolah, Marissa terburu-buru karena dia sudah janjian dengan Kevin. Dia ingin pergi ke kantor polisi untuk mengetahui info tentang siapa orang yang telah menyabotase tempat acara pertunangannya.

Marissa menengok ke arah kanan kiri untuk mencari keberadaan Kevin. Dan dia mendapati mobilnya lalu berjalan menuju ke arah mobil tersebut. Marissa masuk ke dalam mobil dan menatap Kevin yang terlihat serius. Tanpa basa-basi dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di kantor polisi, Marissa bergegas masuk ke kantornya. Karena sejak Kevin mengabarinya, hati Marissa sangat tidak tenang.

"Pak, bagaimana kejadian kemarin bisa terjadi?" Tanya Kevin langsung to the point kepada polisi.

"Kami menemukan barang bukti yaitu wadah yang berisikan bensin, dan kami sudah mengecek CCTV di kejadian tersebut! Dan kami sudah mengamankan pelakunya," terangnya polisi.

"Kira-kira siapa pak pelakunya?" Tanya Marissa.

"Kamu pasti mengenalnya," ucap polisi lalu pergi untuk membawa pelakunya ke hadapan mereka berdua.

Marissa mengernyitkan dahinya. Dia bingung siapa yang menjadi pelakunya. 'apa mungkin? Gak mungkin ah,' batin Marissa.

Setelah polisi datang bersama pelakunya, Marissa terkejut jika pelakunya adalah papanya sendiri. Dia syok berat, sampai-sampai dia hampir jatuh. Namun, Kevin sigap menangkapnya. Sehingga Marissa tidak sampai jatuh ke lantai.

"Papa," gumam Marissa.

Papa Bov terlihat biasa saja. Seakan dirinya tak pernah ada salah dan tidak ada yang terjadi apa-apa.

"Papa kenapa tega dengan Marissa, Marissa sayang sama papa tapi kenapa papa melakukan ini semua?" Teriak histeris Marissa kepada papanya.

Kevin memegang tubuh Marissa yang mulai berontak, seakan dia ingin memukuli papanya sendiri. Kevin dengan perlahan menenangkan Marissa. Marissa menatap papanya dan melepaskan pelukan dari Kevin.

"Pa, Marissa sayang kepada papa! Marissa memaafkan papa, tapi papa harus bisa berubah seperti dulu lagi! Yang baik, sayang sama mama dan Marissa," ucap Marissa. Tanpa disadarinya, Marissa berhasil meneteskan air matanya yang tak kuasa dibendungnya.

"Papa gak mau kamu tunangan sama dia," ucap papanya dengan menunjuk ke arah Kevin.

"Kenapa? Bukannya papa kemarin saat Marissa di jodohkan papa hanya diam dan mengiyakan perjodohan ini? Kenapa papa dulu juga mendukung Kevin untuk menjaga Marissa? Kenapa?"

"Karena dia jahat kepada kamu sayang,"

"Jahat? Siapa yang jahat? Kevin yang jahat? Selama ini Kevin selalu ada buat Marissa, dia yang paham tentang Marissa dan dia juga tau apa yang diingkan oleh Marissa!"

"Karena dia ingin membunuh kamu,"

"Pa, kalau emang Kevin ingin membunuh Marissa! Kenapa dia malah menyelamatkan Marissa pada saat Marissa mengalami kecelakaan kemarin, kalau emang Kevin ingin membunuh Marissa, dia tidak mau menyelamatkan Marissa pa! Dan asal papa tau!!! Bukan Kevin yang menyebabkan Marissa kecelakaan!"

Papa Bov hanya diam tak berkutik. Entah apa yang dia pikirkan.

"Papa harus tanggung jawab dengan kejadian kemarin! Dan Marissa sudah memaafkan papa," ucap Marissa lalu pergi meninggalkannya. Kevin yang melihat kepergian Marissa, dia langsung menyusulnya.

THE DEVIL DOCTOR ✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang