Sejauh apapun jarak kita di pisahkan, sebuah ikatan keluarga yang tulus akan mempertemukannya kembali. – Park Seoham
....
"Ayo kita berkerja sama."
"Deal!"
Kesepakatan antara pria yang tidak di ketahui namanya tersebut bersama Arthit membawa keuntungan kedua belah pihak.
Pulau reklamasi selain menjadi tempat laboratorium sebuah kelompok mafia, rupanya terdapat sebuah kehidupan layaknya pada kota-kota umumnya.
Hanya saja mereka memiliki ideologi berbeda, bukan komunis tapi hampir menjurus ke hal tersebut.
Mereka harus patuh pada pimpinan di pulau tersebut, yaitu pimpinan kelompok Batosai. Hal ini menimbulkan kecurigaan Tine Siriporn mengingat bagaimana pemerintahan Jepang bertindak.
Dia tahu konflik sejarah terdahulu yang masih di bawa sampai sekarang antara Jepang, Korea dan Cina. Perang dunia ke-2 yang membuat Korea menjadi terbagi menjadi dua bagian utara dan selatan karena perbedaan idealisme.
Cina saat itu bersekutu dengan blok timur berusaha mempertahankan wilayahnya dan bersamaan Jepang akhirnya menyerah karena ledakan nuklir di Nagasaki.
Sampai sini, apa mengerti maksud yang di pikirkan oleh Tine Siriporn?
"Kak Tine, apa ada yang salah?" bisik Arthit pelan. Keempatnya sedang berada di lorong gelap begitu lembab dengan genangan air berada di tengah.
Pencahayaan hanya oleh senter yang di pegang oleh pemimpin yang berhasil membawa tawanan keluar.
Ketiganya menyetujui orang itu sebagai pemimpin, terlihat orang-orang yang berada di goa tersebut begitu nurut padanya.
"Aku baik-baik aja," sahut sang tangan kedua CIA.
Cklekkk!!!
Pria tersebut membuka pintu sedikit, cahaya dari luar masuk dengan cepat. Matanya memindai keadaan di luar begitu cermat.
"Ayo, aman." Keempatnya keluar dan ternyata mereka saat ini ada di stasiun kereta bawah tanah.
"Berjalanlah sesantai mungkin, mengerti?" ungkapnya yang langsung di balas anggukan bersama.
Mereka berjalan tak lupa masker yang wajib di gunakan saat ini untuk mencegah virus gila yang di buat pulau tersebut.
Kehidupan pulau ini benar-benar gambaran kecanggihan sebuah teknologi masa depan. Sayangnya, pulau ini sudah merasakannya sekarang ketika berbagai negara masih jauh dari kecanggihan teknologi.
Kereta bawah tanah ini menggunakan mesin otomatis dengan posisi mengapung tanpa roda besi. Kilatan cahaya warna biru terlihat di bawah gerbong kereta yang di buat begitu modis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grief: The Kinds of Love - [END]
Science Fiction[Bagian 2 The Love Universe] - Highest rank 4 #sciencefantasy on March'7th 2023. Arthit, seorang pria yang diasuh oleh orangtua angkat sebelum bertemu dengan sosok pria dewasa yang sangat dihormati olehnya yaitu 'Ayah Ten'. Mencoba bahagia, tersenyu...