"Nin"
"Iya mas?"
"Boleh kan aku.."
"Kenapa mas?"
Tok...tok..tok..tokk...
Belum selesai Ardi berbicara.
,Ardi dan Anindia kaget mendengar pintuk kamar yang di gedor-gedor dari luar."Papa... bundaaaa... buka pintunya, kenapa Arkan ditinggal diluar.. cepetan bukaaaaa.." teriak Arkan.
Diam-diam Ardi ngedumel.
"Ck!! Bocah satu itu minta di iket ya.." gumam Ardi kesal.Seakan mendapat pertolongan Anindia dengan segera membuka pintu kamarnya.
"Anak bunda kenapa marah-marah sih, liat tuh bibirnya jelek banget manyun-manyun gak jelas.. ilang gantengnya nanti loh.." ujar Anindia.
Anindia pun dengan segera membawa masuk anak sambungnya itu. Sebenarnya Anindia senang akan kehadiran Arkan, ia masih canggung jika harus berduaan dengan Ardi dikamar. Mereka tidak pernah pacaran dan langsung menikah bukankah pasti akan canggung jika hanya berduaan dikamar. Apalagi ini malam pertama bagi keduanya, membayangkan bakalan di unboxing saja Anindia sudah bergidik ngeri.
Bukan maksud tidak ingin menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, hanya saja bagi Anindia yang sudah lama menjomblo yang notabene sudah lama tidak menjalin kedekatan dengan pria. Batin dan mentalnya pasti belum siap untuk sesuatu hal yang lebih jauh seperti itu.
Anindia menurunkan Arkan ke tempat tidur. Ardi pun langsung memberi pelajaran pada putra semata wayangnya itu.
"Sini kamu.. ngapain kamu kesini haaa... mau gangguin papa sama bunda yaaa.. nakal kamu yaaa.. sini papa gelitikin sini.." ujar Ardi sambil mencoba mengelitiki putranya.
Arkan yang digelitikin habis-habisan dengan papa nya tertawa cekikikan menahan geli hingga terdengar sampai keluar kamar.
Kakak Anindia yang mendengar itu lantas mengetuk pintu kamar untuk mengajak Arkan tidur bersamanya, namun Anindia dengan tegas menolak dan membiarkan Arkan tidur dengan mereka malam ini.Akhirnya Arkan yang kelelahan karna di ganggu papa nya langsung bobok cantik di kasur. Ia tidur di tengah-tengah pasangan suami istri itu.
"Nin.. kamu belum ngantuk??" Tanya Ardi.
"Belum mas, mas sudah ngantuk. Mas tidur aja duluan." Jawab Anindia.
"Mas juga belum ngantuk kok, kamu belum terbiasa ya Nin tidur dengan orang lain di dalam kamar."
"Hehe.. iya mas, harap maklum ya mas.. lama-lama nanti aku terbiasa kok.."
Setelah obrolan singkat itu akhirnya mereka tidur lelap.
***
Seminggu setelah pernikahan, jangan harap ada malam pertama bagi anindia dan ardi. Karena selama seminggu ini juga Arkan terus tidur bersama mereka.
Tidak lupa Anindia mengajak Ardi untuk berziarah ke makam ibunya Anindia.
Tujuannya untuk memperkenalkan suaminya.
Ketika ibunya Anindia masih hidup ibunya sering meminta Anindia untuk membawa kekasihnya kerumah tapi Anindia tidak pernah membawanya, baginya jika hanya kekasih untuk apa dibawa kerumah toh belum pasti itu jodohnya.Sekarang ia sudah menemukan jodohnya tp sayang ia bertemu jodohnya setelah ibunya tiada.
"Assalammualaikum buk.. Anindia datang buk.. kenalin buk ini mas Ardi suami Anindia.. ibuk yang tenang disana ya buk.. alAnindia akan selalu bahagia buk,ibuk jangan kawatir ya.. hiks"
Ardi yang sadar istrinya menangis, langsung mendekatkan diri untuk meranggkul pundak istrinya.
Semakin dirangkul semakin pecah tangisan Anindia..
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DARI GADIS BIASA [END]
RomanceBukan menjadi satu-satunya yang belum menikah namun Anindia selalu menjadi bahan untuk dipaksa menikah. Selalu di jodoh-jodohkan membuat Anindia muak. Mendadak pak lurah dikampungnya ingin menjodohkan Anindia dengan kerabatnya namun perjodohan kali...