Anindia mendapati sesosok yang sangat tampan tengah berdiri di depan pintu rumahnya.
Seketika jantungnya tiba-tiba berdegup kencang seperti suara gendang. Jangan sampai Ardi mendengar suara itu dan langsung dangdutan. wkwkwk"Astagfirullah.. sadar Nin sadar itu suami orang" batin Anindia.
Anindia pun segera sadar dan langsung mempersilahkan Ardi untuk masuk."Mau jemput Arkan ya pak.. silahkan masuk pak.. Arkan ada di dalam" ujar Anindia.
Dengan cepat Ardi masuk disambut oleh putra semata wayangnya itu. Bocah kecil itu langsung memeluk kaki papanya dan Ardi pun mengangkat Arkan ke dalam gendongannya.
"Anak papa baru habis mandi yaa. Mukanya kok putih banget.." tanya Ardi.
Muka Arkan memang dalam keadaan seperti habis mandi, iya mandi tepung."Engga kok pa.. tadi aku bantuin tante bikin bolu.. trus aku bukannya bantuin tapi malah mainin tepung.. hehehe" jawab Arkan dengan polosnya.
Anak Ardi yang lucu itu memanglah sangat jujur. Ia akan mengatakan apa pun dengan apa adanya.
Ardi pun terkekeh mendengar penuturan dari Arkan.
Lalu tiba-tiba Ardi menanyakan perihal mana bolu yang dibuat sama Anindia tadi."Lohh.. katanya bikin bolu tapi mana bolunya.. papa kan juga pengen nyoba bolu yang Arkan bikin." Ujar Ardi modus.
Jelas-jelas yang membuat bolunya adalah Anindia.Setelah mendengar celotehan Ardi mengenai bolu Anindia dengan segera pergi ke dapur untuk mempersiapkan minuman dan bolu yang ia bikin tadi.
Ayah Anindia yang masuk ke dalam rumah setelah beres mengurus ternaknya kaget melihat Anindia yang begitu sibuk di dapur.
"Ada apa nin kok sibuk sekali.. ada tamu ya??" Tanya ayah Anindia.
"Iya yah.. itu ada papanya Arkan di depan.."
"Lohh.. kenapa gak bilang ke ayah tadi kalo calon mantu ayah datang.."
"Husss ayah.. jangan ngadi-ngadi.. pak Ardi itu bukan pria lajang ayah.. jangan ngawur gitu ngomongnya.." ujar Anindia.
"Ya kan mana tau gitu nak Ardinya duda Nin.. kan kita gak tau kenyataannya gimana.."
"Uda gausah dibahas lagi ayah.. ayah temenin aja pak Ardi di depan.. tp jangan ngomong macam-macam ya ayah.. nanti Anindia maluu.."
Dengan segera ayah pergi ke ruang tamu dimana Ardi berada.
Ayah beramah tamah dengan kedatangan Ardi.
Ternyata Ardi yang kembali lagi ke kota ini di karenakan anaknya yang ingin sekali bertemu dengan Anindia.
Arkan jika sudah menyukai sesuatu ia akan tetap tertuju dengan apa yang disukainya itu. jika menolak permintaannya Ardi tidak akan tega. Ia hanya memiliki anak semata wayangnya yang sangat ia sayangi.Di waktu itu juga Ardi banyak mengobrol perihal kehidupan Ardi pada ayahnya Anindia, termasuk soal orang tua dan istrinya.
Anindia yang kembali dari dapur dengan nampan ditangannya seketika kaget mendengar cerita soal mamanya Arkan.
Pantas ketika Arkan baru sampai tadi dan Anindia menanyakan perihal ibunya, ia menangis. Anindia menyesal akan hal itu.mm tapi itu juga tidak serta merta kesalahan Anindia ia hanya tidak tau cerita yang sebenarnya.Ayah Anindia pun mengubah suasana sendu akibat kisah sedih tentang keluarga Ardi dengan meminta Ardi untuk menyantap bolu yang sudah Anindia siapkan di meja.
"Silahkan nak Ardi, diminum tehnya juga di makan bolunya.. ini Anindia sendiri yang bikin di jamin enak.. dia seneng bikin kue itu kalo dirumah.." ujar ayah Anindia seperti sedang mempromosikan bolu apa mempromosikan putrinya ini.
Ardi pun dengan segera mengambil sepotong bolu lalu disantapnya. Diam-diam dia menunjukkan seringai tipis di bibirnya. Ardi menyunggingkan senyumnya. Mungkin yang di katakan ayah Anindia memang benar adanya rasa bolunya memang enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DARI GADIS BIASA [END]
RomansaBukan menjadi satu-satunya yang belum menikah namun Anindia selalu menjadi bahan untuk dipaksa menikah. Selalu di jodoh-jodohkan membuat Anindia muak. Mendadak pak lurah dikampungnya ingin menjodohkan Anindia dengan kerabatnya namun perjodohan kali...