Tamu adalah tamu. Yang wajib dihormati layaknya raja, bukan di maki!!!
°°°
Matahari mulai muncul dari arah timur. Siap untuk menyinari bumi dan se-isinya. Sinarnya mulai terpancarkan dari celah-celah jendela yang menyinari kamar Kevin. Dia tidur dengan pulas setelah pulang dari acara semalam. Kemarin malam sangat menguras tenaga Kevin. Sehingga dia tertidur pulas sampai pukul 7 pagi. Di tambah lagi suasana tenang dan sepi dari apatermen baru yang diberikan oleh mama Laurent untuk Kevin. Hati Kevin bingung untuk mendeskripsikan suasana hatinya, antara senang dan sedih harus berpisah rumah oleh mamanya sendiri.
Kevin masih tertidur pulas. Meskipun wajahnya disinari oleh cahaya matahari yang berhasil masuk lewat celah-celah jendela. Tidak tahu mengapa, dia ingin sekali tidur untuk hari ini. Mungkin, kemarin lebih banyak aktivitas yang menguras tenaganya, sehingga dia merasakan kecapekan untuk hari ini.
Handphone Kevin bergetar di atas nakas meja. Sebenarnya, Kevin mengetahui kalau handphonenya sedang bergetar. Tapi dia sengaja tidak mengangkat teleponnya. Karena Kevin berpikiran yang telepon tersebut adalah mamanya. Siapa lagi kalau bukan mamanya? Yang setiap pagi selalu menjadi alarm untuk Kevin.
Handphonenya terus bergetar tak henti-henti. Kevin merasa terusik dan dia berusaha untuk mengambil handphonenya yang terletak di atas nakas meja. Kevin membulatkan matanya. Dia sangat terkejut ketika panggilan tak terjawab 60 kali dari pihak rumah sakit. Akhirnya Kevin telepon kembali pihak rumah sakit untuk menanyakan apa yang telah terjadi. Ternyata Kevin memiliki jadwal operasi satu jam mendatang. Kevin segera mungkin untuk menyiapkan diri untuk pergi ke rumah sakit. Baru pertama kali Kevin telat untuk jadwal operasi pasiennya. Biasanya dia datang sebelum operasi di mulai untuk mempersiapkan kelengkapan yang dipakai untuk operasi.
"KUNCI MOBIL MANA? GUE LUPA LAGI!!!" Ucap Kevin dengan mondar mandir ketika dia mencari kunci mobilnya yang ternyata tergeletak di atas kasur. Ketika kunci sudah di temukan, dia buru-buru untuk menuruni anak tangga satu per satu.
"STOP!!! Kamu mau kemana?" Tanya mama Laurent yang sudah berada di ruang tamu dengan memegang toples berisikan snack.
"Mama? Sejak kapan mama kesini?" Tanya Kevin.
"Sejak shubuh,"
"Iya udah, aku mau ke rumah sakit!!! Ada jadwal operasi setengah jam lagi,"
"NANTI MALAM IKUT MAMA!!!" Teriak mama Laurent ketika Kevin sudah pergi dari hadapannya. Kevin yang mendengar teriakan dari mamanya, dia langsung mengacungkan jempolnya yang berarti dia mau untuk ikut mamanya nanti malam.
°°°
Sore menjelang malam tepat pukul 17.00 Marissa baru pulang dari sekolahnya. Karena masih banyak tugas yang harus di selesaikan di sekolahan. Mama Vania sudah di depan pintu. Marissa tahu kalau mamanya sudah berada di ambang pintu. Pasti mamanya akan ngomel-ngomel lagi karena Marissa pulang terlambat. Marissa juga sudah janji tadi pagi untuk pulang cepat, karena nanti malam di rumahnya ada tamu spesial. Tidak tahu siapa yang di maksud oleh mamanya, Marissa hanya mengiyakan saja. Marissa berjalan mendekat ke arah mamanya berada. Tatapan tajam dari mamanya sudah terpasang sejak Marissa datang.
"BARU PULANG? JANJIMU MANA? MAMA GAK PERLU JANJI TAPI BUKTI," omel mama Vania kepada Marissa.
"Maaf ma, tadi ada tugas di sekolah dan harus di selesaikan hari ini juga!!!" Jawab Marissa.
"MAMA HARAP KAMU TIDAK BERBOHONG KEPADA MAMA, DENGAN ALASAN KAMU MAU MENGHINDAR DARI MAMA!!!"
"Gak ma, aku gak menghindar dari siapapun!!! Kalau ada masalah, pasti Marissa hadapi tanpa harus menghindar,"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL DOCTOR ✓ [COMPLETED]
أدب المراهقين[COMPLETED✓] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Perjodohan yang dilakukan oleh kedua belah pihak justru membuat Marissa Clarasati Nishi merasa tersiksa. Karena dia masih belum siap untuk menikah. Dekat dengan seorang dokter tampan, kaya raya, namun sifatny...