10. Questions

28 9 0
                                    

Tidak semua pertanyaan harus mendapatkan jawaban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak semua pertanyaan harus mendapatkan jawaban. Sikap, tindakan dan cara manusia menatapnya dengan sepasang hazel coklat sudah dapat menjelaskan segalanya. - Chimon

....

Chimon sudah beberapa hari tidak keluar dari tempat ini.

Tempat yang di lapisi dengan dinding baja, ruangan berkaca tebal, lantai yang terbuat dari aluminium hingga terasa cukup dingin ketika malam hari.

Ketiga kakaknya masih belum ada kabar sama sekali, setidaknya ia menempati perintah P'Tay agar tidak terluka. Untuk saat ini ....

Ia tidak asing dengan tempat yang baru saja di tinggali olehnya selama beberapa hari. Laborotarium TY tidak jauh berbeda seperti ini, hanya ini lebih mengerikan.

Seseorang berjas lab putih baru saja keluar dari salah satu ruangan kaca tebal, membuat ia penasaran untuk mendekatinya. Terlihat berbagai macam alat penelitian seperti mikroskop, tabung reaksi dan sebagainya.

Tangan kanannya tak sengaja menekan sensor pintu kaca di hadapannya. "Uh?" Chimon sedikit terkejut melihat pintu itu terbuka.

Ia masuk kedalam masih dengan memerhatikan telapak tangannya.

Berjalan acak ke ruangan yang cukup besar itu, garis bibirnya sesekali di tarik melihat berbagai macam warna zat kimia di tabung reaksi. Hal ini mengingatkannya pada sosok kakak wanitanya yaitu Milly.

Matanya tak sengaja melihat sebuah sampel yang ada di mikroskop. Keisengannya membuat sepasang hazel coklatnya mengarah pada lensa benda tersebut.

"H-hah?"

Chimon masih belum pindah dari kegiatannya saat ini, ia tahu tidak cukup pintar akan hal berbau biologi dan kimia. Tapi ia tidak bodoh melihat sel-sel yang di lihat oleh hazel coklat miliknya.

"Ini—bukankah ini DNA disistensa, kenapa terlihat seperti sedang meniru DNA lainnya?" gumamnya menjadi sebuah pertanyaan sendiri.

Ia mengambil sel lain yang di lindungi secara baik di kotak kaca. Hazel coklatnya membawanya kembali pada lensa mikroskop.

"I-ini Virus Polio Strain Mahoney?" otaknya masih berpikir lebih lagi. Jika di hadapannya saat ini adalah sebuah angka, Chimon pasti sudah dengan cepat menjawabnya. Tapi ini sebuah Sel, ia harus mengingat yang dia ingat.

"Kedua DNA ini seperti sedang di bandingkan, baik karakteristiknya maupun tingkat patogennya," gerutunya asal. Ia mulai menjauhkan matanya dari lensa dan memundurkan tubuhnya beberapa sentimeter, karena di hadapannya ada 2 orang yang sedang memerhatikan.

"S-seoham, Inseong? Sejak kapan kalian di sini," ungkapnya sedikit tergagap.

Masalahnya, ia pikir di hadapannya adalah seorang dokter atau profesor yang memergoki dirinya. Ternyata kedua teman yang menyelamatkan beberapa hari lalu.

Grief: The Kinds of Love - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang