'my prince,' batin Jihan dengan wajah terpananya melihat ketampanan dari dia.
Tanpa menunggu aba-aba, Jihan pun menyeret Kevin ke atas panggung yang entah mau diapakan oleh Jihan.
Marissa mengernyitkan dahinya, dia tidak mengerti apa yang telah dilakukan oleh Jihan terhadap Kevin. Padahal niat dia tadi mau memperkenalkannya, tapi malah ditarik duluan oleh Jihan.
Jihan membawa Kevin ke atas panggung. Dia sangat senang dengan keberadaan Kevin yang ternyata diam-diam sudah berada di rumahnya. Ingin sekali Jihan memeluknya, tapi dia malu. Karena banyak orang di pesta ini.
"Perhatian semuanya," ucap Jihan kepada seluruh tamu-tamunya. Tamu-tamunya pun menghadap ke arah suara berasal.
"Saya disini mau memperkenalkan kepada semua kalian semua kalau dokter Kevin ini adalah pacar saya!" Ucap Jihan. Ucapan Jihan barusan membuat semua tamu-tamunya terkejut. Mereka berbisik-bisik mengenai ucapan dari Jihan.
Deg!
Hati Marissa seperti teriris dengan sayatan tipis serta terpukul dengan kenyataan. Dia tidak mengetahui jika Jihan adalah pacarnya. Tapi kenapa dia selalu bersikap romantis dengan Marissa?
Regan melihat suasana mulai gaduh. Dia melihat Marissa yang berdiri tak jauh darinya. Regan mendekat ke arah Marissa. Dia memegang pundak Marissa untuk menguatkannya. Marissa tersontak kaget. Dia hanya diam dan tidak berbicara satu kata pun.
"Duduk dulu Sa," ucap Regan dengan menyuruhnya duduk di kursi yang kosong.
Marissa tampak termenung. Matanya sangat perih. Kalau saja dia berada ditempat yang sepi, dia akan berteriak sekencang-kencangnya dan disertai tangisan. Namun, tidak bisa. Dia harus menahan air matanya agar tidak lolos begitu saja.
"Kevin gak mungkin ngelakuin ini," ucap Regan dengan menenangkan Marissa.
"Gue bodoh! Mau saja gue sama Kevin?" Ucap Marissa ngasal.
"Sssttt! Gue yakin, ini gak benar Marissa,"
"Apa Kevin pernah cerita ke lo tentang Jihan?"
"Gak, lo sendiri juga tau kalau Kevin itu orangnya sangat penutup sekali, bahkan masalah apapun dia tidak memerlukan bantuan dari orang lain,"
Marissa hanya terdiam. Hati dia benar-benar perih. Marissa ingin pergi dari tempat tersebut. Namun dicegah oleh Regan.
Jihan tampak gembira. Sedari tadi dia memegangi tangan Kevin. Seakan Kevin akan hilang dari bumi ini selamanya.
Kevin benar-benar risih dengan situasi ini. Dia melihat Marissa sedang termenung dan diam. Marissa tak hanya sendiri, ada Regan yang berusaha untuk menangkannya. 'apa yang dipikirkan oleh Marissa nantinya?' batin Kevin.
Kevin tak kuasa terus-terusan dengan tingkah laku Jihan. Apalagi Jihan mengaku kalau dirinya adalah pacarnya Kevin. Kevin pun memberanikan diri untuk melepas genggaman dari Jihan. Lalu lari menuju ke tempat Marissa.
Kevin memegang tangan Marissa, tapi Marissa malah mengalihkan tangannya. "Kita pulang ya?" Ucap Kevin dengan memegang paksa tangan Marissa.
Marissa pun menuruti perintah Kevin. Dia berdiri dari tempat duduknya, dan berjalan pergi dari tempat tersebut. Tapi, mereka hanya berjalan 3 langkah, lalu dicegah oleh Jihan.
"STOP!," teriak Jihan untuk memberhentikan langkah Kevin dan Marissa.
Kevin dan Marissa menoleh ke belakang dimana suara tersebut terdengar.
Jihan mendekat ke arah Kevin. Lalu dia melepaskan tangan Kevin yang menggandeng tangan Marissa. Jihan tersenyum sinis.
"Kamu pacar aku prince, jangan jalan sama dia! Aku gak suka," ucap Jihan dengan mengaitkan tangannya ke lengan Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL DOCTOR ✓ [COMPLETED]
Dla nastolatków[COMPLETED✓] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Perjodohan yang dilakukan oleh kedua belah pihak justru membuat Marissa Clarasati Nishi merasa tersiksa. Karena dia masih belum siap untuk menikah. Dekat dengan seorang dokter tampan, kaya raya, namun sifatny...