36 |•DI CULIK?•|

185 8 0
                                    

Siang harinya, Kevin sudah sampai di sekolahnya Marissa sebelum jam pulang berbunyi. Dia masih santai di dalam mobilnya dengan menyalakan lagu. Jari-jari Kevin mengetuk-ngetuk setir mobil sesuai dengan irama. Hingga akhirnya dia mulai memejamkan matanya dan tidur.

Kevin terbangun dan melihat jam tangannya. Dia mendelikkan matanya ketika melihat jam. Pasalnya, sekarang sudah menunjukkan pukul 3 sore dan melebihi batas jam pulang Marissa.

Kevin pun celingak-celinguk mencari Marissa. Dia berusaha menghubungi handphone Marissa namun hasilnya nihil. Handphonenya tidak aktif.

Kevin pun mencari ke dalam sekolahan. Dia mengelilingi sekolahan namun hasilnya juga nihil. Kevin melihat ada 3 anak di lapangan basket. Akhirnya dia mendekati ke 3 anak tersebut untuk menanyakan soal Marissa.

"Permisi, maaf ganggu!" Ucap Kevin.

"Iya kak?" Jawab perempuan yang sedang istirahat di pinggir lapangan.

"Tau Marissa gak?" Tanya Kevin dengan to the point.

"Iya kak, dia temen aku!" Jawabnya.

"Sekarang dia dimana?"

"Maaf kak, Marissa hari ini tidak masuk sekolah dan tanpa keterangan!"

"Iya udah terima kasih," ucap Kevin lalu pergi.

Kevin merasakan pusing memikirkan keadaan Marissa yang tiba-tiba menghilang. Terlintas pikiran di benak Kevin. 'apakah dia sudah pulang?' batin Kevin.

Tanpa basa-basi Kevin pun melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

°°°

Sesampainya di rumah Marissa, Kevin masuk begitu saja. Di rumah tampak kosong tak ada satu pun orang yang menempati. Mama Vania sedang berada di luar kota. Karena ada urusan bisnis.

Kevin menghubungi handphonenya Marissa dan hasilnya tetap sama. Kevin tak tau lagi harus melakukan apa.

Tak lama kemudian, Kevin menghubungi Regan untuk meminta bantuannya. Siapa tau pikirannya bisa tenang saat bertemu dengan Regan.

Regan is call
+62***********

"Hallo, lo bisa ke rumahnya Marissa sekarang? Ada hal penting!"

"...."

"Iya udah yang penting lo kesini cepetan!"

"...."

Kevin pun menutup telponnya dengan sepihak. Kevin memijat kening yang terasa pening. 'lo dimana sih?' batin Kevin.

2 jam kemudian, Regan datang juga. Dia langsung masuk karena sebelumnya dia sudah menelepon Kevin.

Regan duduk di sebelah Kevin yang terlihat gusar. Dia menepuk pundak sahabatnya untuk menenangkannya.

"Coba ceritain ada masalah apa," ucap Regan.

"Marissa belum pulang,"

"Mungkin masih di rumah temannya,"

"Gue udah nyari di sekolahannya, di telepon tapi gak bisa, dan menghubungi teman-temannya, tapi gak ada satu pun yang mengetahui keberadaan Marissa!" Jelas Kevin.

Regan menganggukkan kepalanya. Regan berpikir sejenak untuk memikirkan latar belakang masalah hilangnya Marissa.

"Apa Marissa di culik?" Ucap Regan dengan asal.

"Jaga ucapan lo!" Ucap Kevin dengan menatap Regan penuh amarah.

"Santai bro, kenapa gak menghubungi polisi saja?" Usul Regan.

THE DEVIL DOCTOR ✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang