Hari pun semakin malam, piknik dadakan pun berakhir dengan baik. Alisa pun telah pulang sebelum piknik selesai, entah karena mendengar soal kehamilan Anindia yang menjadi alasan ia memutuskan untuk pergi dari acara itu sebelum acara selesai.
"Aliya.. sering-sering main kesini ya.. aku selalu dirumah aja kok.. jadi kapan pun kamu bisa main kesini datang aja ya.." pinta Anindia.
"Iya mbak, kalo aku gak sibuk bakal sering main kesini. Kami pulang dulu ya mbak. Assalammmualaikum.." pamit Alya.
"Waalaikumsalam.." jawab Ardi dan Anindia serentak.
Ardi mengajak Anindia untuk masuk ke dalam rumah, karena acara piknik telah selesai. Selebihnya akan di bereskan oleh Asisten Rumah Tangga dirumah Ardi.
Arkan pun saat ini sudah tidur, ia tidak terlalu lama ikut dalam acara piknik tadi. Ia lebih memilih menonton kartun kesukaannya di kamar.
"Nin.. kamu capek?" Tanya Ardi.
"Lumayan mas.. tp aku seneng kok hari ini.." jawab Anindia.
"Padahal mas pengen minta sesuatu sama kamu.." ujar Ardi pun mulai gelendotan dengan Anindia.
"Minta apa sih mas? Mau dibikinin makanan?" Tanya Anindia.
"Bukan itu sayang... Mas uda kenyang.."
"Ya jadi apa dong mas.."
Tanpa aba-aba Ardi langsung membuka satu persatu kancing baju Anindia. Anindia pun kaget dengan tindakan yang di lakukan suaminya.
"Mas mau ngapain?"
Ucap Anindia was-was"Mas pengen.. boleh ya.." Ardi memohon.
"Tapi aku masih hamil muda mas.. bisa bahaya nanti adek bayinya.." jawab Anindia yang mengkhawatirkan kandungannya.
"Kan kata dokter gapapa sayang asal pelan-pelan. Mas janji bakal pelan-pelan kok.. ya.. ya.. ya.. please" Ardi memasang wajah memelas minta di kasihanin.
Anindia pun mengalah ia juga tidak sampai hati jika terus menolak permintaan suaminya. Bukankah nanti ia akan dosa jika menolak.
Mendapat lampu hijau dari Anindia, ardi pun langsung beraksi. Sesuai janjinya ia memperlakukan Anindia dengan lembut dan perlahan. Tanpa ada tuntutan sama sekali. Anindia pun menikmati segala sentuhan yang dilakukan oleh Ardi. Seolah-olah gak pernah dapat jatah Ardi yang sedari tadi berkutat dengan panggangan ia sama sekali tidak akan pernah merasa lelah jika untuk soal ranjang.
***
"Sayang... bangun yukk, bentar lagi uda mau subuh.. mandi dulu cepat trus kita subuhan." Ujar Ardi sambil menepuk pundak Anindia.
Ardi terus membangunkan Anindia yang masih tertidur lelap. Mungkin karena semalam bertempur Anindia merasa lelah dan ia pun saat ini sedang mengandung bawaanya mengantuk terus.
Namun karena harus mandi besar, a
ardi dengan terpaksa terus membangunkan Anindia."Anindia.. cepetan bangun sayang.. kamu harus mandi besar dulu.." Ardi terus menggoyangkan tubuh Anindia.
Akhirnya yang punya tubuh pun bangun meski dengan malasnya."Mas ih.. aku ngantuk mas.. aku capek gara-gara semalem.." jawab Anindia pun nyerocos sambil merem.
"Yaampun sayang... ini kamu lagi ngigo ya.. ngomel kok sambil merem.." Ardi pun gemas melihat tingkah Anindia ia langsung mengusap kasar rambut Anindia dan membuatnya makin berantakan.
Anindia pun langsung beranjak dari tempat tidurnya. Namun ia ingin membalas suaminya dengan sengaja mencium singkat bibir suaminya.
Cup.
Ia pun langsung kabur ke kamar mandi.
Ardi membeku di tempat tidurnya.
Anindia dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi.
![](https://img.wattpad.com/cover/259735039-288-k941558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DARI GADIS BIASA [END]
Storie d'amoreBukan menjadi satu-satunya yang belum menikah namun Anindia selalu menjadi bahan untuk dipaksa menikah. Selalu di jodoh-jodohkan membuat Anindia muak. Mendadak pak lurah dikampungnya ingin menjodohkan Anindia dengan kerabatnya namun perjodohan kali...