Dark Romance (18+)
"Ketua geng memiliki kutukan dimana setiap orang yang terlibat denganmu, akan ikut hancur bersamamu. Jika kau mencintainya, kau harus membiarkannya hidup tanpamu."
Selama hidupnya, Thunder memegang teguh prinsip untuk menjauhi ora...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Sirine nyaring mobil polisi memenuhi lokasi peperangan antar geng di Chicago Barat pada jam 11 malam. 5 mobil polisi dan 2 ambulans terparkir menyalakan lampu warna-warni di depan gedung terbengkalai itu. Beberapa anggota geng dipaksa masuk ke dalam mobil polisi, dan yang luka berada dibawa penanganan dokter, sementara yang tidak lagi bernyawa ditutupi kain putih. Sisanya telah lari dari lokasi.
Thunder berjalan pincang keluar dari gedung di belakang Jones Mille yang sedang menggendong Iris. Tubuhnya penuh darah, kepalanya terluka, kakinya tertembak, dan sikunya terdapat luka bakar. Tapi lebih dari semua itu, Thunder tidak sudih menerima bantuan dari siapapun untuk membantunya berjalan terlebih lagi mereka adalah polisi.
"Bawa wanita itu ke dalam mobilku!!" Teriak Thunder pada Jones Mille saat mereka sampai di depan gedung dan Jones berniat memasukkan Iris yang masih pingsan ke dalam ambulans.
"Dia harus dibawa ke rumah sakit!" Balas Jones. Tidak menghiraukan kemarahan Thunder yang menatapnya tajam seolah ingin menerkamnya hidup-hidup.
"Dia tanggung jawabku!" Thunder bersikeras. Tutur katanya penuh penekanan. "Aku yang akan mengurusnya!!"
Jones meletakkan Iris di atas brankar, kemudian menghampiri Thunder berdiri di depan menunjuk wajahnya. "Dia membutuhkan penanganan. Sekarang bukan waktunya untuk mengikuti keras kepala dan kegilaanmu, Vince!!"
Thunder mendorong dada Jones Mille kasar, "Berhenti bertingkah seolah kau sangat peduli!! Aku tidak membutuhkan perhatian menjijikkanmu ini!"
"Bajingan! Jangan lupa bahwa kau baru saja hampir mati jika aku tidak datang-"
"Persetan!! Kau tidak mengubah apapun. Hanya karena kau menolongku bukan berarti kau telah menjadi pahlawan. Kau tetap polisi bajingan terkutuk. Demi Tuhan, pernah kah sekali saja dalam hidupmu tidak terlambat dalam melakukan sesuatu?! Hah? Kau selalu datang di saat keadaan telah memburuk. Kau terlambat saat Ibuku meninggal yang mana kau seharusnya berada di sana menolongnya!! Kau terlambat saat mengakui bahwa kau memiliki hubungan bersama Ibuku. Dan sekarang, kau terlambat menolong Roger yang telah membantumu menangkap Stone, buronan narkoba yang kau incar itu!! Berengsek!!" Thunder memukul wajah Jones Mille kasar.
Dengan langkah tertatih dan sisa tenaga yang dimilikinya, Thunder mengendong Iris dari brankar, dan memasukkannya ke dalam mobil merahnya yang terparkir. Dia mengabaikan semua kepedihan di sekujur tubuhnya dan mengendarai mobil pergi dari lokasi itu penuh amarah.
"Sir..." Salah satu anggota polisi menghampiri Jones Mille.
"Biarkan dia pergi." Kata Jones Mille menahan dada rekannya, seraya menatap mobil Thunder dari belakang dengan kepasrahan.
