BAB 16

6.5K 398 1
                                    

Ceklek.
Pintu pun terbuka sempurna.

Ardi pun kaget melihat pintu yang terbuka, ia bahkan lebih kaget siapa yang ada di balik pintu itu.

"Anindia.." gumam Ardi kaget karena melihat istrinya di hadapannya.

"mas bisa jelasin sayang.." ucap Ardi panik. Dengan segera ia mendorong jauh wanita itu.

Jadi kejadiannya,saat Anindia mengintip tadi ia melihat suaminya sedang di dekati oleh seorang wanita, lalu saat ia masuk ternyata wanita itu sedang mencium suaminya.

Anindia yang milihat raut wajah suaminya yang panik,ia menatapnya datar. Tidak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Ia berjalan maju menuju suaminya berada, sebelum itu ia mengambil dua helai tisu.

Saat melewati wanita itu Anindia memberikan satu tisu untuknya.
Ardi yang melihat pun heran, apa yang ingin dilakukan istrinya itu.
Lalu ia menuju suaminya berada, ia duduk di samping suaminya dengan wajah datar.

Lalu ia basuh bibir suaminya menggunakan tisu yang ada di tangannya. Ardi pun hanya terdiam melihat tingkah laku istrinya itu.

"Sayang ini.."

"Ssstttt"
Anindia pun melanjutkan membersihkan segala sesuatu milik wanita itu di bibir suaminya.
Selesai membasuh bibir suaminya, lantas apa yang akan dilakukan Anindia?
Tanpa aba-aba Anindia langsung mencium bibir suaminya di hadapan wanita itu.
Ardi pun melotot saat Anindia mencium bibirnya.
Tidak hanya bibir bahkan jidat dan kedua pipinya.
Seakan-akan Anindia tidak ingin ada bekas wanita lain yang menempel di tubuh suaminya.

Lalu dengan lantang Anindia berkata kepada wanita itu.

"KAU... BERSIHKAN BIBIRMU DENGAN TISU ITU. HILANGKAN SEMUA BEKAS SUAMIKU DARI DIRIMU. CEPAT!!!!"

Wanita itu langsung kaget dengan ucapan anindia yang sedang murka itu. ia langsung membasuh bibirnya dengan tisu hingga lipstiknya memudar.
Ia ingin segera pergi dari ruangan itu namun Anindia menahannya.

"Tunggu!!"

"Aku tidak suka ada orang lain yang mengganggu apa pun yang sudah menjadi kepunyaanku. Jika sekali lagi aku lihat kau mencoba mengganggu kepunyaanku. awas kau" ancam Anindia.

Wanita itu pun langsung ngacir ketakutan. Karena ternyata wanita itu adalah wanita yang sedang menyamar menjadi client yang akan di temui oleh Ardi hari ini.
Dan ternyata biang keladi dari kejadian ini adalah Alisa.

Ardi semakin melotot terheran-heran melihat istrinya yang berubah menjadi bar-bar.

"Benarkah dia istriku? Benarkah dia Anindia? Benarkah dia bundanya Arkan? Luar biasa." Batin Ardi.

Ardi pun berhenti terpukau karena melihat istrinya itu. Masalahnya bagaimana harus menjelaskan kejadian ini pada Anindia.
Sebelum Ardi ingin menjelaskan permasalahannya. Anindia duluan angkat bicara.

"Jadi selama ini mas pergi ngantor hanya untuk ini? Iyaaaa?" Ujar Anindia dengan raut wajah penuh amarah.

"Engga sayang.. kamu salah paham. Mas gak ngelakuin apa-apa. Percaya dong sama mas." Ardi memohon.

"Buktinya tadi itu apa.. wanita itu main nyosor-nyosor aja."

"Makanya mas mau jelasin sama kamu... Beneran mas gak bohong sayang.." ujar Ardi.

"Uda lah mas aku mau pulang aja. Permisi" jawab Anindia.

Anindia pun langsung keluar kantor dia tidak lupa menggendong putranya yang ternyata ketiduran di sofa sedari tadi.

Ardi pun segera menyusul Anindia namun lift sudah duluan tertutup, terpakasa Ardi menunggu lift berikutnya.

Anindia pun segera menuju keluar gedung, namun di cegah oleh Ardi.

CINTA DARI GADIS BIASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang