Ajaib!!! Bukan kebetulan, melainkan takdir yang sudah dituliskan untuk bertemu dengan dia
°°°
Marissa sudah lama menunggu taksi. Dia harus cepat pulang, kalau tidak? Dia akan di omeli keliling 7 samudra habis-habisan. Marissa berjalan kaki untuk mencari taksi. Tidak ada taksi 1 pun yang lewat di depan mall.
"Capek banget dah," keluhnya Marissa dengan menyeka keringat yang bercucuran di dahinya.
Marissa melihat mall di seberang jalan. Dia berinisiatif untuk pergi ke mall dulu sebelum dia melanjutkan perjalanan pulang. Marissa nengok kanan kiri lalu dia nyebrang jalan.
Tiiiinnnn
Marissa merasa kaget asal mobil tersebut. Padahal dia nengok kanan dan ke kiri jalanan sudah sepi.
"Woy punya mata gak sih?" Maki Marissa kepada sopir mobil tersebut.
Orang yang berada di mobil tidak keluar sama sekali. Akhirnya Marissa mendekati mobil tersebut dan mengetuk jendela mobil.
"Maaf? Punya mata gak? Saya hampir ketabrak gara-gara anda!!!" Maki Marissa.
Seorang cowok yang berada di dalam mobil tidak menghiraukan makian dari Marissa.
"Kalau jalan pakai mata!!! Bukan mata kaki!!!" Maki cowok tersebut dengan melepas kaca mata hitamnya.
'nyebelin banget!!!' batin Marissa.
"Sudahkan?" Tanya cowok tersebut dan melajukan mobilnya tanpa menghiraukan perkataan dari Marissa.
"DASAR KULKAS BERJALAN!!! GAK PUNYA HATI!!! GAK PUNYA JANTUNG!!! GAK PUNYA HIDUNG!!!" Maki Marissa kepada cowok yang hampir menabraknya.
"Sabar Marissa sabar," ucap Marissa dengan menghirup udara panjang lalu mengeluarkan secara perlahan.
Akhirnya Marissa berjalan menuju mall untuk beristirahat sebentar.
°°°
Mama is call
+6285*********Marissa merasakan getaran handphonenya yang di genggamnya. Dia langsung melihat siapa yang meneleponnya. Dia kesedak es yang tengah di nikmatinya sedari tadi. Buru-buru dia mengangkat telepon dari mamanya.
"Halo ma?"
"Kamu dimana? Jam segini belum pulang? Kamu mau menghindar dari mama? Cepet pulang!!!"
"Iya ma, ini mau pulang!!!"
"Mau pulang? Cepetan pulang!!!"
"Iya ma otw!!!"
Sebelum mamanya menjawab ucapan dari Marissa, Marissa cepat-cepat menutup teleponnya dan berjalan keluar untuk pulang.
"Taksi cepetan taksi!!!" Gumam Marissa dengan kebingungan mencari taksi. "Nah itu dia taksinya!!!"
°°°
Marissa baru saja sampai di rumah pukul 17.30. Mamanya sudah berdiri di depan pintu dan siap-siap untuk mengomeli anaknya. Marissa menyiapkan telinga dan hati yang kuat. Kalau tidak, dia akan sakit hati hanya gara-gara omelan dari mamanya.
"Bagus jam segini baru pulang!!! Jam berapa ini?" Tanya mamanya yang berdiri di tengah pintu rumah.
"Jam setengah enam ma," jawabnya dengan melihat jam tangannya.
"Kamu udah janji kepada mama untuk datang ke acara ulang tahun temannya mama, dan kamu sekarang pulang terlambat!!! Dan kamu belum mandi, make up, dll!!! Cepetan kamu mandi sana!!!" Ucap mama Vania.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL DOCTOR ✓ [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED✓] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Perjodohan yang dilakukan oleh kedua belah pihak justru membuat Marissa Clarasati Nishi merasa tersiksa. Karena dia masih belum siap untuk menikah. Dekat dengan seorang dokter tampan, kaya raya, namun sifatny...