Tentang Ardi.
Bambang Ardi Harsono adalah pemiliki perusahaan Harsono Group. Perusahaan yang di bentuk oleh bapak Harsono yang merupakan kakek dari seorang Ardi.
Di usia 34 tahun Ardi sudah menjadi pemilik perusahaan dari warisan kakeknya. Bagaimana bisa perusahaan itu langsung menjadi miliknya itu di karenakan kedua orang tua Ardi telah meninggal dunia akibat dari kecelakaan yang merenggut nyawa keduanya.
Bahkan Ardi pun harus merelakan istri dan anak yang di kandung istrinya akibat kecelakaan itu.
Hanya Ardi dan Arkan yang selamat itu di karenakan mereka berdua tidak berada dalam mobil yang sama.
Disaat kejadian istrinya meminta ikut di mobil mertuanya. Karena tidak ingin sendirian menyetir Ardi meminta Arkan untuk ikut bersamanya dengan naik mobil yang sama dengannya. Namun naas tiba-tiba ada mobil yang mengerem mendadak membuat ayah Ardi harus membanting stir ke arah lain hingga menghantam pagar pembatas jalan dan terjun ke dalam jurang.Kecelakaan itu terjadi saat Arkan masih berusia 2 tahun. Saat ini Arkan sudah menginjak umur 4 tahun.
Akibat dari kejadian yang merenggut nyawa orang-orang yang disayanginya Ardi harus merawat anaknya sendirian dan dibantu oleh asisten rumah tangganya.Ardi hanya anak tunggal dia tidak memiliki saudara untuk dapat membantunya mengelola perusahaan. sudah jadi turun temurun di dalam keluarganya hanya memiliki anak tunggal.
Ardi memiliki saudara dari pihak ibunya tapi karena ibunya hanya dari kalangan biasa. Tidak ada yang mengerti bagaimana menjalankan sebuah perusahaan.
Jadi Ardi mengelola perusahaannya sendiri dengan di bantu karyawan dan pihak-pihak yang menaruh saham di perusahaannya.Setelah kehilangan istrinya sejak 2 tahun yang lalu Ardi ingin mencarikan seorang ibu yang baik untuk putra satu-satunya itu.
Akan tetapi Arkan yang tidak mudah menerima orang baru sulit bagi Ardi untuk mencari ibu baru untuk menjaga dan merawatnya. Banyak kolega yang ingin menjodohkan Ardi dengan anak mereka tapi tidak pernah ada yang berhasil.Entah itu karena putranya yang tidak bisa dekat dengan wanita-wanita yang ingin di jodohkan dengan papa nya.
Bahkan masalah pun juga karena Ardi yang kerap menolak karena masih belum bisa melupakan mendiang istrinya.***
Di sebuah restaurant mewah Ardi dan Arkan sedang ingin menemui seseorang yang akan di jodohkan dengannya. Hanya untuk perkenalan saja jika Ardi setuju maka akan ke jenjang pernikahan. Seorang wanita cantik anak dari kolega bisnisnya.
Wanita itu bernama Alisa, Alisa lulusan dari Universitas bergengsi di jerman dia baru menyelesaikan studynya.
Karena ayahnya ingin ia segera menikah maka ayahnya merencanakan untuk menjodohkan putrinya dengan Ardi.Tanpa di ketahui ayahnya Alisa memang menaruh hati pada Ardi bahkan sebelum Ardi menikah.
Kebetulan ardi adalah teman satu kampus dari kakak laki-lakinya.
Seperti mendapatkan durian runtuh saat ini Alisa duduk berhadapan dengan pria pujaan hatinya.
Setelah berbincang2
-bincang sehabis makan malam. Tiba-tiba Arkan menanyakan sesuatu pada papanya."Paa.. kapan kita kerumah tante Anin lagi.. Arkan rindu sama tante Anin.. Arkan pengen jalan-jalan naik motor tante Anin lagi.." ujar Arkan merengek.
Seketika Alisa pun kaget dengan ucapan yang di lontarkan Arkan.
"siapa itu tante Anin? bukan wanitanya mas Ardi kan.. kalo memang itu wanitanya tidak mungkin mas Ardi akan ada disini untuk membahas perjodohan" batinnya Alisa.
Tiba2 Alisa memotong pembicaraan arkan pada ayahnya.
"Arkan.. tante Alisa juga bisa loh bawa jalan-jalan Arkan.. Arkan mau kemana?? Nanti tante temenin.." ujar Alisa yang mencoba menarik hati Arkan.
"Arkan maunya sama tante Anin.. bukan sama tante Alisa.." jawab Arkan sambil cemberut.
"Arkan gak boleh gitu sama tante Alisa gak sopan. Papa tidak pernah mengajarkan Arkan untuk tidak sopan kepada orang yang lebih tua.." ujar Ardi .
Ardi dengan tegas memarahi putranya.
Ardi yang memang selalu sibuk dengan pekerjaannya tapi dia tidak pernah lupa untuk mendidik anaknya dengan budi perkerti yang baik."Maaf ya Alisa.." ujar Ardi yang merasa tidak enak hati.
"Iya tidak apa-apa mas namanya juga anak kecil.." jawab Alisa berpura-pura karena kenyataannya Alisa sangat jengkel dengan penolakan Arkan tadi.
Alisa yang hidupnya dengan segala kemewahan dan segala yang ia inginkan selalu terpenuhi mendapatkan penolakan dari seorang anak kecil seperti Arkan ia sangat membecinya, karena dia sangat benci dengan penolakan.***
Sekembalinya dari pertemuan tadi Ardi yang langsung masuk ke kamarnya di cegah dengan celotehan putranya lagi.
"Papa.. kapan kerumah tante Anin pa? aku ingin ketemu tante Anin.." ujar Arkan merengek.
"Kamu suka sama tante Anin? Dari kemarin selalu meminta itu-itu melulu.. sampai -sampai ice cream makanan favorite kamu lupakan.." ujar Ardi.
Arkan hanya mangguk-mangguk saja.
"Jadi kamu mau kerumah tante Anin.. tapi papa gak bisa ikut kesana. Kerjaan papa tidak bisa ditinggal sayang.." Ujar Ardi memberi pengertian kepada putranya.
"Aku pergi sama mbak Maya aja pa.."
Mbak Maya seorang babysitter yang mengurus segala kebutuhan Arkan selama di rumah.. memandikan, memberi makan dan menemaninya ke sekolah TK.
Karena sudah lama menjaga Arkan sedari arkan bayi. Mbak Maya sudah dianggap seperti keluarga dirumahnya Ardi. Apalagi mbak Maya ini adalah anak dari mbok Minah yang sudah bekerja puluhan tahun dirumah tersebut.
Nantinya Arkan juga di temanin orang suruhan Ardi yang sebelumnya juga ikut ke kota anindia. Jadi tidak ada yang perlu di kawatirkan selama Arkan ada disana.♡anak sultan memang beda♡
***
Arkan sudah berada di dalam pesawat yang akan menuju ke kota Anindia. Karena kota Anindia tidak memiliki bandara. Arkan pun harus naik mobil menuju kota Anindia dari bandara kota sebelah.
Menempuh perjalanan yang sangat lama 6 jam perjalanan menggunakan mobil. Selama perjalanan Arkan hanya tidur dan tidur.
Seperti seseorang yang sedang berjuang untuk menemui kekasihnya. Arkan pun rela berlama-lama di perjalanan yang panjang.
Sebegitu spesialkah Anindia bagi Arkan.
Atau Ardi yang tidak masuk akal mengizinkan anaknya pergi ke luar kota sendirian tanpanya.Satu jam setelah keberangkatan anaknya..
Ardi langsung menelfon sekretarisnya untuk memesan tiket untuk menuju ke kota Anindia.
Keberangkatannya dua jam setelah keberangkatan anaknya. Sebelum berangkat ardi menyelesaikan urusannya di kantor dan meminta orang kepercayaannya untuk menghandle segala sesuatu selama ia tidak ada di tempat.Ardi yang menyusul karena begitu kawatir dengan anaknya atau ada niat lain di dalam hatinya. entahlah hanya ardi yang tau isi hatinya.
***
Arkan sudah sampai di kota Anindia bodyguard Ardi membawanya ke hotel untuk menginap. Karna Arkan yang begitu kelelahan karena menempuh perjalanan jauh.
Sebelumnya Arkan merengek ingin langsung kerumah Anindia. Tapi mbak Maya melarangnya agar beristirahat dulu di hotel dan mengatakan bahwa papa nya juga menuju kesini barulah Arkan mau mendengarkan.***
Anindia sibuk dengan pekerjaannya dirumah jika senggang ia akan menghabiskan waktunya dengan berselancar di media sosial, membaca novel online dan menonton drama korea kesukaannya. Bahkan ia juga suka menonton film dan kartun-kartun yang ada di televisi.
Jika ia sedang ingin menyendiri maka ia habiskan dengan termenung dan melamun. Disaat seperti itu banyak yang ia fikirkan soal jodoh dan juga masa depannya.
Disaat orang-orang yang sudah sibuk dengan anak dan suami mereka. Anindia hanyak sibuk dengan dirinya sendiri.
Terkadang rasa kesepian kian terasa saat melihat orang lain dengan keluarga kecilnya pergi untuk berjalan-jalan. Anindia juga ingin merasakannya tapi karena ALLAH belum mempertemukannya dengan jodohnya maka ia hanya bisa bersabar.Lamunan Nnindia seketika terhenti setalah mendengar ketukan pintu dari luar.
Siapakah yang datang??
Ketika pintu terbuka Anindia kaget dengan sosok yang memanggil-manggil namanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/259735039-288-k941558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DARI GADIS BIASA [END]
RomanceBukan menjadi satu-satunya yang belum menikah namun Anindia selalu menjadi bahan untuk dipaksa menikah. Selalu di jodoh-jodohkan membuat Anindia muak. Mendadak pak lurah dikampungnya ingin menjodohkan Anindia dengan kerabatnya namun perjodohan kali...