BAB 13

7.5K 464 7
                                    


Hari ini adalah hari pertama Ardi kembali ke kantor sudah sebulan ia meliburkan diri. Tidak bisa berlama-lama lagi ia harus melanjutkan pekerjaan yang tertunda.

"Nin... tolong cariin flashdisk mas dong.." pinta Ardi.

"Iya bentar mas.. abis mandiin Arkan aku cariin flashdisk mas ya.."
Anindia pun sibuk mengurus dua bayi besarnya itu. Meski ada pelayan yang bisa mengurus keperluan mereka berdua semenjak ada Anindia, Ardi pun kerap bermanja ria.

"Mas ini flashdisknya.." ujar Anindia sambil menyodorkan flashdisk.

"Iya taruh aja di meja sayang... boleh tolongin mas pakaikan dasi gak?" Pinta Ardi lagi.

Sambil memakaikan dasi Anindia pun bertanya pada Ardi.

"Hari ini mas pulang jam berapa?"

"Kenapa? Kamu gak rela mas tinggal ngantor? Kangen terus ya sama mas" goda Ardi.

Anindia yang malu akan godaan Ardi langsung mencubit perut Ardi.
Ardi pun langsung memekik.

"Awww.. sakit sayang.."

"Abis mas godain aku mulu sih" ujar Anindia manyun.
Ardi pun terkekeh.

Selesai mengurus keperluan suaminya Anindia pun sibuk mengurus putra nakalnya yang akan pergi ke sekolah.
Awalnya Arkan ingin ditemani oleh Anindia disekolah, namun Anindia menolak dan menjanjikan esok hari saja menemani Arkan ke sekolah.

Anindia masih canggung jika harus menemani Arkan kesekolah, karena nanti disana pasti ia bertemu dengan orang tua murid-murid yang lain.

Anindia pun mengantarkan kepergian ardi ke kantor, tidak lupa Anindia mencium tangan Ardi dan di balas dengan ciuman di kening Anindia.

"Mas ke kantor dulu ya sayang.. kalo nanti kamu rindu mas.. telfon aja mas.. oke?"

"Ihhh mas ini gak ada habisnya godain aku."

Ardi langsung masuk ke mobil sambil terkekeh kecil melihat wajah Anindia yang merah seperti tomat.

Arkan yang sudah berada di dalam mobil pun lupa mencium tangan bundanya. Saat ingin keluar lagi di cegah oleh Ardi.

"Kita uda telat sayang.. nanti aja waktu pulang sekolah Arkan cium tangan bunda ya" ujar Ardi.

"Ihh papa ga adil.. papa tadi uda cium bunda.. masa aku mau cium bunda di suruh nanti aja." Arkan pun manyun..

***

Anindia yang bingung akan melakukan apa dirumah sebesar ini, mencoba mencari mbok Minah ke dapur.

"Mbok.. lagi ngapain mbok?" Tanya Anindia.

"Ini nyonya saya lagi masak untuk makan siang"

"Mbok.. kalo lagi berdua aja gini jangan panggil nyonya lah mbok.. panggil Anindia aja mbok. Berasa tua saya dipanggil begitu.. ckckckck"

Mbok Minah dan Anindia pun tertawa, namun akhirnya diputuskan bahwa mbok Minah nantinya akan memanggil Anindia dengan sebutan non Anindia saja.

Tiba-tiba pak Mardi satpam di depan masuk memberi tahu bahwa ada tamu yang ingin berkunjung. Namun Anindia heran siapa tamu yang datang pagi-pagi begini,apakah itu tamunya Ardi.

"Siapa pak yang datang, apa itu tamu untuk suami saya?" Tanya Anindia.

"Bukan nyah, katanya ingin bertemu nyonya Anindia." Jawab pak Mardi.

"Ohh.. yauda pak suruh masuk saja"

Anindia pun penasaran dengan tamu tersebut siapa yang ingin sekali bertemu dengannya, jika itu adalah kerabat suaminya sudah pasti pak Mardi mengenalinya.

CINTA DARI GADIS BIASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang