Ayah aku takut - Arthit
....
DOOORRR!!!
DOORR!!
DORR!!
"OYYY!!!!" pekik sosok yang baru saja masuk ke dalam ruangan.
Arthit berjongkok menutupi kedua telinganya sehingga semua pandangan menatap ke arahnya. "Astaga, Arthit memiliki fonophobia, biar saya urus dia. kalian periksa keluar saja. Oke?" jelas Gulf.
Kao dan Chimon berjalan keluar lebih dulu, lalu Tine menatap sejenak pria yang sedang bergetar tubuhnya, namun tepukan di pundaknya oleh Dokter Gulf membuat ia bergegas keluar.
Sang dokter mulai berjongkok, untuk menangani sang pasien. Ayah Ten menatap sejenak sang anak lalu bangkit dan segera bergegas keluar ruangan, namun tiba-tiba sebuah tangan memeluk kakinya begitu erat.
"Ayah ku mohon jangan pergi. Ayah ku mohon .... " lirihnya membuat sang tuan melirik ke menantunya, bukan pandangan sebuah kebingungan namun tatapannya menunjukan untuk menjawab iya atau tidak.
"Astaga." Gulf mengusap wajahnya kasar tanpa peduli mertuanya masih menatap ke arahnya. "Ini si kecil, kepribadian sisi lain yang tak ku sangka akan keluar secepat ini," jelasnya.
"Ayah aku takut, aku takut, aku takut."
Sosok yang di panggil mulai merendahkan tubuhnya, merengkuh sang anak non biologisnya ke dalam dekapannya. "Ayah tidak akan pergi, jangan di sini duduknya. Di sofa oke?"
"Umm," ucap Arthit benar-benar menggelikan. Ayah Ten tak bisa menahan senyumnya melihat sosok anak kecil di tubuh Arthit.
Gulf dan mertuanya untuk saat ini sedang menangani kepribadian Arthit yang baru saja muncul, sosok anak kecil yang butuh kasih sayang. Itu yang di lihat Gulf dari sebuah gambar milik Arthit. Sisanya ia menyerahkan pada teman-temannya.
Keadaan di luar benar-benar ribut, Kao mendapat getaran pada benda di telinganya. "Ya, siapa mereka?"
"Entahlah ... Ini gue Milly kak. Semua bagian aman. Mereka hanya menyerang pusat terapi. Gue lagi jalan ke situ."
"Oke baiklah."
Mereka bertiga berpencar, Chimon semenjak kematian Ace dirinya semakin berani melawan musuh. Bahkan tak segan untuk menghajar kelompok yang mengelilinginya.
Milly masih menggunakan heels dan jas putihnya, sedikit berjalan lebih cepat namun masih terlihat anggun oleh siapapun yang melihatnya. Tangannya sedang sibuk mengikat rambutnya menjadi satu ikatan.
Ketika masuk ke dalam pusat terapi, pandangannya mulai memindai seluruh penjuru. Terlihat beberapa staff bersembunyi di bawah meja receptionist dengan wajah ketakutan. "Dokter Milly kemarilah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Grief: The Kinds of Love - [END]
Science Fiction[Bagian 2 The Love Universe] - Highest rank 4 #sciencefantasy on March'7th 2023. Arthit, seorang pria yang diasuh oleh orangtua angkat sebelum bertemu dengan sosok pria dewasa yang sangat dihormati olehnya yaitu 'Ayah Ten'. Mencoba bahagia, tersenyu...