Marissa menatap ke arah Kevin. "Mungkin gue–" ucapnya yang terputus akibat dia sedang berpikir.
"Gue bakalan maafin papa, tapi jika papa sendiri mau berubah!" Ucap Marissa yang sempat terpotong.
Kevin tercengang mendengar jawaban dari Marissa. Dia tidak menyangka jika Marissa memiliki hati yang baik, meskipun dia sudah disakiti oleh orang yang disayangi.
"Kalau boleh tau, apa alasan lo bisa maafin papa lo sendiri?" Tanya Kevin.
"Papa itu papa gue, meskipun dia jahat ke gue masih tetap papa gue! Dan kita gak bisa lama-lama untuk marah,"
"Gila! Gue memang gak salah pilih lo sebagai istri gue!" Ucap Kevin.
"Hahh, bisa aja lo!" Ucap Marissa dengan menepuk lengan Kevin.
Setelah 1 jam mereka berada di sana, mereka merasakan keadaan yang lebih tenang. Lebih bisa saling menerima dan memaafkan. Semua kejadian ini memang disengaja agar tidak dapat berlangsung. Tapi, mereka sudah menerima keadaan dan tetap akan menggelar tunangan di suatu hari nanti. Lalu mereka pulang ke rumah ke rumah masing-masing.
Sesampainya di rumah Marissa, Kevin langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Marissa melihat mobil Kevin yang sudah menjauh dari pandangannya, dia masuk ke rumahnya. Marissa hanya diam meskipun dirumahnya masih ramai karena saudara-saudaranya belum pulang. Marissa pergi ke kamarnya untuk beristirahat, karena besok dia harus kembali ke sekolah. Tapi tentang tunangannya ini, teman-teman Marissa semuanya tidak ada yang tau. Dia sengaja tidak mengasih tau kepada siapapun. Karena teman-temannya nanti akan mengejeknya atau gak tanya-tanya yang tidak masuk akal baginya.
Marissa merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Lalu dia mengambil handphonenya, ada satu notification dari orang. Siapa lagi kalau bukan Kevin.
Marissa mendengus kesal. Padahal dia baru saja ketemu dengan Kevin. Dan sekarang dia malah chat Marissa.
16.00Sayang❤️
Sayang
Jangan lupa minum obatnya yang ada di tasMarissa mengangkat alisnya sebelah. Dia tidak paham dengan nama kontak Kevin berubah menjadi sayang. Marissa sedikit cringe dengan panggilan tersebut. Tapi dia harus mulai terbiasa.
Marissa
OMG?
Gak mau, maaf ya:)
Eh btw, lo yang ganti nama kontak?Sayang❤️
Huhuhu
Tau rupanya, biar kayak yang lainnya gituMarissa
Hahhhh
Gak sayang juga kali, misalnya babi?Sayang❤️
Babi babi
Pantesan sayang! Lu minum obat jangan ngalihin perhatian gueMarissa
Gilaa!!!
Nih obat masih banyak kali, gue gak tau mana yang harus diminum
*Read*Setelah Kevin membaca chat dari Marissa, dia video call untuk menunjukkan obat yang harus diminum oleh Marissa. Memang selama ini, obat yang diminum Marissa, Kevin yang ngatur. Hanya Kevin yang tau mana obat
Marissa kaget dengan nada dering handphonenya sendiri. Dia melihat siapa yang meneleponnya. Dan ternyata si Kevin yang telepon, manalagi pakai video call. Mau tidak mau Marissa harus mengangkatnya. Jika tidak mengangkatnya, maka habislah riwayatnya.
"Apa?" Ucap Marissa.
"Minum obat lo,"
"Gak mau, lagian gue gak tau obat yang mana ini! Banyak banget lagi,"

KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL DOCTOR ✓ [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED✓] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Perjodohan yang dilakukan oleh kedua belah pihak justru membuat Marissa Clarasati Nishi merasa tersiksa. Karena dia masih belum siap untuk menikah. Dekat dengan seorang dokter tampan, kaya raya, namun sifatny...