BAB 35

4.5K 338 12
                                    

"Maaf bu saya ingin memberitahukan perihal anak-anak.. seperti yang ibu ketahui Fadil sering mengejek Arkan karena Arkan yang memiliki seorang ibu tiri.. jadi saya harapkan kepada ibu Silva untuk memberi pengertian kepada Fadil.. agar ia mau lebih bersikap baik kepada temannya.." pinta ibu guru

Mendengar penjelasan ibu guru Anindia menoleh ke arah Silva. Ia merasa kesal rasanya mendengar putranya yang selalu di ejek karena memiliki ibu tiri.

"Maaf ya ibu guru, sebenernya anak saya itu tidak sepenuhnya salah.. toh selama ini yang kita tau ibu tiri itu kan semuanya jahat." Ujar Silva sambil memandang Anindia dengan tatapan meremehkan.

"Hahaha.. benar yang di katakan oleh ibunya Fadil.. tapi itu sihh benar jika ibu tirinya itu ibunya Fadil.. saya yakin sekali kalo image ibu tiri kejam itu cocok sekali dengan ibunya Fadil ini.. bener kan ibu guru?" Balas Anindia.

Ibu guru yang mendengar itu pun menahan tawanya. Ia tidak ingin terlihat menertawai Silva.

"Apa kamu bilang.." Ujar Silva naik pitam mendengar kata-kata Anindia.

"Bu Silva tolong sabar dulu ya bu.. kita disini mau menyelesaikan masalah bukan mau menambah masalah baru.. tolong bu Silva duduk dulu ya.." bujuk bu guru yang tidak ingin ada pertengkaran antara mereka berdua.

***

Ardi merasa gelisah di kantor karena membiarkan Anindia sendirian menyelesaikan masalah Arkan dengan perut yang sudah membesar itu.
Ia mencoba meminta Haikal untuk mencari tahu tentang keadaan Anindia di sekolah Arkan.

"Tolong panggilkan Haikal ke ruangan saya" perintah Ardi kepada sekretarisnya melalui telfon.

"Baik pak"

Haikal yang ada di ruangannya pun segera menuju ke ruangan Ardi.

Ceklek.

"Ada apa bos?" Tanya Haikal.

"Kal tolong cari tau keadaan Anindia di sekolah anakku.. aku takut terjadi sesuatu."perintah Ardi.

"Oke bos.." Jawab Haikal langsung pergi untuk mencari tau keadaan Anindia.

Setelah kembali Haikal mengatakan berita soal Anindia kepada Ardi.

"Bos.. istri bos sedang di ruangan guru bersama seorang wanita, sepertinya ibu dari temannya arkan. Kalo tidak salah tadi namanya Silva.. iya benar Silva.." ujar Haikal.

"Apa Silva?? Jangan bilang wanita kemarin itu.." gumam Ardi.
"Kal.. siapin mobil saya mau ke sekolahnya arkan." Perintah Ardi.

***

"Bu guru saya tidak terima anak saya selalu di ejek seperti itu.. bukan salah arkan jika ia memiliki seorang ibu tiri.. apa salahnya akan hal itu.." ujar Anindia merasa tidak terima.

"Jadi maksud kamu anakku itu yang salah.." balas Silva.

"Aku gak menyalahkan Fadil.. yang aku salahkan itu orang tuanya yang gak bisa mendidiknya dengan baik.. percuma ibu kandung tp gak bisa mendidik anaknya dengan baik.." ujar Anindia kesal.

"Kurang ajar ya kamu Anindia.." ujar Ailva semakin berang dengan Anindia ia hendak menampar Anindia namun terhenti.

"HENTIKAN!!!" teriak Ardi di depan pintu ruangan.

Silva menoleh ke arah suara itu, Anindia juga kaget melihat siapa yang datang.

"Mas Ardi" gumam Anindia

Ardi masuk ke dalam ruangan dengan wajah yang menahan amarah. Ia merasa kesal dengan sikap Silva yang selalu ingin melukai istrinya.
Silva langsung tertunduk melihat Ardi yang begitu marah.

"Maaf bu guru saya papanya Arkan.. saya ingin tahu apa yang terjadi dengan anak saya.." ujar Ardi.

Bu guru menjelaskan semua masalah yang terjadi.
Terlihat Ardi semakin berang mendengar penjelasan dari bu guru. Ia tidak menyangka seorang anak kecil mampu mengejek temannya dengan kata-kata yang tidak pantas.

"Mas, kok mas kesini.. kan aku bilang biar aku aja yang selesaikan masalah Arkan sendiri.." tanya Anindia

"Awalnya mas gak mau datang kesini dek.. setelah tahu arkan bermasalah dengan anaknya wanita itu.. jadi mas gak bisa tinggal diam.." jawab Ardi

Semenjak kedatangan Ardi, Silva yang tadinya banyak bicara menjadi lebih diam. Ia tidak berani membuka suaranya, meski ia juga takut dengan Anindia tapi jika dengan Anindia ia bisa mencoba untuk memberanikan diri.

"Maaf pak Ardi.. saya selaku gurunya Arkan dan Fadil ingin meminta maaf sebesar-besarnya karena kami sebagai guru tidak bisa mendidik anak kami dengan baik.. tapi saya janji hal ini tidak akan terjadi lagi.." ujar bu guru.

"Baiklah bu guru.. saya anggap masalah ini selesai.. saya tidak ingin pendidikan anak saya jadi terganggu hanya karena masalah seperti ini.." Ardi menekankan kata-katanya lebih kepada Silva agar bisa mendidik anaknya dengan baik.

Ardi meminta Anindia untuk ikut dengannya pulang karena masalah ini sudah selesai.

"Yuk sayang kita pulang.." ujar Ardi sambil mengenggam tangan Anindia.

Namun saat hendak meninggalkan ruangan, Silva mencegat tangan Ardi.
Ia merangkul tangan Ardi. Ardi langsung kaget dan menoleh ke belakang.

"Maaf pak Ardi.. saya meminta maaf mewakili anak saya.." ucap Silva.

Ardi melepaskan cekalan tangan Silva di lengannya.
Ia merasa tidak suka wanita lain menyentuhnya selain istrinya sendiri.

"Saya harap ini terakhir kalinya keluarga anda bermasalah dengan saya.." jawab Ardi datar.

Ardi menuntun Anindia ke mobilnya, ia tidak ingin berlama-lama disitu apalagi harus melihat wanita yang terus menerus menyakiti Anindia.

"Itu kan pak Ardi, aslinya ganteng banget ya.. mana kaya raya lagi.. istri barunya beruntung banget itu dapetin pak Ardi.." ucap salah seorang wali murid.

Silva mendengar ocehan wali murid itu ia pun penasaran.

"Ada apa bu? Memang siapa pak Ardi itu..?" Tanya Silva penasaran.

"Lohh bu Silva gak tau siapa pak Ardi?"
Silva hanya menggeleng-geleng, karena ia memang sama sekali tidak mengetahui tentang suami Anindia itu.

"Itu loh pak Ardi itu pemilik perusahaan Harsono Group, yang usahanya ada dimana-mana itu.. masa ibu Silva gak tau.."

Silva sontak kaget mendengar nama Harsono Group. Bukankah suaminya kini bekerja di perusahaan yang di naungi oleh Harsono Group.
Dan itu hanya perusahaan terkecil yang di bawah Harsono Group.
Ia menutup mulutnya tidak percaya, ia tidak percaya Anindia dinikahi oleh pemilik Harsono Group.

Ia lantas mencari biodata lengkap dari Ardi. Ia membuka ponselnya mencari di google dan keluarlah semua tentang Ardi.

Nama: Bambang Ardi Harsono
Tempat/Tanggal lahir: Bandung, 24 maret 1987
Tinggi: 180cm
Berat badan: 72 kg
Pendidikan: Universitas Indonesia, Harvard University
Pekerjaan: Pemilik Harsono Group
Orang tua: Reynal Askara Harsono (ayah), Ratih Fatmawati (ibu)
Kakek: Harsono
Saudara: anak tunggal
Pasangan: Ranya Dewi (2015-2018), Anindia Putri (2020-sekarang)
Anak: Arkan Pradipta Harsono

"Laki-laki seperti ini yang aku cari, yang aku fikir Dimas sudah lebih dari cukup malahan Dimas tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Ardi. Lihat saja Anindia, akan aku rebut suamimu seperti aku merebut Dimas dari tanganmu dulu." Gumam Silva dalam hati.

Sepertinya Silva akan melakukan berbagai cara agar mampu merebut Ardi dari sisi Anindia. Seperti yang ia lakukan dulu saat merebut Dimas dari sisi Anindia.

CINTA DARI GADIS BIASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang