45 |•WEDDING•|

406 11 0
                                    

Setelah selesai bersiap diri, Marissa pun turun ke bawah dengan anggun. Semua keluarga yang tengah berkumpul di ruang tengah terpesona dengan kecantikannya. Dia begitu cantik dan gaun yang dikenakannya sungguh pas di badannya.

"Cantik banget," ucap tante Yuni.

"Beruntung banget orang yang dapat kamu," tambahnya. Semua orang yang ada diruang tersebut pada tertawa. Sedangkan Marissa merasa malu dengan Candaan tersebut.

"Baiklah, mari berangkat sekarang!" Ucap mama Vania. Akhirnya semua orang pergi menuju tempat yang akan menggelar pernikahan Kevin dan Marissa.

Sesampainya ditempat, keluarga pihak mempelai wanita bersiap diri untuk menyambut keluarga pihak mempelai laki-laki.

Kevin dan Marissa

Tulisan pertama yang akan dilihat oleh para tamu undangan. Tak lama kemudian, keluarga mempelai laki-laki pun datang bersama dengan pengantinnya.

Keluarga mempelai laki-laki memberikan hantaran untuk diberikan kepada mempelai wanita, dan keluarga mempelai wanita pun menerimanya dengan senang hati.

Acara akad dimulai

Kevin duduk didepan penghulu dengan berwibawa dan penuh percaya diri. Ketika penghulu selesai mengucapkan kalimat ijab, Kevin pun segera menjawab dengan kalimat qobul.

"Bagaimana para saksi, sah?" Tanya penghulu.

"Sah," ucap semua orang dengan gembira.

Setelah itu, mempelai wanita dibawa keluar oleh keluarganya untuk menemui suaminya. Setelah bertemu, Kevin dan Marissa bertukar cincin sebagai tanda kisah cinta mereka.

"Selamat ya sayang," ucap mama Vania. Marissa pun menggelengkan kepalanya lalu memeluk mamanya.

"Kevin, jaga Marissa baik-baik," ucap papanya Marissa.

"Baik pa, Kevin akan menjaga Marissa dengan baik dan akan membuat dia bahagia!" Ucap Kevin.

Setelah Kevin dan Marissa meminta doa restu, merekapun ganti pakaiannya untuk melanjutkan pesta pernikahannya.

°°°

"Selamat ya, ciee gue tau kisah cinta kalian yang penuh perjuangan!" Ucap Regan.

"Thanks bro, cepat nyusul ya!" Ucap Kevin.

"Iya, kalian akan menghadiri pernikahan gue nanti dengan membawa baby Kevin ya!" Ucap Regan dengan terkekeh. Sedangkan Kevin hanya menyipitkan matanya.

Kevin dan Marissa menyalami para tamu undangan dengan penuh bahagia. Mereka sangat bahagia dengan pernikahannya.

Setelah acaranya selesai, Marissa pun pulang ke rumahnya Kevin. Dia tinggal bersama suaminya dirumahnya sendiri. Karena sebelumnya Kevin sudah mempersiapkan rumah sendiri untuk ditinggali bersama keluarga kecilnya nanti.

"Di atas pintu pertama adalah kamar kita, masuk dan beristirahatlah! Aku akan mengatasi keadaan ini," ucap Kevin kepada Marissa. Saat ini rumahnya Kevin sedang ramai tamu yang datang. Selain tamu undangan yang datang di acara pernikahan, Kevin juga mengundang rekan kerjanya.

"Dimana istri lo Kev?" Tanya Vino. Dia adalah dokter di rumah sakitnya Kevin.

"Dia sedang beristirahat, nanti dia akan menyusul!" Jawabnya.

Kevin pun duduk bersama dengan teman-temannya dengan mengobrol santai. Tak lama kemudian, Marissa turun ke bawah untuk menemui semua tamu-tamu yang datang dirumahnya.

"Marissa," panggil Sekar. Marissa yang sedang ikutan nimbrung bersama dengan suaminya menoleh ke arah orang yang sedang memanggilnya. Betapa dirinya senang ketika melihat Sekar sedang ada dihadapannya.

"Gue kira lo gak datang," ucap Marissa dengan memeluk Sekar.

"Maaf gak bisa datang di acara pernikahan lo tadi, jadi gue kesini buat nemuin lo! Selamat ya, cepat-cepat punya baby ya!" Ucap Sekar.

"Haha, iya makasih ya! Kalau begitu kita ngobrol di sana aja," ucap Marissa dengan menunjuk ke arah tempat yang kosong. Sekar pun menggelengkan kepalanya dan segera menuju ke tempat Marissa tunjuk.

°°°

Hari yang melelahkan untuk Kevin dan juga Marissa. Marissa melihat jam di dinding kamarnya sudah menunjukkan pukul 11 malam. Dan dia sudah tidak sanggup lagi untuk begadang.

"Tidurlah, aku akan menyusul nanti!" Ucap Kevin yang sedang duduk di meja kerjanya.

"Ha? Memangnya kamu gak capek kerja terus?" Tanya Marissa.

"Tidak! Maksudku, aku sedang mengirim beberapa file pasien ke dokter lain!" Jawab Kevin.

"Iya itu sama aja kerja," ucap Marissa.

Kevin pun melihat istrinya dengan tersenyum, lalu dia menghampirinya dan memeluknya. "Jadi istri kesayanganku ini ingin merayakannya gitu?" Tanya Kevin.

"Apa maksudmu?" Tanya Marissa yang tidak mengerti apa yang Kevin maksud.

"Malam pertama," ucapnya dengan menggoda Marissa.

"Aaa tidak, sudahlah aku ngantuk! Mau tidur," ucap Marissa dengan membaringkan badannya di ranjang. Entah mengapa Marissa merasa cringe ketika membahas tentang malam pertama.

°°°

Keesokan harinya, Marissa bangun pukul 8 pagi. Dia terkejut ketika dia bangun kesiangan. Dan segera dia bersiap diri untuk turun ke bawah. Dia hanya berdoa supaya ibu mertuanya belum datang ke rumah Kevin.

Setelah bersiap diri, Marissa pun turun ke bawah. Dia terkejut kedua kalinya, karena mamanya Kevin sudah datang. Dan dia tau bahwa Marissa bangun kesiangan.

"Maaf ma, Marissa capek sampai Marissa bangun kesiangan!" Ucap Marissa.

"Tidak apa-apa Marissa, sudah biasa untuk pengantin baru!" Ucapnya. Marissa pun tersenyum lalu ikut sarapan bersama Mama Laurent dan juga suaminya.

Setelah selesai sarapan, Marissa membersihkan rumah. Rumahnya terlihat sangat berantakan, karena kemarin rumahnya dijadikan sebagai tempat kunjungan para tamu undangan yang berhalangan hadir di acara resepsi pernikahan.

"Sayang?" Panggil Kevin. Marissa pun menoleh ke arah Kevin.

"Kamu minggu depan bisa kerja di rumah sakit Guavisien! Karena aku tidak mengijinkan kamu untuk bekerja diluar selain rumah sakit Guavisien," imbuhnya.

"Baik sayang, aku akan menuruti perintah kamu!" Ucap Marissa.

"Tapi ingat ya, di rumah sakit aku bukan suami kamu tapi bos kamu! Jadi kamu harus bertindak sesuai dengan karyawan yang lainnya," ucap Kevin.

"Baik bos," ucap Marissa dengan tersenyum.

Malam harinya, Marissa mendapatkan telepon dari mamanya. Mamanya sangat merindukan anak semata wayangnya itu.

"Jaga Kevin dengan baik, dia suami kamu dan kamu harus menuruti apa yang diperintahnya! Jangan durhaka sama suami kamu ya," peringat mama Vania dibalik telepon.

"Iya mama, Marissa tidak akan durhaka sama suami sendiri!" Ucapnya.

"Dan Kevin, tanggung jawab papanya Marissa sudah pindah ke tangan kamu! Jangan pernah mengecewakannya,"

"Iya ma, Kevin akan menjaga Marissa dan membuat Marissa bahagia!" Ucap Kevin dengan memeluk Marissa dengan hangat.

°°°

-Selesai-

THE DEVIL DOCTOR ✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang