BAB 1

25.3K 1K 19
                                    

"Ayah.. aku belum ingin menikah.. kenapa ayah terus memaksaku.. kakak saja belum menikah.. kenapa ayah malah memintaku menikah duluan.." ujar Anindia kesal..

"Kamu sudah pantas menikah Anindia.. umur kamu sudah 28 tahun.. liat teman-teman mu.. semua sudah memiliki anak.. apa kamu tidak ingin juga seperti itu?"

Benar yang dikatakan ayahnya sahabat-sahabat Anindia semuanya sudah menikah dan memiliki anak, hanya Anindia sendiri yang belum.
Anindia bahkan hampir frustasi dengan cemoohan orang yang selalu menyudutkan ia soal pernikahan.
Sudah hampir kepala 3 tapi juga belum menikah.
Eh.. tunggu dulu disini bukan hanya dia yang belum menikah tapi kakak keduanya juga belum menikah. Tapi kenapa dia yang dipaksa harus menikah. Entahlah dia pun pusing memikirkannya.

"Sudahlah ayah.. toh jika sudah tiba waktunya aku juga akan menikah.." ujar Anindia semakin kesal.

"Terserah kamu ayah sudah pasrah dengan semuanya.. sudah dua kali saudara kita ingin menjodohkanmu tapi dua kali juga kamu menolaknya.."

"Aku tidak suka di jodohkan ayah.. seandainya ibu masih ada pasti ibu tidak akan pernah mau memaksaku untuk di jodohkan" ujar Anindia yang tidak terima akan keputusan perjodohan.

Ibu Anindia meninggal tiga tahun yang lalu karena sakit anemia.
Setiap seminggu sekali ibunya harus tranfusi darah ke rumah sakit. Selama itu pula Anindia yang selalu merawat ibunya. Menunggui ibunya dirumah sakit. Mengantar kemana pun ibunya ingin pergi.
Hari terberat yang ia lalui adalah saat kehilangan ibunya.
Meski Anindia bukan anak yang selalu patuh dengan orang tuanya.
Tapi dia akan selalu pasang badan jika ada sesuatu yang terjadi dengan keluarganya.
Ya.. dia menyayangi keluarganya akan tetapi dia juga orang yang selalu punya pemikirannya sendiri.

Seperti kali ini perkara jodoh dia tidak akan mengambil keputusan dengan tergesa-gesa hanya karna umurnya yang sudah pantas untuk memiliki seorang suami. Meski beberapa kali ada yang ingin menjodohkannya dengan seorang laki-laki.
Tidak serta merta dia bisa langsung mengiyakan soal perjodohan itu.

"Baiklah.. ayah tidak akan memaksa lagi.. ayah serahkan semua keputusan di tanganmu.. kamu sudah dewasa dan juga bisa berfikir mana yang baik mana yang buruk..ayah hanya bisa berdoa agar ALLAH segera mempertemukanmu dengan jodohmu ya nak.."

"Aamiin ayah.. semoga doa ayah akan terkabulkan.. terima kasih ayah.."
Anindia memberikan sebuah pelukan untuk ayahnya.

***

Anindia Putri seorang gadis pengangguran yang hingga saat ini belum memiliki suami.
Dia tinggal bersama ayah dan kakak perempuan keduanya.
Karena kakak perempuan pertamanya sudah menikah dan tinggal bersama suaminya.
Ya.. Anindia anak bungsu dari tiga bersaudara.
Saat ini anindia tidak memiliki perkerjaan bukan tidak ingin bekerja. Hanya saja saat ini sulit mendapatkan pekerjaan. Apalagi Anindia hanya tinggal disebuah kota kecil tidak seperti di kota besar yang memiliki lebih banyak peluang pekerjaan. Kota Anindia tidak memiliki sebuah perusahaan apa pun.
Yang ada hanya perkantoran milik pemerintah dan untuk bekerja di dalamnya akan sangat sulit.
Dimana lulusan universitas tiap tahunnya akan ada ribuan bayangkan saja para pengangguran harus berlomba2 untuk mendapatkan pekerjaan.

Jika ditanya kenapa Anindia tidak mencoba peruntungan di kota besar. Anindia pernah mencobanya akan tetapi itu hanya mimpi karena orang tuanya tidak pernah mengizinkan anak bungsunya pergi keluar kota.
Sungguh malang nasib Anindia.
Arandita sahabat satu2nya sudah pergi merantau di pulau seberang bahkan sudah menikah.
Bahkan Arandita sering meminta Anindia untuk ikut bersamanya kesana tapi mustahil izin pun tidak diberikan oleh orang tua Anindia.
Saat ini Anindia menjalankan usaha peternakan. Aneh bukan??
Seorang wanita menggeluti usaha peternakan kambing.
Anindia hanya berfikir dari pada dia hanya makan dan tidur saja lebih baik dia berusaha mendapatkan uang dengan cara apa pun.
Karena sudah memiliki pengalaman yang di pelajari dari ayahnya yang juga seorang peternak hewan.
Maka Anindia percaya diri akan usahanya itu.
Buktinya saat ini ia memiliki 15 ekor kambing.
Yaaa.. Anindia si juragan kambing..

CINTA DARI GADIS BIASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang