06. New Story

41 10 0
                                    

Musik terkadang bisa membantumu bisa lebih tenang dan nyaman karena melodinya - Tine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musik terkadang bisa membantumu bisa lebih tenang dan nyaman karena melodinya - Tine

....

"Uh?"

Tine Siriporn mengambil sepasang tangan sosok di sisinya yang bergetar, matanya semenjak berada di helikopter selalu melihat ke luar. Air mata seakan tidak bisa di hentikan olehnya.

"Apa sangat sakit?" Tine tidak menatap sepasang netra di sisinya, atensinya hanya fokus membersihkan tangan yang bergetar dengan penuh noda darah merah pekat.

Benar-benar fokus membersihkan kedua tangan dia ....

"Maksud lo apaan?"

"Kau menangis, apa sakit?"

"Hahh!!" Arthit ... Ah bukan tapi Black mulai memindahkan atensinya dari kaca. Menatap Tine yang sedang membersihkan tangannya. "Gue nggak mau kaya gini, tapi si brengsek ini kenapa harus berbagi kesedihannya ke kita semua," jelasnya.

"Hm? Apakah seluruhnya merasakan complicated grief?"

"Umm."

Tine menghentikan kegiatannya, berbagi sebuah cerita hanya lewat kedua mata mereka. Ia baru tahu jika kesedihan yang rumit di alami Arthit dapat mempengaruhi seluruh kepribadian lainnya.

"Apa kau mengenal Biw?"

"Anak kecil lemah itu, lo udah ketemu hah?" tanya Black balik.

"Eungg, dia menggemaskan."

"Walaupun dia anak kecil tapi dia nggak ribet, lo harus hati-hati sama Bee!"

"Siapa dia?"

"Sosok wanita lain di tubuh ini, dia begitu beringsik!!!"

"Emm, baiklah." Tine mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya. Sebuah pen stick hitam. "Ambilah, rekam seluruh kegiatanmu agar kalian semua bisa saling berbagi aktifitas saat sedang tidak sadar."

Black hanya memerhatikan benda tersebut, tidak mengambilnya sama sekali. Lelehan air matanya tidak berhenti, itu bukan kemauannya tapi memang alami dari perasaannya yang sedang terganggu oleh psikis fisik Arthit.

"Aku tahu, complicated grief sangat tidak mempercayai orang lain bahkan sulit. Tapi tolong percayalah padaku, aku akan menjaga kalian. Anggaplah aku sebagai kakak kalian seperti Dokter Gulf." Tine mengulurkan tangannya kembali untuk si lawan bicara mengambil benda tersebut.

Tangannya yang penuh darah sudah bersih itu mengambil benda pemberian Tine dan memasukannya ke dalam saku.

Tine Siriporn melepas peredam suara helikopter di telinga Black, di gantikan dengan sebuah airpod portabel. Membuat sang objek memerhatikannya sedikit aneh, namun tak lama ....

Suara petikan gitar dari sebuah jari-jari tangan terdengar merdu di telinga. Dia memejamkan matanya, menikmati tiap bait lirik yang keluar dari suara merdu nan indah tersebut.

Grief: The Kinds of Love - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang